Bayam merupakan salah satu tanaman yang paling populer di kalangan petani. Sebab, bayam memiliki musim panen yang singkat sehingga petani bisa cepat memperoleh pendapatan.

Apakah Anda tertarik untuk mulai menanam tanaman siap panen seperti bayam? Bacalah artikel ini sampai selesai untuk mengetahui langkah dan cara menanam bayam yang benar agar tanaman bayam Anda tumbuh dengan baik.

Ciri-Ciri Bayam

Salah satu tips dasar sebelum menanam atau menanam bayam adalah dengan mengetahui ciri-cirinya. Mengutip Laporan Teknis Budidaya Tanaman Bayam, berikut ciri-ciri tanaman bayam:

  • Tanaman bayam dapat tumbuh di daerah dataran tinggi dan dataran rendah dengan pH yang sesuai yaitu 6-7. Namun, tumbuh lebih baik di dataran tinggi dengan suhu rendah.
  • Bayam merupakan tanaman generatif yang dapat diperbanyak dengan biji
  • Tanaman bayam memerlukan sinar matahari yang optimal
  • Pupuk yang cocok untuk tanaman bayam adalah pupuk yang mengandung kalium dan nitrogen

Oleh karena itu jika sudah mengetahui ciri-ciri tanaman bayam, kini anda dapat memperkirakannya dan tahu apa yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Jenis-Jenis Bayam

Bayam berasal dari Amerika, telah dibudidayakan sejak tahun 6700 SM. Bayam atau Amaranthus Caudatus dalam bahasa latin baik untuk kesehatan tulang, memiliki sifat anti inflamasi, dan bagus untuk pencernaan.

Sebenarnya jenis bayam berbeda-beda dan manfaatnya pun berbeda-beda. Untuk mulai menanam bayam, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang varietas bayam.

1. Bayam Liar

Bayam ini mengandung asam folat dan vitamin K yang dapat mencerahkan kulit Anda. Oleh karena itu, tidak heran jika bayam bisa dimanfaatkan dalam industri kecantikan. Eits, jangan salah paham, oke? Varietas bayam yang digunakan dalam industri kecantikan adalah bayam liar.

Bayam liar berbeda dengan bayam budidaya dalam hal rasanya yang getir. Contoh bayam liar antara lain bayam berduri dan bayam tanah.

Ciri-ciri bayam liar adalah sebagai berikut:

  • Tumbuh sebagai gulma di lahan pertanian
  • Daunnya berwarna merah
  • Daunnya keras
  • Bayam mempunyai duri di pangkal batangnya
  • Tanaman berdaun tunggal dan berwarna kehijauan

2. Bayam Budidaya

Ada dua jenis bayam yang umum ditanam, yaitu bayam cabut dan bayam tahun.

  • Bayam Cabut

Bayam cabut merupakan salah satu jenis bayam yang banyak ditemui di pasaran atau dimakan oleh banyak orang. Varietas bayam ini bisa ditanam sepanjang tahun. Ciri khas bayam cabut adalah bunganya tumbuh di ketiak daun, batangnya berwarna putih kehijauan hingga merah, serta daunnya agak bulat dan tebal.

  • Bayam Tahun

Nama lain bayam tahun antara lain bayam belanda, bayam sekop, dan bayam kakap. Bayam jenis ini mempunyai daun yang lebar, cukup panjang, ujung daun runcing, dan berwarna hijau atau merah. Biasanya bayam dengan daun hijau besar digunakan untuk membuat keripik bayam.

Langkah dan Cara Budidaya Bayam

Keterbatasan lahan tidak menjadi masalah bagi budidaya bayam. Sebab bayam masih ditanam di pekarangan. Itu semua tergantung jenis dan jumlah bayam yang Anda inginkan.

Berikut petunjuk menanam bayam di lahan terbatas yang dihimpun dari berbagai teknik menanam bayam.

1. Persiapan Lahan dan Bedengan

Gunakan pH meter, jangan lupa untuk melakukan pengukuran terlebih dahulu dan pastikan pH tanah antara 6 dan 7. Anda juga bisa memilih sistem lahan polikultur atau monokultur. Untuk mencapai pertanian berkelanjutan, Anda dapat memilih untuk menggunakan sistem lahan polikultur atau menanam bersama tanaman lain.

Setelah pH tepat, gemburkan dengan cangkul sedalam 30 atau 40 cm. Pastikan situs tersebut bebas dari gulma. Setelah dibajak dengan cangkul, ratakan kembali tanah dan diamkan selama sehari. Setelah lahan siap, ikuti langkah berikut:

  • Buat bedengan selebar 120 cm dan buat alur antar bedengan selebar 20-30 cm.
  • Jika pH terlalu rendah lakukan pengapuran dan tambahkan dolomit atau jika pH terlalu tinggi, Anda bisa menambahkan belerang.
  • Menyiram dan memupuk bedengan satu sampai dua minggu sebelum penanaman. Jumlah pupuk disesuaikan dengan jenis dan kondisi tanah.

2. Pemberian Benih Bayam

Benih atau biji bayam yang sehat harus dipanen dari tanaman bayam yang sehat, bebas hama dan penyakit, serta mengandung benih yang bermutu. Anda bisa melakukan pembibitan benih bayam dalam ember agar tidak tumbuh terlalu rapat.

  • Ambil ember dan isi dengan tanah.
  • Ambil segenggam biji bayam dan masukkan ke dalam tanah di ember.
  • Menabur campuran benih ke dalam bedengan.
  • Menyiram bedengan dan menyemprot dengan pestisida alami untuk mencegah hama dan penyakit.

3. Masa Pemeliharaan

Jika Anda melihat bayam tumbuh terlalu berdekatan, tipiskan dengan mencabut bayam yang tumbuh terlalu berdekatan. Selain melakukan penjarangan, Anda juga harus segera membuang bayam yang berpotensi terinfeksi. Hal ini untuk mencegah bayam yang sehat ikut terinfeksi. Proses ini disebut penyulaman dan bisa dilakukan seminggu sekali.

Selanjutnya lakukan proses penyiraman. Penyiraman satu atau dua kali sehari pada pagi atau sore hari diperbolehkan pada musim kemarau. Untuk menyiram secara merata bisa menggunakan alat Gembor atau Emrat.

4. Masa Panen

Bayam dapat dipanen dalam waktu 25 hingga 35 hari. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari. Metode pemanenan yang umum adalah mencabut seluruh tanaman.

5. Pasca Panen

Setelah panen, Anda bisa memilah mana bayam yang baik dan mana bayam yang jelek. Bayam yang dijual di pasaran biasanya dikemas dalam beberapa batang, sedangkan bayam organik biasanya dijual dalam kemasan plastik.