Gulma merupakan salah satu “musuh” yang harus dibasmi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam setiap proses penanaman, petani harus memeriksa apakah gulma tumbuh dan menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman produksi. Sobat tani, tahukah anda jenis-jenis gulma apa saja yang ada?

Dengan mendeteksi berbagai jenis gulma, Anda dapat mengidentifikasi keberadaan gulma sehingga dapat segera dibasmi sebelum tumbuh. Sayangnya, tidak hanya ada satu jenis gulma. Ada beberapa jenis gulma yang menghalangi tanaman mendapatkan cukup unsur hara dari tanah.

Jenis Gulma Apa yang Ada?

Gulma atau weeds dalam bahasa inggrisnya adalah salah satu jenis tanaman yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi di bidang pertanian atau perkebunan.

Kehadirannya seringkali memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Sekalipun tidak ada gulma yang ditanam, mereka dapat tumbuh subur dengan sendirinya. Anda mungkin familiar dengan beberapa gulma yang umum tumbuh di sawah, namun lihatlah gulma lainnya berikut ini:

1. Lidah Jinjing (Mikania Micrantha)

Mikania micantha, juga dikenal sebagai lidah jinjing, adalah gulma berdaun lebar yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Gulma ini tumbuh sangat cepat sehingga menutupi tanaman dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman produksi.

Parahnya perlu anda ketahui bahwa Mikania micantha dapat menghasilkan senyawa beracun yang akan mematikan tanaman disekitarnya. Jadi jika Anda menemukannya di ladang Anda, segera buang sebelum semua tanaman produksi yang Anda tanam mati.

2. Wedusan (Ageratum Conyzoides)

Ageratum conyzoides atau dikenal juga dengan nama Wedusan merupakan salah satu jenis gulma yang banyak ditemukan di ladang dan kebun. Wedusan tumbuh dengan cepat dan menyebar melalui biji yang dihasilkan bunga.

Saat biji bunganya jatuh ke tanah, wedusan dengan cepat tumbuh dan menyebar, menghabiskan seluruh unsur hara yang dikandungnya. Agar tanaman produksi tidak layu atau mati maka harus dipotong seluruhnya sampai ke akar-akarnya.

3. Kembang Pukul Lima (Asystasia Gangetica)

Selain itu, ada tanaman gulma bernama Asystasia gangetica yang perlu Anda waspadai saat tumbuh. Gulma ini tidak hanya dapat mengambil unsur hara dari tanah, tetapi juga menyerap semua unsur penting yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh dengan sukses.

Jika Anda meletakkan bunga pukul lima di samping tanaman produksi, maka tanaman tersebut akan menyerap semua air dan sinar matahari sehingga menyebabkan pabrik produksi cepat mati. Maka dari itu, musnahkanlah bunga oukul lima ini hingga tidak ada yang tersisa.

4. Goletrak (Borreria Alata Tunggul)

Borreria alata tunggul juga merupakan gulma yang umum di ladang dan kebun. Kehadirannya sangat berbahaya karena dapat merusak pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil panen.

Pasalnya gulma ini mempunyai daun yang sangat lebar sehingga menutupi tanaman produksinya untuk mendapatkan sinar matahari. Akar juga menjadi pengganggu karena dapat menyerap seluruh unsur hara yang dibutuhkan tanaman produksi.

5. Rumput Lapangan (Eleusine Indica)

Rumput lapangan, rumput gajah, dan rumput kaki seribu sebenarnya merupakan tanaman yang bermanfaat. Namun rumput ini hanya berguna di area lapangan, bukan di lahan pertanian.

Faktanya, keberadaannya di lapangan menyebabkan tanaman produksi kehilangan semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan. Bunga liar menyebar dengan sangat cepat karena hanya membutuhkan angin atau air mengalir yang dapat menyebarkan benihnya.

6. Teki Ladang (Cyperus Rotundus)

Rumput teki atau teki ladang mempunyai sistem perakaran yang kuat dan dapat tumbuh hingga kedalaman 30-90 cm di bawah permukaan tanah. Sehingga akan sangat sulit untuk mencabutnya hingga ke akarnya.

Gulma ini memiliki kemampuan berbahaya dalam menghasilkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya. Hal terpenting yang harus diwaspadai terhadap jenis gulma ini adalah mengandalkan tanaman yang rusak. Situasi ini menyulitkan Anda untuk membersihkan seluruh ladang karena berisiko menghancurkan fasilitas produksi tanaman.

Cara Pengendalian Gulma

Gulma harus dikendalikan agar tumbuh tanaman produktif dan menghasilkan tanaman berkualitas. Tak hanya itu, gulma jangka panjang juga dapat menimbulkan masalah bagi tanaman karena akarnya menjalar ke tanaman produktif.

Kehadirannya pun menjadi rumah bagi hama dan penyakit yang menggerogoti seluruh fasilitas produksi. Jadi Anda tahu mengapa kita perlu menyingkirkan gulma sesegera mungkin, bukan?

Setidaknya ada 3 cara umum untuk melakukan ini. Berikut cara-caranya.

1. Metode Manual

Jika Anda tidak memiliki alat cerdas untuk membantu membasmi gulma dengan cepat, gunakan alat apa pun yang tersedia. Cobalah cara berikut:

  • Cabut rumput liar dengan tangan atau gunakan alat seperti cangkul atau sabit.
  • Memotong rumput untuk mencegah rumput tumbuh.
  • Gunakan metode penjarangan yang dapat membatasi penyebaran gulma.

2. Penggunaan Bahan Kimia

Penggunaan bahan kimia untuk membunuh gulma juga efektif untuk pertumbuhan tanaman yang bermanfaat. Namun, waspadai peringatannya agar Anda tidak menyesalinya di kemudian hari. Berikut cara menggunakannya:

  • Gunakan herbisida yang dapat membunuh gulma dengan cepat.
  • Penggunaan pupuk organik meningkatkan kemampuan tanaman bersaing dengan gulma.

3. Pengelolaan Lahan

Selain kedua cara di atas, Anda juga dapat mengelola lahan untuk mencegah tumbuhnya gulma di sawah atau kebun. Ada beberapa cara untuk melakukannya:

  • Pengolahan tanah yang baik dan rotasi tanaman untuk menjaga tanah tetap subur dan tumbuh dengan baik.
  • Jaga kebersihan lingkungan agar tanaman tidak terserang hama dan penyakit.
  • Jagalah tanah tetap lembab dan subur untuk pertumbuhan tanaman yang baik.

Jadi, Sobat Tani sudah tahu betapa buruknya gulma di ladang atau kebun bukan? Ada baiknya untuk mempelajari jenis-jenis gulma tersebut di atas agar dapat dihilangkan keberadaannya.