Buah alpukat banyak ditemukan di Indonesia, walau sebenarnya alpukat berasal dari  Amerika Tengah. Saat ini alpukat sudah banyak dibudidayakan di Indonesia, bahkan beberapa daerah mengembangkan jenis alpukat dan memberi nama sesuai daerahnya. Alpukat dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang kaya lemak sehat dan nutrisi penting seperti vitamin K, vitamin E, vitamin C, kalium dan serat. Dengan banyaknya manfaat di dalamnya, tidak heran jika alpukat banyak di budidayakan.

Hasil panen buah alpukat bisa melimpah setiap tahunnya, hal ini karena petani sudah mengetahui cara merangsang pohon supaya cepat berbuah. Namun, perubahan musim yang tidak menentu dan cuaca ekstrim memberikan dampak negatif pada pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, petani juga harus bisa melakukan berbagai cara supaya pohon alpukat berbuah.

Nah, bagi anda yang sedang berniat ingin menanam pohon alpukat dan masih bingung mau tanam jenis apa, yuk simak ulasan berikut ini. Artikel ini juga akan menyajikan tips-tips supaya alpukat cepat berbuah.

Jenis-jenis alpukat yang dapat tumbuh di Indonesia

 

Alpukat mentega

Sesuai namanya, alpukat ini memiliki rasa yang mirip dengan mentega ketika sudah matang. Alpukat mentega mempunyai daging buah yang tebal, tidak berair dan teksturnya kenyal. Bentuknya bulat, berat rata-rata sekitar 600 gram per buah, panjang buah sekitar 13-17 cm dengan diameter 10-14 cm.

Alpukat alligator

Alpukat jenis ini memiliki bentuk yang cenderung lonjong, di bagian bawah agak besar dan bagian ujung atas mengecil seperti buah pir. Ukuran panjangnya bisa mencapai 70 cm sampai 80 cm, dengan berat rata-rata 1 hingga 1,3 kg. Daging buahnya tebal dengan rasa yang manis dan legit, tidak pahit dan pulen, serta memiliki aroma yang khas.

Alpukat hass

Alpukat jenis ini berasal dari Australia dan ditemukan oleh Rudolph Hass seorang ahli holtikultura. Alpukat hass tergolong jenis yang mudah berbuah, memiliki rasa yang khas, dagingnya pulen, dan tidak mudah busuk. Selain itu, alpukat hass memiliki harga jual yang tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Alpukat kendil

Alpukat kendil termasuk jenis lokal yang berasal dari daerah Semarang. Seperti namanya, alpukat kendil berbentuk seperti kendil dengan ukurannya yang jumbo, berat buahnya bisa mencapai 1-2 kg. Daging buahnya berwarna kuning mentega. Daging buahnya lembut dan pulen serta memiliki rasa manis, gurih dan lezat. Pohon alpukat kendil dapat beradaptasi dengan baik dan bisa ditanam di wilayah dataran rendah dan juga dataran tinggi. Alpukat jenis ini dapat berbuah sepanjang tahun dan bisa dipanen setiap 2-3 kali dalam setahun.

Alpukat miki

Alpukat miki merupakan jenis lokal unggulan yang berasal dari depok. Alpukat miki cocok ditanam di wilayah dataran rendah dan bisa berbuah setelah berumur 3 tahun. Daging buah alpukat miki lembut, pulen, creamy, dan memiliki kandungan air yang sedikit. Alpukat miki memiliki keunggulan pada produktivitasnya yang tinggi dan bisa berbuah tanpa mengenal musim. Bahkan alpuka miki dapat berbuah 3 kali dalam setahun.

Alpukat pluwang

Salah satu jenis alpukat lokal yang sering ditemukan adalah alpukat pluwang, jenis ini berasal dari dusun Pluwang, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang. Alpukat pluwang populer karena buahnya yang jumbo, buah paling besar bisa mencapai 1,2 kg dengan berat rata-rata 600 gram.

Alpukat jenis ini dapat berbuah secara cepat, pada umur 2,5 tahun setelah tanam umumya pohon sudah berbuah. Selain itu, produktivitas pohonnya sangat tinggi hingga mampu panen 2 kali dalam setahun.

 

Tips supaya alpukat cepat berbuah

 

  • Mencacah kulit batang pohon alpukat

Anda mungkin akan mendengar ini sebagai hal yang aneh dan menakutkan. Cara ini sering dilakukan oleh petani buah dengan tujuan untuk mengganggu pertumbuhan. Maksutnya adalah menghentikan aliran karbohidrat dari tajuk akar melalui jaringan pilem. Ketika muncul luka pada cacahan di area batang dan aliran karbohidrat putus pada bagian tajuk, maka pohon alpukat akan menghasilkan bunga dan buah  dalam waktu yang lebih singkat. Cara ini dilakukan dengan menggunakan pisau atau kawat, kemudian cacah kulit batang secara melingkar.

  • Memotong ranting dan daun

Seperti tanaman lain, pohon alpukat akan rimbun pada waktu tertentu. Pohon yang tumbuh rimbun menunjunkan pertumbuhannya berjalan dengan baik. Namun hal ini dapat menimbulkan dampak negatif, sebab cahaya matahari berpotensi tidak mengenai seluruh bagian tanaman sehinga proses fotosintetis dapat terganggu.

Oleh sebab itu anda bisa memangkas daun dan ranting secara rutin. Lakukan pemangkasan secara hati-hati dan perhatikan jumlah bagian yang dipotong supaya tidak berlebihan.

  • Pemberian pupuk berkualitas

Apabila anda ragu melakukan cara di atas, pilih cara lain yang lebih mudah dilakukan seperti pemupukan. Dengan memberikan pupuk berkualitas pohon alpukat akan berbuah dengan cepat. Gunakan pupuk organik yang memiliki kandungan kompos, pupuk kandang dan limbah organik lainnya. Pemakaian pupuk organik sangat bermanfaat untuk tanaman dan lingkungan sekitar serta ramah lingkungan.