Budidaya kopi Arabika merupakan jenis kopi pertama yang pernah dibudidayakan. Pusat budaya kopi ini hadir di beberapa negara antara lain Amerika Latin, Amerika Tengah, Asia Pasifik, dan Afrika. Produksi kopi Arabika terbesar di Indonesia terjadi di daerah pegunungan Toraja, Sumatera Utara, Aceh, dan juga di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Dan memang benar bahwa kopi Arabika kini menguasai sebagian besar perdagangan dunia, dan harganya pun jauh lebih mahal dibandingkan jenis kopi lainnya. Kopi arabika ada banyak jenisnya antara lain Avesina, Pasma, Margo, Typica, dan Congensis.

Tertarik menanam kopi Arabika? Yuk baca sampai habis yaa!

Cara Menanam Kopi Arabika Untuk Pemula

Inilah hal pertama yang perlu Anda pelajari saat menanam pohon kopi Arabika.Cara budidaya kopi arabika adalah sebagai berikut.

1. Pilih Bibit yang Baik

Perbanyakan benih kopi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu perbanyakan generatif dengan biji dan perbanyakan vegetatif dengan stek. Pohon kopi arabika biasanya diperoleh dengan menggunakan metode generatif.

Ada kriteria tertentu yang tidak sembarangan dalam memilih pohon kopi Arabika. Kriteria induk kopi Arabika adalah bibit berumur kurang lebih 8 sampai 12 bulan, tinggi 20 sampai 40 cm, mempunyai minimal 5 sampai 7 helai daun tua, dan mempunyai satu cabang utama. Harus punya diameter batang 5-6 cm. Selain itu kebutuhan benih per hektar, seperti jarak antar tanaman 1,25 m x 1,25 m, jumlah tanaman hingga 6400, kandungan nitrogen hingga 25%.

Setelah menemukan induk yang kelihatannya bagus, kita pilih buah yang matang, sehat dan pastikan tidak ada kerutan atau bopeng di kulit. Setelah buah dipetik, buah direndam dalam air dan disortir. Mengambil buah yang direndam dalam air menandakan benihnya sehat dan bebas cacat.

Selanjutnya buang kulit dan daging buahnya, karena yang dibutuhkan hanyalah bijinya. Rendam kembali bijinya selama 24 jam. Setelah direndam, cuci bijinya sampai lendirnya hilang.

Langkah selanjutnya adalah mengeringkan benih selama 1-2 hari. Hati-hati jangan sampai menjemur benih di bawah sinar matahari langsung. Perhatikan benihnya. Jika benih rusak, layu, atau terserang hama, segera pisahkan dari benih lainnya.

Hati-hati dalam melakukan hal ini karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi. Benih yang benar-benar sehat sebelum disemai. Setelah Anda mengumpulkan benih berkualitas baik, segera tabur. Jika benih tidak segera disemai dalam waktu 3 bulan maka pertumbuhan dan perkembangan benih akan lambat dan hasilnya tidak maksimal.

2. Penyemaian Benih

Langkah pertama dalam penyemaian benih adalah membuat bedengan dengan ukuran 120 cm, tinggi 25 cm dan panjang sesuai dengan kondisi tanah itu sendiri. Jarak antar bedengan sekitar 50 cm, sebaiknya orientasi bedengan menghadap ke timur agar proses fotosintesis mendapat sinar matahari yang cukup.

Gemburkan tanah dengan cangkul sedalam 30 cm dan campur dengan 25 kg kompos atau pupuk kandang per meter persegi. Selanjutnya benih disemai ke arah bawah dengan jarak tanam 3cm x 5cm dan kedalaman 1cm. Jarak tanam ini membutuhkan kurang lebih 800 bibit per lahan.

Untuk merawat bibit kopi arabika yang ditanam cukup dengan menghilangkan gulma dan menyiramnya sehari sekali, yaitu pada pagi dan sore hari, pada saat tanah kering.

Setelah benih berumur 10-12 minggu, masukkan ke dalam kantong polybag. Tempatkan kantong polybag menghadap ke timur. Merawat benih dalam kantong polybag sama saja dengan merawatnya di bedengan, hanya menghilangkan gulma dan menyiram secara rutin. Setelah benih berumur 15-20 hari, berikan pupuk pada benih dan pastikan cocok untuk pertumbuhan benih. Saat menanam, tidak semua bibit bisa ditanam. Pastikan untuk menanam benih yang sehat.

Jika anda menemukan bibit yang batangnya pendek dan daunnya berwarna coklat, atau bibit yang batangnya tinggi dan ujung daunnya berwarna coklat, atau bibit yang batangnya tinggi dan ujung daunnya berwarna hijau. Karena Anda tidak mengetahui jenis pastinya, sebaiknya jangan menggunakannya.

Varietas Catimor atau Arabika biasanya mempunyai pucuk yang hijau dan bibit yang terserang penyakit juga mempunyai ciri-ciri yang sama. Oleh karena itu, pastikan memilih benih yang tepat.

3. Mengolah Lahan dengan Baik

Tentu saja langkah pertama dalam menanam kopi arabika adalah membersihkan lahan dari gulma dan bunga liar. Selanjutnya gemburkan tanah dengan cangkul atau sekop. Sediakan juga tanaman peneduh untuk melindungi bibit kopi arabika anda dari sinar matahari langsung.

Jangan khawatir dengan tanaman peneduh seperti Dadap, Ranmoro, Sengon. Merawat tanaman peneduh ini tidaklah rumit. Setelah lahan bersih dari gulma dan rumput liar, saatnya membuat lubang untuk tanaman Anda. Bor lubang tiga bulan sebelum tanam.

Ukuran lubangnya adalah 50x50x50 cm, 60x60x60 cm, 75x75x75x cm atau 1x1x1 m.

Setelah mengebor lubang kira-kira 3 sampai 6 bulan sebelum penanaman, campurkan tanah galian dengan 15 sampai 20 kg pupuk kandang atau kompos per lubang. Setelah itu tanahnya tinggal diurungkan dan tanpa perlu dipadatkan.

Setelah Anda siap menanam benih, potonglah daun bibit hingga tersisa sepertiganya untuk mengurangi penguapan. Keluarkan bibit dari kantong polybag dan gali lubang di sepanjang pangkal bibit kopi. Selain itu, untuk bibit dengan akar tunjang, pastikan akarnya vertikal atau tegak lurus.

Selanjutnya, tutup lubang agar tanaman dapat berdiri tegak, dan bila perlu pasang tiang pancang agar tanaman dapat berdiri tegak. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan pohon kopi, sehingga dapat ditanam tanpa merusak akarnya.

Cara Merawat Tanaman Kopi Arabika

Selanjutnya lakukan perawatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Cara merawat kopi arabika adalah sebagai berikut.

1. Lakukan Penyulaman Kopi Arabika

Setelah Anda menanam benih di area yang luas, Anda perlu menyulamnya setidaknya dua kali seminggu. Setelah tanaman Anda berumur 1 hingga 6 bulan, Anda hanya perlu memeriksanya sebulan sekali.

Jika selama pemeriksaan ditemukan tanaman mati atau sakit, segera lakukan penyulaman. Penyulaman ini dilakukan dengan benih yang sama. Berikan perawatan khusus agar tanaman batang dapat mengimbangi pertumbuhan pohon lainnya.

2. Pemupukan Ala Kopi Arabika

Pupuk organik dan kimia dapat diaplikasikan pada budidaya kopi Arabika. Pupuk organik dapat diperoleh dari lingkungan tanaman, misalnya dari sisa makanan pohon yang dilindungi atau dari cangkang buah kopi yang tersisa setelah dikupas.

Setiap pohon kopi arabika memerlukan pupuk sebanyak 20-23 kg setiap 1-2 tahun sekali. Cara pemupukan budidaya kopi arabika adalah dengan membuat lubang khusus disekitar tanaman untuk pemupukan.

Selanjutnya, tambahkan kompos ke dalam lubang. Anda juga bisa mencampurkan pupuk buatan ke dalam lubang. Selain itu, jika tanah Anda memiliki pH di bawah 5, Anda dapat menambahkan kapur setiap 2 hingga 4 tahun untuk menetralkan tanah.

Anda juga bisa menambahkan penutup tanah seperti tanaman bungkuk atau kacang-kacangan. Tujuan penambahan tanaman penutup tanah adalah untuk menambah bahan organik di kebun kopi Arabika Anda. Ia juga memiliki efek perlindungan tanah dan pupuk, dan dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk organik.

3. Pemangkasan Kopi Arabika

Gunakan potongan batang tunggal untuk memangkas tanaman kopi Arabika. Potongan ini juga cocok untuk taman dataran rendah dan dataran tinggi. Ada tiga tujuan pemangkasan dalam menanam kopi Arabika:

  • Pemangkasan Pembentukan: Pemangkasan yang bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman, seperti mahkota atau payung, agar tanaman memiliki tinggi dan percabangan yang ideal.
  • Pemangkasan Produksi: Pemangkasan produk ini dilakukan dengan membuang cabang dan batang yang tidak tumbuh dengan baik. Tujuan dari pemangkasan ini adalah untuk memperoleh cabang dan batang yang mempunyai nilai pertumbuhan tinggi. Termasuk juga menghilangkan cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit.
  • Pemangkasan Peremajaan: Pemangkasan ini biasanya dilakukan beberapa saat setelah panen. Hal ini juga dapat terjadi setelah hasil tanaman mengalami penurunan, misalnya jika hasil panen kurang dari 400 kg/ha per tahun. Tujuan dari pemangkasan peremajaan ini adalah untuk membentuk kembali tajuk yang mulai tidak beraturan, dan dianjurkan untuk memberikan nutrisi yang cukup pada tanaman setelah pembuahan.

4. Lakukan Penyiangan Kopi Arabika

Tanaman kopi arabika seringkali perlu dibersihkan dari gulma dan bunga liar lainnya. Apalagi saat tanaman masih muda, gula dan bunga liar tersebut dapat menghilangkan seluruh unsur hara dari tanah dan mempengaruhi pertumbuhan pohon kopi arabika.

Penyiangan tanaman dilakukan setiap dua minggu untuk menghilangkan gulma dari bawah kanopi pohon kopi arabika Anda. Jika tanaman cukup besar, Anda dapat menggunakan penyiangan atau penutup tanah hanya jika diperlukan.

5. Pastikan Terlindung dari Hama dan Penyakit

Budidaya kopi arabika mendatangkan berbagai jenis hama dan penyakit yang sangat mengganggu tanaman kopi, antara lain:

  • Hama penggerek buah kopi, hama ini menyerang tanaman kopi saat masih muda sehingga menyebabkan buahnya rontok atau tidak berkembang maksimal. Anda dapat menghindarinya dengan meningkatkan kebersihan kebun, menipiskan pohon peneduh, memanen buah yang terserang, dan menyemprot dengan bahan kimia.
  • Hama bubuk ranting. Hama ini biasanya menyerang cabang-cabang kecil dan ranting dari 3 hingga 7 pucuk tanaman kopi baru, sehingga menyebabkan daun menguning dan rontok, serta ranting-ranting tersebut juga mengering. Pengendalian hama ini dilakukan dengan mengurangi naungan dan menyemprot dengan bahan kimia.
  • Karat daun merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang budidaya kopi Arabika. Gejala penyakit ini berupa bercak kuning pada permukaan daun yang lama kelamaan berubah warna menjadi coklat. Untuk menghindari penyakit ini, Anda bisa mulai menanam kopi arabika dengan memilih lahan di atas 1000 mdpl, melakukan penyemprotan bahan kimia, memilih varietas yang berkualitas dan budidaya teknis.

Waktu Panen Kopi Arabika

Kopi arabika biasanya dipanen empat tahun setelah tanam. Biji yang siap panen memiliki beberapa ciri. Salah satunya adalah buahnya yang berwarna merah tua menjadi salah satu tanda produksi kopi sudah optimal. Saat memanen, berhati-hatilah agar tidak merusak pohon, dahan, atau cabangnya.

Inilah langkah-langkah untuk mulai menanam kopi Arabika. Saya harap ini membantu, dan semoga berhasil.