Tanaman padi adalah asal usul beras. Beras merupakan kebutuhan utama masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan karbohidratnya. Masyarakat Indonesia sangat bergantung pada kebutuhan beras, sehingga beras sudah menjadi kebutuhan utama dan harus dipenuhi.

Kesesuaian dan keberhasilan budidaya padi merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tanpa adanya padi, manusia tidak bisa makan nasi. Oleh karena itu, perlu adanya perluasan lebih lanjut budidaya padi oleh petani Indonesia.

Budidaya padi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan hasil yang sebanyak-banyaknya dengan mutu yang setinggi-tingginya. Tanaman padi yang sehat dan subur selalu dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Teknik Budidaya Padi

Teknik budidaya padi mungkin sudah tidak asing lagi bagi para petani. Salah satunya adalah penerapan teknologi budidaya padi. Budidaya padi di Indonesia bukanlah hal baru dan telah dilakukan secara turun-temurun.

Beras merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga beras merupakan pangan penting dan menjadi kepentingan nasional. Berikut enam teknik budidaya padi yang masih digunakan di Indonesia, diantaranya:

1. Teknik Budidaya Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan pendekatan pengelolaan lahan, air, tanaman, dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, kelestarian lingkungan, dan pendapatan petani. Komponen Produksi Tanaman Terpadu (PTT) ialah:

  • Varietas Unggul Baru (VUB)
  • Benih bermutu tinggi
  • Penggunaan bahan organik
  • Pemberian nitrogen berdasarkan hasil warna daun
  • Pemberian pupuk P dan K menurut analisis tanah atau status hara P dan K
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Penanaman bibit muda berumur15 sd 21 hari setelah disebar, ditanam dalam bibit tunggal dan ditanam dengan pola jajar legowo 2 atau tegel.

2. Teknik Budidaya System of Rice Intensification (SRI)

System of Rice Intensification (SRI) adalah suatu teknik budidaya padi pada lahan sawah beririgasi dan tadah hujan. Ketersediaan air di lahan beririgasi dan tadah hujan memungkinkan pengelolaan lahan, air, dan tanaman pangan secara efisien dan intensif.

Budidaya padi dengan teknologi System of Rice Intensification (SRI) mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:

  • Pengelolaan sawah secara konvensional yang menggunakan pupuk organik pada saat mengolah lahan.
  • Penyemaian benih di tanah kering.
  • Cara tanam tunggal atau satu bibit perlubang dengan jarak tanam 25×25 atau 30×30 cm.
  • Pengelolaan air selama musim tanam dalam kondisi air macak.
  • Pengelolaan budidaya padi seperti penyiangan gulma, penanaman kembali, dan pengendalian hama.

3. Teknik Budidaya IPB Prima

IPB Prima merupakan teknologi yang meningkatkan produktivitas padi. IPB Prima merupakan teknik budidaya padi yang dikembangkan oleh dosen IPB. Agar padi mempunyai produktivitas yang tinggi dan berkelanjutan, terdapat lima pilar, sebagai berikut:

  • Regenerasi lahan dengan menggunakan jerami artinya mengembalikan sisa jerami hasil tanaman ke lahan sehingga dapat dikembalikan ke sawah tanpa perlu dibakar.
  • Penerapan IPB Bio adalah pemanfaatan bakteri pengurai yang bermanfaat untuk mendukung penguraian jerami, penggunaan mikroba parasit, dan penggunaan pupuk IPB Bio pada pengolahan tanah kedua.
  • Penerapan IPB Best Prative, meliputi perlakuan khusus terhadap benih dan lahan pertanian. IPB Best Prative antara lain penggunaan varietas unggul IPB, benih bersertifikat, pengendalian gulma terpadu, pembibitan terkendali, penanaman terkendali, pengairan sistem macak, pemupukan terkendali, pengendalian OPT, meliputi waktu panen dan pasca panen yang tepat, serta kerjasama dengan sektor swasta wilayah pemasaran.
  • Penerapan mekanisasi di bidang pertanian.
  • Bantuan dan Saran IPB.

4. Teknik Budidaya Hazton

Teknologi budidaya Hazton merupakan salah satu nama teknologi budidaya padi yang dikembangkan oleh Ir. Hazarin, MS dan Anton Kamaruddin, SP, M.Si berasal dari Kalimantan Barat.

Teknik budidaya padi haston adalah dengan menanam benih yang berumur 25 sampai 35 hari setelah semai dengan jumlah 20 sampai 30 benih per lubang tanam. Pastikan tanah pada pangkal bibit selalu utuh dan tidak perlu dicuci. Jarak tanam yang digunakan adalah Jarwo 2 atau Jarwo 4.

5. Teknik Budidaya Jarwo Super

Teknologi budidaya Jawo Super ini dikembangkan oleh Balitbangtan setelah melakukan penelitian berulang kali di berbagai wilayah Indonesia. Jarwo merupakan singkatan dari Jajar Legowo.

Sedangkan Jajar Legowo Super merupakan teknologi pertanian yang mengintegrasikan irigasi sawah dan jarwo tipe 2:1. Selain penggunaan jarak tanam jarwo, yang penting dalam menggunakan teknologi Jarwo Super adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan benih Varietas Unggul Baru (VUB).
  • Semprotkan biodekomposer sebelum pengolahan tanah.
  • Penggunaan pupuk organik.
  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
  • Berkaitan dengan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).

6. Teknik Budidaya Salibu

Salibu merupakan varian dari teknik budidaya padi ratun. Padi ratun merupakan tunggul padi yang dipelihara hingga panen. Perbedaan salibu dan ratun terletak pada proses pemotongannya. Dengan ratun, proses pemotongan selesai dalam sekali jalan. Sedangkan untuk salibu, proses pemotongannya dilakukan sebanyak dua kali.

Teknik salibu dilakukan dengan membiarkan stek berkecambah selama 7 hingga 10 hari setelah pemotongan awal. Apabila tunas baru telah tumbuh lebih dari 70%, pangkas atau potong kembali hingga mencapai ketinggian 3-5 cm di atas permukaan tanah. Namun, saat tunas baru tumbuh, kurang dari 70% teknik ini tidak disarankan.

Kesimpulan

Di antara keenam teknik budidaya padi yang disebutkan di atas, petani dapat memutuskan dan menerapkannya sesuai dengan kondisi lahan pertanian di sekitarnya. Teknik yang tepat dimaksimalkan atau dioptimalkan dengan kombinasi penggunaan pupuk dan pestisida.

Demikian informasi budidaya padi. Semoga informasi mengenai cara menanam padi yang optimal dan menguntungkan serta teknik budidaya padi dapat bermanfaat bagi para pembaca dan petani yang peduli terhadap budidaya padi.