Seperti banyak tanaman pekarangan lainnya, cabai memerlukan perhatian yang cermat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tanpa perawatan yang tepat, tanaman ini bisa terserang berbagai penyakit. Apa saja itu?
Cabai rawit merupakan komoditas pertanian yang sudah tidak asing lagi. Cabai rawit tidak hanya biasa dijadikan makanan, namun juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Sebut saja penurun berat badan, pencegah jantung, pembantu detoks.
Sayangnya, ada berbagai jenis hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman cabai. Di bawah ini penjelasan singkat mengenai macam-macam penyakit cabai dan cara mengatasinya.
Jenis Penyakit Tanaman Cabai
1. Layu Fusarium
Gejala penyakit ini adalah daun layu dari bawah dan menguning pada cabang muda. Bagian tubuh cabai yang terserang penyakit ini ditutupi miselium berwarna putih seperti kapas.
Jika tanaman lada terserang saat sedang tumbuh, tanaman tersebut masih dapat menghasilkan buah. Namun jika penyakit sudah menembus area batang, maka cabai muda akan rontok.
Jadi bagaimana kita bisa mengatasinya?
- Cabut dan musnahkan tanaman yang terinfeksi.
- Gunakan antagonis Trichoderma spp dan Gliocladium spp bersamaan dengan pemupukan dasar.
- Sebagai upaya terakhir, gunakan fungisida yang dianjurkan.
2. Layu Bakteri Ralstonia
Jika penyakit sebelumnya disebabkan oleh jamur, makalayu bakteri ralstonia disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Penyakit layu bakteri Ralstonia ditularkan melalui tanah, benih, bibit, sisa tanaman, irigasi, nematoda, atau alat pertanian.
Bila cabai tua rusak, daun bagian bawah akan mati terlebih dahulu. Sebaliknya bila menyerang tanaman cabai muda, daun pada bagian atas tanaman tampak mulai mati.
Selain gejala layu, gejala khusus juga terlihat jika akar atau batang cabai dipotong melintang dan direndam dalam air. Setelah terendam, Anda akan melihat cairan keruh yang keluar dari koloni bakteri mengambang di air seperti asap.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk melawan penyakit ini, seperti:
- Mencabut dan memusnahkan tanaman yang sakit.
- Manfaatkan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan pupuk awal.
- Fungisida harus digunakan sebagai pilihan terakhir.
3. Virus Kuning
Virus kuning juga biasa disebut penyakit bulai. Virus kuning menyebabkan tanaman cabai tampak kuning. Penyakit yang disebabkan oleh virus gemini dapat ditularkan melalui benih atau biji, serta dapat ditularkan melalui kutu.
Penyakit ini disebabkan oleh virus, jadi racun kimia tidak berpengaruh. Oleh karena itu, pengelolaan perlu dilakukan sejak awal, seperti memilih benih yang berkualitas dan tahan terhadap serangan virus.
Tentu saja, pemusnahan hama vektor seperti kutu juga penting. Untuk melawan virus kuning, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Pengendalian hama vektor virus kuning seperti kutu kebul (Bemisia tabaci) dilakukan dengan menggunakan musuh alami seperti Menochilus sexmaculatus.
- Gunakan pupuk tambahan untuk meningkatkan ketahanan tanaman.
4. Bercak Daun
Gejala tanaman cabai yang terserang penyakit bercak antara lain munculnya bercak bulat berwarna coklat pada daun. Bintik-bintik ini biasanya berdiameter sekitar 1 inci dan memiliki bagian tengah pucat dan tepi lebih gelap.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora capsici dan dapat ditularkan melalui angin, air hujan, vektor, atau mesin pertanian. Faktor-faktor yang mendukung timbulnya penyakit spot antara lain kondisi lingkungan dengan curah hujan yang terus menerus.
Jika tanaman cabai Anda sudah terinfeksi, berikut yang dapat Anda lakukan:
- Membakar dan memusnahkan tanaman yang sakit.
- Jika serangannya parah, gunakan fungisida sesuai petunjuk.
Untuk mencegahnya, Anda dapat memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Selain itu, drainase juga harus diperbaiki dan waktu tanam yang tepat harus dipilih untuk meminimalkan kemungkinan serangan.
5. Busuk Buah Antraknosa
Gejala busuk buah antraknosa yang pertama adalah munculnya bercak hitam, jingga, atau coklat. Bekas luka yang dihasilkan membesar membentuk lingkaran konsentris dengan diameter lebih dari 30 milimeter.
Akhirnya buah menjadi hitam dan membusuk. Informasi tambahan, busuk buah akibat antraknosa dapat menyerang buah muda dan matang.
Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut.
- Bersihkan tanah dan tanaman yang terinfeksi untuk mencegah infestasi.
- Sebagai upaya terakhir, gunakan fungisida yang dianjurkan.
- Sebelum mulai menanam cabai, pilihlah bibit yang tahan penyakit.
- Teknik budidaya seperti rotasi tanaman, penggunaan benih yang sehat dan pengendalian sanitasi terhadap buah yang sakit harus diterapkan.
6. Keriting Daun
Terakhir, penyakit keriting daun, penyakit keriting daun atau mosaik daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV).
Penyakit ini dapat menular dari satu tanaman ke tanaman lainnya melalui aktivitas serangga. Tanaman cabai yang terserang daun keriting akan menghambat pertumbuhan dan mengecilnya ukuran daun.
Untuk mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit, tanaman cabai yang terserang harus dimusnahkan. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan pemilihan benih yang tahan virus dan pemberian pupuk yang sesuai.
Berikut tadi penjelasan menyeluruh mengenai enam penyakit yang mungkin terjadi pada cabai dan cara mengatasinya. Saya harap informasi ini bermanfaat. Ayo mulai menanam sekarang!