Perkembangan teknologi dalam peternakan tidak hanya memberikan dampak ilmiah terhadap cara ternak seperti sapi dipelihara. Selain itu, kemajuan teknologi telah memudahkan orang-orang yang mempunyai minat (passion) di bidang peternakan, seperti beternak krotos, untuk mengakses informasi dengan mudah.
Apa itu Kroto?
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara membesarkan kroto, mungkin ada baiknya kita mengetahui dulu tentang kroto ini. Apa yang dimaksud dengan kroto?
Kroto adalah istilah yang digunakan untuk menyebut telur semut, khususnya semut rangrang (Oecophylla) Kata “kroto” sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang banyak digunakan masyarakat pada saat itu.
Kroto umumnya berbentuk lonjong dan berwarna putih, dan sekilas terlihat seperti sebutir beras. Namun di dalamnya terdapat larva dan pupa semut. Kroto besar umumnya memiliki panjang sekitar 1 cm dan diameter 5 mm, sedangkan kroto kecil memiliki panjang 5 hingga 6 mm dan diameter 2 mm.
Kroto yang lebih besar mungkin adalah ratu dan biasanya lahir pada bulan September hingga Januari, sedangkan kroto yang berukuran sedang atau kecil mungkin adalah semut betina, semut prajurit, dan semut pekerja.
Kroto merupakan salah satu jenis makanan yang sangat digemari oleh burung pemakan serangga seperti kutilang, murai batu, jalak, dan beo. Kroto kaya akan protein dan lemak, konon suara burung yang memakannya menjadi lebih nyaring dan indah.
Kroto dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan tampilannya:
Kroto Basah | Kroto basah merupakan jenis kroto yang paling disukai burung kicau, kroto yang paling populer dan biasa digunakan sebagai umpan mancing. Ini karena sangat kaya akan nutrisi. Sesuai dengan namanya, kroto jenis ini mengandung telur dan larva semut yang mengandung banyak air. Artinya kroto jenis ini mudah busuk. Kroto basah mempunyai umur simpan 24 jam tanpa penyimpanan dan hingga 3 hari jika disimpan di lemari es. |
Kroto Halus | Kroto halus merupakan salah satu jenis kroto yang terdiri dari semut pekerja berukuran besar dan kecil. Kroto jenis ini paling tidak disukai oleh burung. Kroto halus dapat disimpan selama satu minggu tanpa perawatan pengawet apa pun. |
Kroto Kasar | Kroto jenis ini terdiri dari induk semut, ratu semut, dan seekor semut rangrang jantan. Sama halnya dengan kloto halus, kloto kasar juga bisa disimpan selama seminggu tanpa ada proses pengawetan. |
Kroto Kacang | Terakhir, kroto kacang merupakan campuran kroto basah, halus dan kasar dengan tambahan pakan jenis lain seperti kacang, jagung, padi, dedak, voer, dan beras hijau. Kroto jenis ini memiliki kandungan lemak paling tinggi dibandingkan ketiga jenis kroto lainnya dan dapat disimpan selama seminggu tanpa proses pengawetan. |
Cara Ternak Kroto di Rumah
Jika Anda mulai tertarik beternak kroto di rumah untuk meminimalkan biaya modal, berikut beberapa cara membudidayakan kroto.
1. Siapkan Bibit
Hal pertama yang perlu Anda persiapkan sebelum menanam kroto adalah menyiapkan bibit koloni. Jika ingin berhemat, Anda bisa menangkap kroto sendiri di alam liar.
Namun penerapan metode ini cukup rumit. Alternatifnya, dapat dibeli dari petani dengan harga berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per liter.
2. Membuat Kandang
Setelah bibit koloni siap, langkah selanjutnya adalah membuat kandang. Cara membuatnya mudah dan bisa dibuat dengan menggunakan Paralon.
Pemilihan Paralon selain mudah dalam produksinya, juga memudahkan proses pemanenan sekaligus meminimalkan risiko kematian. Paralon juga dianggap lebih tahan lama dan menghalangi cahaya, sekaligus terbuka di kedua sisinya untuk memungkinkan banyak udara.
Cara membuat kandang dari paralon adalah sebagai berikut:
- Pertama, buatlah rak bertingkat dua dari kayu, bambu, besi, dan lain-lain agar tidak bersentuhan langsung dengan tembok atau benda lain.
- Selanjutnya, siapkan wadah berisi air atau oli bekas dan letakkan di setiap kaki rak untuk mencegah koloni semut rangrang keluar.
- Ketiga, gunakan paralon diameter 12 cm dan potong sesuai panjang ukuran rak.
- Selanjutnya, letakkan paralon di rak dan isi dengan dedaunan untuk mendorong semut rangrang membangun sarangnya.
- Terakhir, pastikan kandang berada di tempat yang tenang, terlindung dari cahaya, agar semut rangrang dapat bertelur secara optimal.
3. Penyemaian Bibit
Setelah kandang yang telah dibangun siap, taburlah benih koloni semut rangrang yang telah Anda persiapkan sebelumnya.
Caranya adalah dengan meletakkan bibit koloni pada bagian paralon yang berisi daun. Koloni tersebut kemudian secara mandiri menginvasi wilayah Palalon.
4. Pemberian Pakan
Setelah benih disebar, langkah selanjutnya adalah memberi makan koloni semut rangrang. Koloni semut rangrang memerlukan nutrisi dari jangkrik, ulat, belalang, atau protein seperti ayam, kambing, atau sapi yang dimasak hingga sumsum tulang dan dicincang, dan karbohidrat.
Untuk mendapatkan karbohidrat, Anda bisa memberikan larutan air dan gula pasir. Caranya mudah, cukup siapkan wadah datar, taruh makanan koloni di atasnya, lalu letakkan di samping rak. Jika umpannya berupa hewan hidup, pastikan dulu hewan tersebut dalam keadaan sudah lumpuh.
5. Panen
Panen pertama budidaya kroto terjadi setelah 6 bulan. Tujuannya agar koloni semut dapat berkembang biak secara optimal.
Setelah sarang stabil, Anda bisa melakukan proses pemanenan setiap 15-20 hari sekali. Sarang siap panen biasanya ditandai dengan sarang penuh gumpalan putih.
Dalam hal ini, Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut:
- Siapkan baskom atau wadah apa saja dan saringan yang terbuat dari kawat ram dan letakkan baskom dengan posisi saringan di permukaan
- Dalam hal ini, dengan menggunakan sarung tangan karet, tuangkan isi kandang ke dalam tangki hingga semut jatuh ke dalam tangki dan saring semutnya.
- Terakhir, bersihkan kandang dan kembalikan koloni semut ke dalam kandang.
Tips Ternak Kroto untuk Pemula
Jika kamu seorang pemula dalam beternak kroto, berikut ini merupakan beberapa tips ternak kroto pemula yang penting untuk diperhatikan:
Tips Menanam Clotho untuk Pemula Jika Anda seorang pemula dalam Menanam Clotho, berikut beberapa Tips Menanam Clotho untuk Pemula yang patut Anda perhatikan:
1. Menyatukan Koloni
Hal pertama yang dipikirkan saat membesarkan kroto adalah bagaimana cara menyatukan koloni. Seperti yang Anda ketahui, semut merupakan hewan yang hidup berkoloni. Menggabungkan dua koloni pada saat yang sama dapat mengakibatkan potensi pertempuran yang mematikan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara menggabungkan koloni dengan benar. Cara paling efektif adalah dengan menggedor rak sebelum memasuki koloni semut baru, membiarkannya selama sehari, lalu membukanya kembali keesokan harinya.
2. Penentu Kualitas Kroto
Kualitas kroto ditentukan oleh berbagai faktor termasuk faktor makanan. Semut rangrang lebih menyukai makanan kaya protein seperti kumbang madu. Untuk menyiasatinya, Anda bisa menuangkan larutan air dan gula secara berkala.
Masih banyak faktor lain selain pola makan, antara lain:
- Intensitas cahaya – Semut rangrang umumnya lebih menyukai suasana remang dan gelap agar dapat bertelur secara maksimal.
- Selain intensitas cahaya, suhu kandang juga harus antara 28 hingga 34 derajat Celcius dan sirkulasi udara yang baik agar koloni semut dapat berkembang.
- Dan terakhir, Anda perlu menjaga kelembapan. Jika Anda merasa suasana di dalam kandang terlalu kering, Anda bisa melakukannya dengan melakukan pengembunan pada pagi dan sore hari.
3. Pemindahan Calon Ratu
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah cara perpindahan Calon Ratu. Ratu memainkan peran penting dalam koloni dan dapat diisolasi secara terpisah dari koloni.
Calon ratu ini memiliki ciri-ciri seperti tubuh dan sayap lebih besar, dan biasanya berjalan sendirian. Meskipun calon ratu dapat diisolasi secara terpisah dari koloni, bukan berarti prosesnya mudah.
Saat mengisolasi calon ratu, pastikan juga memberinya sesendok teman agar dia tidak terbunuh. Setelah itu, mereka akan diobservasi selama satu bulan. Jika tidak akrab setelah sebulan, coba tambahkan sendok lagi, dst. Setelah enam bulan, ratu mulai bertelur.