Manfaat kunyit tidak hanya membuat makanan terasa lebih enak, tapi juga baik untuk kesehatan. Bumbu kuliner ini bisa menjadi pewarna kuning alami dan dikenal sebagai obat herbal untuk pengobatan dan pencegahan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari penyakit pernafasan hingga penyakit kronis.

Khasiat kunyit untuk kesehatan jasmani sudah lama diterima dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Hal ini berkat kandungan kurkumin yang terdapat pada rimpang kunyit.

Kurkumin tidak hanya memberi warna pada kunyit, tetapi juga dikatakan memiliki efek positif bagi kesehatan tubuh Anda.

Kandungan Nutrisi Kunyit

Manfaat kunyit tidak lepas dari kandungan nutrisinya. Setiap 100 gram kunyit mengandung nutrisi sebagai berikut:

  • 9 karbohidrat
  • 2 gram protein
  • 405 miligram kalium
  • 78 miligram fosfor
  • 24 miligram kalsium
  • 3 miligram zat besi
  • 1 miligram vitamin C

Selain nutrisi di atas, kunyit juga mengandung senyawa yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Beragam Manfaat Kunyit bagi Kesehatan

Berkat kandungan nutrisi di atas, kunyit memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan seperti:

1. Meredakan Nyeri Sendi

Osteoartritis merupakan penyakit yang menyebabkan persendian terasa nyeri, kaku, dan tidak fleksibel. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak kunyit dapat mengurangi rasa sakit, karena rempah ini memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik.

Penelitian bahkan menyatakan bahwa efektivitas kunyit dalam mengobati osteoartritis hampir sama dengan ibuprofen.

2. Mencegah Penyakit Jantung

Kunyit membuat endotelium atau dinding pembuluh darah menjadi lebih rileks dan elastis sehingga darah lebih mudah mengalir. Berkat manfaatnya tersebut, kunyit juga cocok untuk mencegah penyakit jantung.

Selain itu kunyit juga memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi yang dapat mencegah pembentukan plak dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) pada pembuluh darah.

3. Meningkatkan Kesehatan Kulit

Berkat sifat antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidannya, kunyit dapat mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk jerawat, eksim, dan psoriasis.

Manfaat kunyit untuk kulit diketahui dapat membantu mempercepat penyembuhan luka pada kulit dengan mengurangi peradangan

4. Meringankan Gangguan Menstruasi

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen makanan yang mengandung kurkumin dapat meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).

Tak hanya itu, manfaat kunyit diketahui dapat menyembuhkan jaringan yang dialami wanita selama masa menstruasi.

5. Mengatasi Gangguan Saluran Cerna

Kurkumin dalam kunyit terbukti efektif mengobati berbagai gangguan saluran cerna seperti irritable bowel syndrome (IBS), dispepsia, tukak lambung, dan pankreatitis.

Selain itu kunyit mengandung kurkumin dan digunakan sebagai obat alternatif penambah nafsu makan.

6. Menurunkan Kolesterol

Mengonsumsi kunyit diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam tubuh.

Dengan mengendalikan kadar kolesterol, tubuh dapat mencegah risiko kolesterol tinggi, seperti stroke, penyakit jantung, atau penyakit arteri perifer.

7. Mengontrol Kadar Gula Darah

Manfaat kunyit lainnya adalah kemampuannya melawan peradangan dan menjaga gula darah.

Kurkumin juga dapat mencegah resistensi insulin yang berhubungan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan PCOS.

8. Anti Kanker

Kurkumin memiliki sifat antiinflamasi yang menghambat pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran sel kanker. Selain itu, kurkumin menghambat angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru pada tumor.

9. Membantu Mengatasi Depresi

Penelitian menunjukkan bahwa kunyit dapat mengurangi gejala depresi. Hal ini berkat kandungan kurkumin pada kunyit yang membantu antidepresan bekerja lebih baik.

Selain itu, masih banyak manfaat kunyit yang bisa Anda nikmati seperti mencegah penyakit Alzheimer, mencegah diabetes, dan menjaga kesehatan mata. Namun manfaat kunyit memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Kunyit juga disebut-sebut sebagai obat kanker. Namun klaim ini hanyalah mitos. Saat ini, belum ada penelitian kesehatan ilmiah yang mengkonfirmasi hal ini.