Hama wereng merupakan salah satu ancaman serius bagi perkembangan tanaman padi di Indonesia. Serangan hama ini dapat menyebabkan padi yang sudah siap panen rebah dan terbakar, yang pada gilirannya mengakibatkan penurunan hasil panen bagi para petani. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan dan memilih varietas padi yang tahan terhadap serangan hama wereng.

Saat ini, berbagai varietas padi telah muncul di dunia pertanian Indonesia sebagai solusi atas kekhawatiran petani terhadap hama ini. Salah satu varietas yang tengah dikembangkan adalah padi INPARI. Padi INPARI secara konsisten dikembangkan di Indonesia dengan tujuan untuk menemukan benih padi unggul.

Salah satu keunggulan padi INPARI adalah bahwa ia merupakan inbrida yang ditanam di sawah, memberikan harapan baru bagi peningkatan hasil pertanian.

  • Selain itu, tanaman padi ini mengalami penyerbukan sendiri yang menghasilkan tingkat kemurnian dan homozigositas yang tinggi.
  • Jenis padi INPARI, tentunya, memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga dapat menghasilkan panen yang lebih optimal.
  • Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, tidak mengherankan jika telah ada beberapa varietas padi ini yang melalui proses pemuliaan.

Selain mencari benih padi unggul, pengembangan INPARI juga bertujuan untuk menemukan varietas padi yang tahan terhadap hama wereng. Berikut ini, kami akan menjelaskan beberapa jenis padi tahan hama wereng yang telah dikembangkan di Indonesia.

Inilah 10 Rekomendasi Jenis Padi Tahan Hama Wereng

1. INPARI 19

  • Varietas padi ini dirilis pada tahun 2011. Padi INPARI 19 memiliki potensi hasil mencapai 9,5 ton per hektar GKG, dengan rata-rata hasil sekitar 6,7 ton per hektar GKG.
  • Varietas ini dikenal tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu dan dua, serta menunjukkan ketahanan yang cukup baik terhadap biotipe tiga.
  • Selain itu, INPARI 19 juga memiliki ketahanan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan menunjukkan sedikit ketahanan terhadap hawar daun bakteri patotipe IV.

2. INPARI 22

  • INPARI 22 adalah varietas bibit padi unggul yang tahan terhadap serangan wereng, dengan kandungan amilosa sekitar 21,9%.
  • Padi ini direkomendasikan untuk ditanam di lahan sawah yang terletak pada ketinggian 0-600 mdpl. Namun, perlu diingat bahwa INPARI 22 tidak dianjurkan untuk ditanam di daerah yang endemik tungro.

3. INPARI 23 BANTUL

  • Padi jenis tahan hama wereng ini diperkenalkan pada tahun 2012. Dengan potensi hasil mencapai 9,2 ton per hektar GKG dan rata-rata hasil sebesar 6,9 ton per hektar GKG.
  • INPARI 23 menunjukkan keunggulan yang signifikan. Padi ini memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu, serta menunjukkan ketahanan yang cukup terhadap biotipe dua dan tiga.
  • Selain itu, INPARI 23 juga tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan memiliki ketahanan yang moderat terhadap hawar daun bakteri patotipe IV.

4. INPARI 31

  • Salah satu jenis padi yang dikenal tahan terhadap hama wereng adalah INPARI 31. Varietas ini memiliki benih unggul yang mampu melawan hama dan penyakit.
  • INPARI 31 termasuk dalam kategori padi unggul yang tahan terhadap wereng batang cokelat biotipe satu, dua, dan tiga.
  • Selain itu, padi ini juga memiliki ketahanan terhadap hawar daun bakteri (HDB) patotipe III serta tahan terhadap blas 033.

5. INPARI 33

  • INPARI 33 adalah salah satu varietas padi yang dikembangkan untuk tahan terhadap hama wereng, dan dilepaskan pada tahun 2013. Varietas ini memiliki benih yang tahan terhadap berbagai biotipe wereng batang cokelat, yaitu biotipe satu, dua, dan tiga.
  • Selain itu, INPARI 33 juga memiliki ketahanan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan ras 073.
  • Seperti halnya varietas padi INPARI lainnya, padi ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 600 mdpl.
  • Rata-rata hasil panennya mencapai 6,6 ton per hektar dengan potensi hasil maksimal sebesar 9,8 ton per hektar.

6. INPARI 34

  • Varietas padi tahan hama wereng ini memiliki waktu tumbuh sekitar 102 hari setelah penanaman. Dengan bentuk tanaman dan daun bendera yang tegak, padi INPARI 34 dapat tumbuh mencapai tinggi 107 cm.
  • Meskipun varietas ini sedikit tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu, ia cenderung lebih rentan terhadap hama biotipe dua dan tiga. INPARI 34 direkomendasikan untuk ditanam di daerah dengan ketinggian antara 0-500 mdpl.
  • Rata-rata hasil padi INPARI 34 mencapai 5,1 ton per hektare gabah kering giling (GKG), sedangkan potensi hasil maksimalnya dapat mencapai 8,1 ton per hektare GKG. Selain itu, padi ini juga dikenal sebagai varietas yang tahan terhadap kondisi air payau.

7. INPARI 42

  • INPARI 42 adalah varietas padi yang dikenal karena ketahanannya terhadap hama wereng, dilengkapi dengan benih unggul yang tahan rebah.
  • Tanaman padi ini memiliki daun bendera yang mencolok dan tumbuh tinggi, mencapai ketinggian sekitar 93 cm. Kadar amilosa di dalam padi ini tercatat sebesar 18,84%.
  • Padi INPARI 42 sangat direkomendasikan untuk ditanam di wilayah dengan ketinggian 0 hingga 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
  • Rata-rata hasil panennya mencapai 7,11 ton per hektar GKG, dengan potensi hasil maksimum mencapai 10,58 ton per hektar GKG.

8. INPARI 47

  • Jenis padi yang tahan terhadap hama wereng berikutnya adalah INPARI 47. Gabah dan beras yang dihasilkan dari bibit padi berkualitas ini memiliki bentuk ramping dengan warna beras pecah kulit yang putih kusam.
  • INPARI 47 memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu, dua, dan tiga. Varietas padi ini sangat baik dan direkomendasikan untuk ditanam di lahan sawah yang berada pada ketinggian 0-600 mdpl.

9. INPARI 48 Blas

  • INPARI 48 Blas adalah salah satu varietas padi yang tahan terhadap hama wereng. Varietas ini memiliki rata-rata hasil gabah kering giling sebesar 7,64 ton per hektar, dengan potensi hasil yang dapat mencapai 9,13 ton per hektar.
  • Dikenal berdaya hasil tinggi, nasi yang dihasilkan dari padi ini umumnya disukai oleh masyarakat Indonesia.
  • Varietas ini merupakan hasil persilangan antara INPARI 13 dan Omas, termasuk dalam golongan Cere.
  • Gabah INPARI 48 Blas memiliki warna kuning jerami, serta ketahanan yang baik terhadap blas ras 033, dan cukup tahan terhadap blas ras 073, 133, dan 173.

10. INPARI 45 DIRGAHAYU

INPARI 45 Dirgahayu dikenal sebagai varietas padi unggul dengan banyak anakan. Jenis padi ini tahan terhadap serangan hama wereng dan berasal dari persilangan antara Cibogo dan Ciherang. Tanaman INPARI 45 memiliki bentuk yang tegak baik pada batang maupun daun flag-nya. Dengan umur tanam sekitar 116 hari setelah disemai, padi ini mampu tumbuh hingga ketinggian 120 cm dan menghasilkan gabah yang ramping.

Varietas ini sangat cocok ditanam di lahan sawah dataran rendah pada ketinggian 0-600 mdpl. INPARI 45 Dirgahayu memiliki ketahanan yang baik terhadap hama wereng batang cokelat pada biotipe satu, dua, dan tiga. Salah satu keunggulan dari padi ini adalah jumlah bulir per malai yang mencapai sekitar 140.

Dengan potensi hasil panen mencapai sekitar 9,5 ton per hektar dan kualitas yang sangat baik, padi INPARI 45 menjadi salah satu pilihan benih yang dapat meningkatkan kualitas hasil panen secara signifikan.