Salah satu indikator bahwa pemeliharaan tambak berjalan dengan baik adalah dengan memeriksa keadaan air. Salah satu situasi yang perlu diwaspadai adalah saat air tampak jernih. Dalam kondisi ini, Anda harus segera mengambil langkah untuk mengatasi air tambak yang jernih.
Kejernihan air kolam bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Alasan mengapa penanganan air tambak yang jernih harus segera dilakukan adalah untuk menghindari gangguan pada kadar plankton di dalam air.
Ada beberapa metode untuk mengatasi air tambak yang jernih, mulai dari penyesuaian jadwal pengisian air hingga penambahan kapur. Untuk pemahaman yang lebih baik, perhatikan penjelasan berikut.
Apakah Air Tambak Bening Berbahaya?
Sebelum kita merinci metode untuk mengatasi air tambak bening, penting bagi Anda untuk mengetahui mengapa kolam yang tampak bersih justru dapat mengancam populasi hasil budidaya. Pada umumnya, saat awal proses budidaya, air kolam akan terlihat sangat cerah dan bening.
Kondisi air tambak yang bening dapat membahayakan kesehatan hewan budidaya seperti udang. Kolam dengan tingkat kecerahan yang tinggi akan membuat udang kesulitan untuk menemukan pakan, sehingga dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan secara signifikan.
2 Faktor Penyebab Air Tambak Bening
Ada beberapa faktor yang menyebabkan air di tambak menjadi bening, biasanya pada awal periode budidaya, suhu air akan beradaptasi dengan lingkungan budidaya. Dengan kata lain, kecerahan air di kolam akan dipengaruhi oleh seberapa kuat cahaya pada siang hari yang berkurang drastis ketika malam tiba.
Di samping variasi intensitas cahaya, kepadatan fitoplankton juga mempengaruhi kondisi tersebut. Apabila jumlahnya terlalu tinggi, sangat rendah, atau hanya didominasi oleh satu jenis plankton, maka warna air kolam akan mengalami perubahan.
Jenis plankton yang terdapat di tambak sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya karena berdampak pada produktivitas ternak. Jika jumlah plankton ini tidak stabil, hal ini akan berpengaruh pada perubahan kadar amonia, nitrat, dan nitrit.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, masih ada beberapa penyebab lain yang membuat air tambak perlu Anda ketahui. Untuk lebih memahami hal ini, silakan baca informasi berikut.
Fluktuasi Kadar pH
Tingkat keasaman yang ideal untuk tambak berada di antara 7 hingga 8. Jika terjadi perubahan pH yang mendadak dan melebihi 0,5, maka segera ambil tindakan karena hal ini dapat berdampak pada proses metabolisme hewan ternak.
Peningkatan Kadar Organik
Salah satu faktor yang membuat air di tambak menjadi jernih adalah kenaikan kadar organik. Apabila air kolam terlihat bening sampai kedalaman lebih dari 80 cm, itu menandakan bahwa bahan organik mengalami penurunan.
Di sisi lain, jika saat pengamatan rutin ditemukan lonjakan signifikan dalam bahan organik, ini bisa menjadi indikator adanya pencemaran oleh gas amonia yang berbahaya. Situasi seperti ini dapat mengganggu pernapasan ikan atau makhluk hidup lainnya.
5 Metode Menangani Air Tambak Bening
Setelah memahami faktor penyebab dan efek dari warna air tambak bening pada hewan ternak, sekarang Anda perlu mengetahui cara-cara untuk mengatasinya. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan bahkan oleh peternak yang baru memulai.
Beberapa solusi untuk mengatasi air tambak bening yang bisa dicoba antara lain menambahkan bakteri dan mengatur ulang waktu pengisian air kolam. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci, simak langkah-langkah berikut.
Menambahkan Bakteri Nitrifikasi
Salah satu solusi untuk mengatasi air tambak yang bening adalah dengan menambah bakteri nitrifikasi. Ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan plankton. Proses ini harus dilakukan dengan cermat karena jika jumlah bakteri terlalu banyak, dapat mengganggu kadar oksigen.
Peningkatan plankton yang terlalu cepat dapat mengubah aliran udara di kolam. Rekomendasi takaran untuk menambah bakteri nitrifikasi adalah antara 0,3 sampai 0,5 ppm sekali dalam seminggu.
Metode untuk mengatasi air tambak bening ini disarankan dilaksanakan pada pagi hari. Sebaiknya, sebelum melakukannya, Anda berkonsultasi dengan dokter hewan agar dosis dan interval pemberiannya sesuai.
Menambahkan Fermentasi
Di samping bakteri, penggunaan proses fermentasi seperti dedak, bekatul, dan tebu juga bisa menjadi solusi untuk menangani air tambak yang bening. Cara ini umumnya disebarkan di kolam.
Tujuan dari penambahan proses fermentasi adalah untuk meningkatkan kadar nitrit di kolam serta meningkatkan unsur karbon dalam air tambak. Metode ini dapat diterapkan pada musim hujan agar perkembangan hewan ternak tetap berjalan lancar.
Menambahkan Kapur Dolomit
Menambahkan dolomit dengan jumlah 250 kg bisa membantu merubah warna air kolam menjadi lebih keruh. Meskipun fungsinya untuk membuat kolam menjadi lebih gelap, perubahan ini tidak terjadi secara langsung.
Penambahan dolomit juga berkontribusi dalam meningkatkan kadar alkalinitas di dalam air sehingga bakteri nitrifikasi dapat memproses amonia. Dalam proses ini, amonia diubah menjadi nitrat yang mendukung pertumbuhan plankton.
Mengisi Air di Pagi Hari
Jika air di kolam sudah tercemar, Anda dapat menambahkannya. Tindakan ini mendukung pertumbuhan plankton karena meningkatkan total volume air. Sebaiknya, proses ini dilakukan pada pagi hari.
Namun, penting untuk memperhatikan seberapa banyak air yang ditambahkan ke kolam, karena terlalu banyak dapat mengganggu ekosistem tambak. Sebagai informasi tambahan, pengisian air sebaiknya tidak melebihi 5 cm dari tinggi semula.