Memulai usaha budidaya ikan tawes sekarang ini semakin populer, terutama dengan menggunakan kolam terpal, bukan? Tentu saja, ikan tawes termasuk dalam kategori komoditas perikanan yang memiliki rasa serta kualitas yang terjamin. Tentu saja, hal ini berkaitan dengan penerapan teknik budidaya yang tepat.

Ikan tawes (Puntius gonionatus) adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Selain itu, Direktorat Jenderal Perikanan di Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan ikan tawes sebagai salah satu jenis ikan yang terlibat dalam program kerjasama di wilayah Jabotabek sejak awal tahun 2000-an.

Budidaya ikan tawes sangatlah simpel. Menggunakan kolam terpal untuk memelihara ikan tawes menjadi salah satu metode yang praktis dan ekonomis.

Ikan tawes juga dikenal dengan nama lain, seperti ikan wader atau ikan putihan. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang ramping dan pipih dengan sisik berwarna abu-abu gelap serta memiliki sepasang sungut kecil di mulutnya.

Terdapat berbagai jenis ikan tawes yang bisa ditemukan di perairan. Ada yang berukuran kecil, biasanya dijual di pasar Indonesia, serta ada yang berukuran besar.

Jenis Ikan Tawes Untuk Budidaya

Di bawah ini adalah jenis-jenis ikan tawes yang telah teridentifikasi saat ini.

1. Tawes Biasa

Ikan tawes biasa memiliki sisik berwarna abu-abu. Tipe ini merupakan yang paling dikenal oleh masyarakat dan adalah tawes yang paling sering dibudidayakan. Ikan tawes ini mudah ditemukan di seluruh penjuru Indonesia, contohnya di pulau Jawa.

2. Tawes Bule

Tawes Kumpay

Ikan tawes ini memiliki sisik berwarna putih dan sering dikenal sebagai tawes bule oleh orang-orang. Ikan tawes yang satu ini tidak sering terlihat di perairan umum. Diperkirakan ikan ini sudah ada sejak tahun 1936.

3. Tawes Silap

Ikan tawes silap mempunyai sisik yang berwarna abu-abu keputihan, yang hampir sama dengan tawes biasa. Namun, sisik berwarna abu-abu keputihan ini bercampur dengan sisik berwarna perak, sehingga sedikit sulit untuk membedakannya. Selain itu, tawes silap juga jarang dijumpai di perairan umum.

4. Tawes Kumpay

Ikan tawes kumpay memiliki ukuran sirip dada dan sirip ekor yang lebih panjang dibandingkan dengan tawes yang biasa. Ikan ini berwarna abu-abu putih dan jarang terlihat di kolam atau perairan umum.

Habitat Ikan Tawes

Ikan tawes mempunyai tempat tinggal asli di sungai dengan aliran yang kuat. Selain itu, ikan ini juga dapat bertahan hidup di air yang sedikit asin. Contohnya terdapat di Cengkareng yang memiliki kadar garam yang lebih tinggi. Ini membuat ikan tawes sangat ideal untuk dibudidayakan di waduk, bak, sawah, dan kolam terpal.

Ikan tawes dikenal sebagai spesies yang mudah untuk bereproduksi di habitat alaminya. Karena itu, proses pembiakan di kolam terpal tidaklah rumit. Umumnya, ikan ini akan melakukan proses pemijahan pada awal musim hujan, saat air mulai naik. Sementara itu, dalam budidaya, ikan tawes dapat dikawinkan kapan saja, tidak harus pada musim hujan, asalkan lingkungan yang sesuai disiapkan terlebih dahulu.

Cara Budidaya Ikan Tawes

Bagi kalian yang baru memulai dan ingin berusaha membudidayakan ikan tawes dalam kolam terpal, langkah-langkah berikut dapat diikuti.

1. Persiapan Kolam Ikan Tawes

Ikan tawes bisa dibudidayakan di berbagai jenis kolam, seperti kolam terpal, kolam beton, dan kolam tanah. Kolam terpal merupakan opsi yang baik bagi Anda yang memiliki area terbatas, tetapi tetap ingin memperoleh hasil.

Ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk menyiapkan kolam terpal tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya.

  1. Mempersiapkan terpal sesuai dengan dimensi lahan yang ada, baik dalam bentuk persegi panjang maupun bulat seperti kolam.
  2. Selanjutnya, bersihkan kolam terpal menggunakan air bersih yang mengalir. Kemudian keringkan kolam tersebut hingga tidak tersisa kotoran yang menempel.
  3. Isilah kolam terpal dengan air bersih hingga ketinggian sekitar 30 cm.

Zooplankton dan fitoplankton adalah sumber makanan alami bagi ikan tawes di lingkungan aslinya.

Jika kolam sudah memiliki fitoplankton dan zooplankton, ditandai dengan air yang berwarna kehijauan, itu menandakan bahwa bibit ikan siap untuk ditebar di dalam kolam tersebut.

2. Memilih Indukan

Ikan tawes dapat mulai dipijahkan ketika jantan mencapai usia enam bulan dan betina mencapai dua belas bulan. Namun, untuk tujuan budidaya, disarankan agar memilih indukan ikan tawes yang berusia setidaknya sepuluh bulan untuk jantan dan empat belas bulan untuk betina.

Membedakan induk jantan dan betina dari ikan tawes cukup mudah. Bentuk perut dan pipi pada jantan dan betina berbeda. Indukan jantan memiliki pipi yang kasar, sedangkan betina memiliki permukaan yang lebih halus.

Ikan tawes jantan yang sudah matang akan memproduksi sperma yang berwarna putih. Sebaliknya, perut induk tawes betina yang sudah matang akan tampak lebih besar dan membesar ke samping. Selain itu, bagian genitalnya akan terlihat kemerahan. Ketika diraba, perut ikan merasa lebih lembek.

3. Pemijahan Di Kolam

Ikan tawes, yang termasuk dalam keluarga Cyprrinidae, membutuhkan pasokan air yang bersih dan segar selama proses pemijahan.

Tidak hanya air baru, tetapi wadah yang akan digunakan untuk pemijahan juga harus diperlakukan secara khusus sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pemijahan dapat berjalan dengan baik.

Selama pemijahan, proses budidaya ikan tawes di kolam terpal harus dilakukan dengan mengganti air secara teratur. Kolam atau wadah perlu dilengkapi dengan pintu masuk air sebagai saluran air. Hal ini bertujuan agar air yang masuk memiliki kandungan oksigen yang tinggi dan belum tercemar oleh organisme pengganggu atau gas berbahaya.

Pintu masuk dan keluar kolam ikan tawes harus dilengkapi saringan dari kain kasa. Wadah pemijahan ikan tawes sebaiknya berbentuk persegi panjang dengan luas minimal 200 m2.

Dasar wadah tidak perlu berlumpur, dan harus ada saluran lebar 40 cm dan dalam 20 cm. Saluran ini menghubungkan pintu pembuangan air dan akan mempermudah proses penangkapan benih.

Saluran ini harus mengikuti kemiringan kolam, di mana bagian terendah berada di pintu pembuangan air dengan dasar yang sejajar agar air dapat mengalir dengan lancar.

4. Persiapan Pemijahan

Ikan tawes membutuhkan kolam dengan ukuran yang cukup luas, yakni sekitar 200 – 300 m2. Di samping itu, kolam untuk pemijahan tawes umumnya juga berfungsi sebagai area penetasan dan pendederan.

Untuk menyiapkan pemijahan yaitu:

  1. Pertama, biarkan dasar kolam terpal kering selama sekitar 2 hingga 3 hari, tetapi pastikan tidak sampai retak. Keretakan pada dasar kolam dapat menyebabkan kekeringan yang menyebabkan pengelupasan, dan ketika air ditambahkan, lumpur akan menutupi permukaannya.
  2. Setelah itu, setelah kering, masukkan air di pagi hari untuk menghindari udara panas di siang hari. Isi kolam dengan air hingga mencapai kedalaman 20 cm, lalu masukkan induk ikan tawes.
  3. Kemudian, lanjutkan pengisian air hingga ketinggian tetap berada di antara 40 hingga 70 cm. Pastikan pintu untuk masuknya air diletakkan sedikit ke tengah.

Hal ini penting karena ikan tawes memiliki kebiasaan yang khas yaitu suka mengejar arus, sehingga mereka sering melompat keluar dari kolam.

5. Pemijahan

Untuk memberikan rangsangan alami kepada ikan tawes, perlu meningkatkan aliran air yang mengalir ke kolam pada pukul 16. 00 WIB. Pada waktu ini, biasanya induk ikan tawes mulai menunjukkan perilaku kejar-mengejar.

Setelah itu, ikan tawes akan mulai melakukan pemijahan secara alami antara pukul 19. 00 hingga 22. 00 yang ditandai dengan suara berdengung. Aktivitas pemijahan ini umumnya berlangsung di kolam terpal pada area yang lebih dangkal dekat pintu masuk air.

Ikan tawes umumnya memilih lokasi dengan suara gemericik air untuk pemijahan di alam liar. Oleh karena itu, untuk menghindari pemijahan di tempat yang tidak diinginkan, perlu ada pengaturan bunyi air di kolam terpal untuk budidaya ikan tawes.

Selain itu, penting untuk memasang saringan di saluran pembuangan agar telur ikan tawes tidak terbawa arus air.

Setelah pemijahan, ikan tawes dibiarkan di kolam pemijahan bersama dengan telur-telurnya. Telur ikan tawes akan menetas sekitar 13 jam setelah pemijahan pada suhu antara 24 hingga 32 derajat Celsius.

6. Pendederan

Tahapan berikut dalam budidaya ikan tawes di kolam terpal adalah pendederan. Persiapan kolam untuk pendederan ikan tawes mirip dengan ikan-ikan lainnya, yaitu;

  1. Pertama, lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk yang mengandung bakteri baik dengan takaran 100 gr/m2.
  2. Selanjutnya, kolam yang digunakan untuk pendederan umumnya memiliki ukuran antara 200 hingga 600 m2. Kolam ini harus bebas dari lumpur agar ikan tawes tidak mengalami stres saat panen, yang sering kali menimbulkan pengadukan lumpur dari dasar kolam.
  3. Isi kolam pendederan ikan tawes hingga ketinggian air pada pintu masuk sekitar 40 cm, sementara pada pintu keluarnya sekitar 75 cm.
  4. Kemudian, langkah selanjutnya adalah menyebar benih ikan tawes yang sudah berukuran 2 cm atau berumur 3 hingga 4 minggu sebanyak 10 hingga 15 ekor/m2. Untuk kolam seluas 300 cm2, bisa menampung sebanyak 4. 500 ekor benih ikan tawes.

Masa pendederan biasanya berlangsung antara 3 hingga 4 minggu. Benih ikan tawes dapat dipanen setelah ukurannya mencapai 3 hingga 5 cm.

7. Pembesaran Ikan Tawes

Tujuan dari pembesaran ikan tawes adalah untuk memperoleh ikan tawes yang siap dimakan dengan ukuran yang layak serta mendapatkan indukan yang dapat digunakan untuk menghasilkan benih jika memungkinkan.

  • Proses pembesaran tawes sebaiknya dilakukan ketika benih telah mencapai ukuran 8 cm dengan kepadatan 3 – 4 ekor per meter persegi atau bisa juga berasal dari pendederan ikan yang memiliki ukuran 5 cm.
  • Gunakan wadah pembesaran dengan mengatur ketinggian air kolam antara 40 – 60 cm serta memastikan aliran air stabil dan tidak terlalu besar. Umumnya, proses pembesaran ikan tawes berlangsung selama 4 – 6 bulan.

 8. Makanan Ikan Tawes

Ikan tawes tergolong sebagai hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Di habitat aslinya, larva ikan tawes umumnya mengonsumsi alga dan zooplankton kecil. Sementara itu, benih dan ikan yang sudah dewasa mengkonsumsi tumbuhan seperti chlorophyceae, characeae, ceratophyllaceae, dan polygonaceae.

Dalam budidaya ikan tawes di kolam terpal yang sudah cukup umur, ikan sering kali dapat ditemukan memakan daun dari tanaman darat seperti singkong, kangkung, dan rumput yang lembut. Untuk ikan tawes yang masih kecil, biasanya diberikan pakan berupa pelet halus.

9. Pemanenan Ikan Tawes

Ikan tawes sudah siap untuk dipanen setelah berusia enam bulan. Proses pemanenan dapat dilakukan dengan bantuan alat seser atau serok, setelah sebelumnya mengurangi volume air di kolam.

Itulah metode budidaya ikan tawes di kolam terpal yang dapat langsung diterapkan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para budidayawan yang ingin memulai usaha ternak ikan tawes.