Budidaya jangkrik merupakan komoditi dan bentuk usaha yang sangat menjanjikan bagi para pecinta jangkrik dan burung. Budidaya jangkrik merupakan salah satu peluang bisnis yang sudah ketinggalan jaman pada beberapa tahun yang lalu, namun adakah kemungkinan Anda tidak bisa memanfaatkan peluang bisnis budidaya jangkrik?
Meski hype tentang peluang bisnis budidaya jangkrik sudah ada sejak lama dan kini akhirnya mulai menghilang, namun bagi mereka yang ingin terjun ke budidaya jangkrik bisa memanfaatkan peluang bisnis yang sudah hilang ini dan bisa kembali booming. Banyak sekali peminat acara ini, jadi kenapa tidak ikutan?
Jika Anda beternak jangkrik, sebaiknya pastikan induknya alami dan dalam kondisi baik. Indukan tidak menunjukkan cacat. Faktanya, sangat sulit memperoleh jangkrik langsung dari alam. Tentunya Anda juga bisa membuat indukan dengan lebih hati-hati.
Usaha budidaya jangkrik sendiri memiliki kelemahan dan risiko yang minim karena tingkat keberhasilannya bisa mencapai 90%. Tingkat keberhasilan penetasan dan pemeliharaan jangkrik juga 90% berhasil, asal anda merawat jangkrik anda dengan sungguh-sungguh dan tidak menunda pemberian pakan pada jangkrik anda.
Tidak perlu banyak bicara. Begini caranya:
Persyaratan Lokasi Budidaya atau Pemeliharaan Jangkrik
- Lokasi budidaya harus tenang, teduh, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Jauh dari sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya, dll.
- Jangan sampai terkena sinar matahari langsung atau berlebihan.
- Tidak ada gangguan dari predator
- Jauh dari kandang ayam
Bagi pemula yang tertarik beternak jangkrik, kami akan memperkenalkan berbagai metode mulai dari beternak jangkrik hingga memanen.
Berbagai Cara Budidaya Jangkrik dari Awal Hingga Panen
1. Mempersiapkan Kandang
Sebelum memulai beternak jangkrik, pastikan untuk mempersiapkan kandangnya terlebih dahulu.
Kandang merupakan bagian penting untuk memudahkan jangkrik berkembang biak. Kandang jangkrik terbuat dari kayu lapis berbentuk kotak dan dilengkapi kaki dengan jaring atau kawat besi.
2. Seleksi Indukan
Pemilihan indukan yang baik juga penting dalam menghasilkan keturunan yang berkualitas. Induk jangkrik dari spesies G. miratus dan G. testaclus dapat dibeli di toko pakan setempat.
Selain itu, benih juga dapat dikumpulkan langsung dari alam agar lebih agresif.
3. Pemilihan Pakan
Pakan jangkrik adalah makanan voer atau makanan ayam atau burung yang dapat dibeli di toko pakan. Sebarkan saja pakannya langsung ke dalam kandang. Anda juga bisa memberikan sayuran dan buah-buahan, seperti ubi dan jagung, sebagai selingan.
4. Proses Perkawinan
Langkah selanjutnya adalah proses perkawinan. Perbandingan jangkrik jantan dan betina yang paling efisien adalah 10:2. Pasir untuk pemijahan juga harus disiapkan.
Selama masa perkawinan berlangsung, ada baiknya memberi makanan bergizi seimbang seperti bayam, sawi, kangkung, bekatul, dan daun pepaya.
5. Proses Penetasan Telur
Telur jangkrik biasanya menetas dalam waktu 7 sampai 10 hari. Setelah telur menetas, pisahkan dari kandang induknya dan bungkus dengan kain agar tetap hangat.
Setelah jangkrik kecil menetas, berikan pakan ayam. Setelah jangkrik sudah besar, Anda bisa memberi mereka makan sayuran. Selain itu, Anda juga bisa beternak jangkrik kembali dengan cara dan perbandingan yang sama.
6. Proses Pemanenan
Setelah semua langkah di atas selesai, langkah selanjutnya adalah pemanenan. Proses pemanenan jangkrik dapat dilakukan kurang lebih 8 sampai 10 minggu setelah mencapai kematangan.
Cara ini dilakukan dengan memisahkan jangkrik dewasa dari telur atau jangkrik muda. Jangkrik dewasa dapat dijual langsung ke konsumen atau melalui toko hewan peliharaan.
Demikian ini penjelasan mengenai berbagai pilihan yang tersedia untuk memulai jangkrik dari awal hingga panen.