Dalam pengelolaan peternakan domba, proses perkawinan induk untuk melahirkan anak domba harus dilaksanakan dengan perawatan yang terbaik. Ini dilakukan agar tanda-tanda domba yang akan melahirkan dapat terlihat pada waktu yang tepat.

Umumnya, sebelum mulai mengenali tanda-tanda domba yang akan melahirkan, para peternak disarankan untuk memindahkan indukan betina yang sedang hamil ke kandang terpisah sebelum perkiraan waktu melahirkan. Langkah ini bertujuan untuk menghindari stres dan kemungkinan keguguran.

Di area kandang ini, Anda dapat melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengenali tanda-tanda domba yang akan melahirkan. Nah, apa saja indikatornya? Temukan informasi selengkapnya dalam artikel ini.

Ciri Ciri Domba Akan Melahirkan

Mengidentifikasi tanda-tanda domba yang akan melahirkan membutuhkan pemahaman yang mendalam dan pengamatan yang teliti. Hal ini dikarenakan, dalam setiap tahap kehamilan hewan ini terdapat sejumlah perubahan fisik dan emosional yang menunjukkan keadaan induknya.

Sebelum mengetahui tanda-tanda domba yang mau melahirkan, penting untuk memahami terlebih dahulu mengenai usia yang ideal bagi hewan untuk hamil dan melahirkan. Ini akan membantu mempersiapkan langkah-langkah yang tepat di peternakan.

Secara umum, domba mulai memasuki masa kawin di usia 1 hingga 2 tahun untuk pejantan dan 2 hingga 3 tahun untuk betina. Setelah indukan hamil, secara alami, hewan ini tidak memerlukan bantuan saat proses melahirkan.

Namun, mengingat ada beberapa situasi yang memerlukan perhatian khusus, sebaiknya Anda mempersiapkan diri untuk mencegah kemungkinan kecacatan pada anak domba. Lalu, apa saja tanda-tanda domba yang akan melahirkan? Mari kita lihat penjelasan berikut.

Domba Akan Menjadi Lebih Tenang

Tanda pertama bahwa domba akan melahirkan adalah indukan akan tampak lebih diam. Biasanya, domba cukup vokal, tetapi saat memasuki masa kehamilan yang hampir selesai, aktivitasnya akan cenderung menurun.

Selain itu, postur tubuhnya akan lebih sering membungkuk. Dalam beberapa situasi, domba juga dapat menunjukkan tanda-tanda kecemasan.

Perubahan Fisik

Tanda-tanda domba yang akan melahirkan kedua adalah perubahan fisik yang terlihat pada perut dan puting susu. Di akhir masa kehamilan, perut domba akan tampak lebih mengendor ke bawah. Di samping itu, ukuran puting susunya juga akan membesar.

Munculnya Cairan dari Vagina

Tanda ketiga domba yang akan melahirkan adalah keluarnya cairan dari vagina, mirip dengan air ketuban pada manusia, yang menandakan bahwa proses pembukaan sudah hampir tiba. Di samping itu, organ reproduksinya juga akan membesar sebagai persiapan untuk melahirkan anakannya.

Suka Berbaring

Gerakan lain yang menandakan domba siap melahirkan adalah sering berbaring. Umumnya, induk akan sering berdiri lalu terkulai. Tindakan ini menandakan bahwa waktu kelahiran sudah dekat.

Pada saat ini, siapkan lapisan seperti kain atau jerami sebagai tempat untuk meletakkan anak domba. Di atas media ini, induk juga akan membersihkan lendir yang ada pada bayi domba. Oleh karena itu, pastikan ukurannya cukup luas.

Cara Merawat Domba Baru Lahir

Setelah bayi domba terlahir, induknya akan menjilati tubuhnya untuk menghilangkan kotoran. Selama proses ini, penting untuk melakukan pengamatan secara seksama untuk memastikan tidak ada masalah yang terjadi.

Apabila induk domba tampak kesulitan dalam membersihkan bayinya, Anda dapat membantu dengan kain yang lembut. Selanjutnya, peternak harus menjalani beberapa langkah perawatan agar kesehatan anak domba tetap terjamin. Berikut adalah informasi yang perlu Anda ketahui.

Mempersiapkan Kandang Khusus

Setelah lahir, anak domba umumnya memerlukan waktu sekitar 3 hari untuk dapat berdiri dengan stabil. Oleh karena itu, di periode ini, peternak harus memberikan perhatian lebih.

Pada masa awal kelahiran, penting untuk menyediakan kandang khusus yang bersih, kering, dan hangat bagi anak domba. Anda dapat menggunakan jerami, daun pinus kering, atau rumput sebagai alas tidur. Hal ini bertujuan untuk mendukung ternak dalam proses penyesuaian diri.

Memotong Tali Pusar dan Sterilisasi

Langkah lanjutan dalam merawat anak domba adalah memastikan tali pusar anak domba tetap utuh saat induknya menjilatinya setelah lahir. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mencegah kemungkinan terjadinya tetanus yang disebabkan oleh keterlambatan sterilisasi.

Sebenarnya, tali pusar anak domba dapat dipotong, tetapi alat yang digunakan harus bersih dan prosesnya harus diikuti dengan sterilisasi yang segera. Biasanya, para peternak memakai larutan chlorhexidine yang telah dilarutkan, iodin, atau betadine saat melakukan pemotongan tersebut.

Memantau Proses Menyusui

Saat lahir dan setelah dibersihkan, biasanya induk langsung akan memulai proses menyusui. Hal ini seharusnya terjadi secara alami, namun dalam beberapa situasi, induk dapat bersikap agresif sehingga Anda perlu memberikan bantuan.

Perilaku agresif induk terhadap anak domba biasanya disebabkan oleh masih adanya rasa sakit setelah melahirkan. Oleh karena itu, peternak dapat membantu menenangkan dengan cara mengelus dengan lembut.

Begitu induk mulai tenang, izinkan anak domba untuk menyusu. Pastikan dalam waktu maksimal satu jam setelah lahir, anak domba sudah dapat menyusui. Dalam beberapa situasi, anak domba mungkin mengalami kesulitan saat menyusui. Ini merupakan kondisi yang berisiko karena anak domba perlu mendapatkan nutrisi dari air susu induk dalam waktu maksimal satu jam.

Oleh karena itu, peternak bisa memilih alternatif dengan memompa susu dari induk atau domba lain, kemudian memberikannya kepada anak domba menggunakan botol. Proses ini bisa dilakukan secara berulang jika anak domba masih kesulitan.

Umumnya, anak domba akan menyusu hingga usia 8 minggu sebelum masa penyapihan berakhir. Setelah waktu tersebut, pemberian pakan hijau atau konsentrat sudah bisa dimulai. Pada fase ini, berikan makanan secara bertahap.

Menjaga Kebersihan Fisik

Selama periode menyusui atau setelahnya, badan anak domba akan semakin kotor seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, disarankan bagi peternak untuk secara teratur memandikan atau menggunakan kain untuk membersihkan kotoran agar tidak ada telur lalat.

Telur lalat cenderung berkembang biak di tubuh domba yang tidak bersih atau memiliki bercak darah. Biasanya, infeksi ini muncul di bagian vagina, ekor, atau bulu. Jika tidak segera dibersihkan, salah satu akibatnya adalah ekor domba bisa terputus.