Mungkin tidak ada seorang pun yang tidak tahu tentang wijen. Biji-biji kecil ini sering ditemukan dalam roti, kue, dan bahkan minyak untuk masakan.

Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa wijen berasal dari tanaman dengan nama ilmiah Sesamum indicum. Seperti apa bentuk tanaman ini?

Dari Afrika ke Seluruh Dunia

Tanaman wijen kemungkinan besar berasal dari Afrika tropis. Dari sana, tanaman itu menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India dan Cina, yang kemudian menjadi produsen utama wijen.

Habitat asli wijen adalah tanah kering di daerah tropis, tetapi toleransinya yang luar biasa terhadap dingin berarti ia juga tumbuh dengan baik di tanah yang kurang subur dan di iklim kering.

Mengenal Tanaman Wijen

Tanaman Wijen merupakan tanaman perdu tahunan atau musiman yang tumbuh hingga ketinggian 1,5-2 meter. Daunnya memanjang, berwarna hijau, dan berbentuk elips hingga lanset.

Bunganya kecil namun cantik, berwarna putih atau merah muda dan berbentuk lonceng. Buahnya berupa kapsul kecil yang terbuka saat matang dan melepaskan biji kecil yang menjadi makanan pokok dalam banyak hidangan.

Yang unik tentang biji wijen ini adalah mereka hadir dalam berbagai warna termasuk putih, kuning, merah dan hitam, tergantung pada varietasnya. Warna-warna tersebut tidak hanya estetis, tetapi juga menunjukkan perbedaan kandungan nutrisi dan rasa.

Bagaimana Wijen Dibuat?

Biji wijen diperoleh dari polong tanaman yang matang. Proses pemanenannya cukup unik. Biji-biji kecil ini dipisahkan dari buah yang seperti kapsul setelah tanaman dipotong dan dikeringkan.

Dari sinilah minyak wijen, bahan masakan yang lezat dan bergizi, diproduksi.

Sederet Manfaat Biji Wijen

Biji wijen tidak bisa dianggap remeh hanya karena ukurannya yang kecil. Biji wijen punya banyak manfaat loh!

Minyak wijen yang diekstraksi dari biji ini kaya akan asam lemak esensial seperti omega-6 dan omega-9 yang menyehatkan jantung. Antioksidan alami seperti sesamin dan sesamolin membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan tubuh.

Selain itu, biji wijen juga mengandung kalsium, magnesium, dan fosfor yang menunjang kesehatan tulang dan gigi. Biji wijen tidak hanya bermanfaat dalam dunia pangan, tetapi juga berperan penting dalam industri kosmetik dan farmasi.

Daging buah yang tersisa setelah ekstraksi minyak sering digunakan sebagai pakan ternak kaya protein.

Karakteristik Tanaman Wijen

Tanaman wijen biasanya ditanam pada musim hujan bersama dengan padi, palawija, atau tanaman lahan kering lainnya. Nilai ekonomi tanaman ini begitu tinggi sehingga layak dibudidayakan sebagai produk komersial.

Namun, banyak orang yang belum mengetahui seperti apa karakteristik tanaman wijen.

1. Batang

Batang tanaman wijen tumbuh setinggi sekitar 85-150 cm. Batang tanaman ini berkayu dan melengkung. Beberapa jenis biji wijen memiliki rambut yang menutupi seluruh permukaan batangnya.

2. Daun

Daun wijen tersedia dalam berbagai bentuk. Ada yang daunnya berbentuk jari, ada yang daunnya tidak berbentuk jari, ada yang daunnya datar, dan ada yang daunnya bergigi.

Susunan daunnya akan berselang-seling. Daun tanaman ini berwarna hijau muda bahkan ada yang hijau tua dan batangnya cukup panjang dan berwarna ungu.

3. Bunga

Bunga wijen mekar dari ketiak daun. Warnanya putih atau ungu. Bunganya

berukuran 2,5-3 cm dan diameter 0,5-1 cm. Benang sari bunga ini terletak di dalam mahkota bunga. Denganb bentuk mahkota yang berbentuk corong.

4. Buah

Biji wijen berupa polong berukuran panjang 2,5-3 cm dan diameter 0,5-1 cm. 4 hingga 8 kotak/polong disediakan sebagai wadah benih.

5. Biji

Biji wijen berukuran kecil, pipih, sedikit runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya. Biji wijen memiliki kulit tipis dan mudah pecah. Seperti yang kita tahu, bahwa biji wijen ada dua warna, seperti putih dan hitam. Benih tanaman ini dapat digunakan untuk perbanyakan generatif.