Ada yang belum tahu tentang walet? Burung walet atau Collocalia Vestita mempunyai ciri-ciri warnanya yang gelap, ekornya yang panjang, dan bersayap yang lebar dan runcing.

Banyak orang mencari burung walet, tetapi tidak mencari daging atau telurnya. Yang diincar justru sebuah sarangnya. Bahkan tak jarang masyarakat membudidayakan sarang burung walet.

Sarang burung walet berbeda dengan sarang burung walet lainnya karena mempunyai manfaat bagi kesehatan. Habitat alaminya adalah goa-goa pantai, namun bisa juga bersarang di tebing.

Nah bagi anda yang tertarik dengan cara beternak burung walet. Simak ulasannya di bawah ini.

1. Pembuatan Sarang Burung Walet

Ketika melakukan budidaya walet, hal yang pertama harus dilakukan adalah mempersiapkan tempat mereka untuk membuat sarangnya. Siapapun bisa melakukan budidaya burung walet di area khusus, seperti gedung tua yang tidak terpakai atau rumah khusus untuk burung walet membuat sarangnya di sana.

Membuat habitat asli di mana kondisi pencahayaannya dibuat seminimal mungkin agar burung walet lebih mudah beradaptasi. Usahakan untuk membuat tempat semirip mungkin dengan habitat asli mereka.

Prinsip untuk membuat rumah walet ataupun gedung walet itu sama yaitu dengan memastikan tempat tersebut hanya memiliki satu pintu untuk keluar masuk udara agar sirkulasi oksigen lancar, kondisi ruangan yang dingin, lembab, serta minim pencahayaan.

Pembuatan Sarang Burung Walet Untuk beternak burung walet, anda perlu menyiapkan tempat untuk membuat sarangnya terlebih dahulu. Siapapun bisa beternak burung walet di lokasi-lokasi khusus, seperti bangunan tua yang sudah tidak terpakai atau rumah khusus tempat burung walet bersarang.

Ciptakan habitat alami dengan tingkat cahaya minimal untuk membantu burung layang-layang beradaptasi. Usahakan agar area tersebut semirip mungkin dengan habitat aslinya.

Prinsip membangun rumah walet atau bangunan walet sama saja. Perlu adanya tempat yang hanya memiliki satu pintu untuk keluar masuknya udara, agar sirkulasi oksigen lancar dan kondisi ruangan sejuk dan lembab serta pencahayaannya minim.

Agar berhasil membudidaya burung walet di habitat buatan, atur suhu di dalam gedung antara 24 hingga 26 derajat Celcius.

Burung walet tidak menyukai keramaian, oleh karena itu pastikan menempatkan bangunan atau rumah kosong yang dijadikan tempat budidaya jauh dari kebisingan.

Cara lain agar burung walet betah dan tidak perlu mencari sarang lagi adalah dengan membuat kandang di dekat sumber pakan alami, seperti sawah atau tepian sungai.

2. Mengundang Burung Walet

Setelah membuat habitat buatan, Teman Tani bisa langsung mengundang burung walet ke lokasi.

Cara termudah agar burung walet dapat bersarang dengan cepat adalah dengan merekam suara burung walet yang dipelihara di rumah buatan. Tujuan dari seruan burung walet adalah untuk memberikan kesan bahwa kawasan tersebut merupakan habitat alami burung walet.

Campurkan air liur dan feses lalu tempelkan ke seluruh dinding ruangan yang disiapkan.

3. Pemberian Makan dan Perawatan

Burung walet cenderung lebih mudah dirawat bila datang ke lokasi yang telah disediakan. Karena burung walet bisa mencari makan sendiri.

Apabila berkembang biak dari telur, biasanya dipelihara di kandang burung walet selama 2-3 hari setelah menetas, sehingga akan menghasilkan burung yang berkualitas tinggi. Pakan anakan burung walet makanan yang kaya akan karbohidrat dan protein, seperti rayap, kumbang, semut, dan serangga bersayap lainnya.

Terakhir, diharuskan sarang burung walet jauhkan dari hama pengganggu seperti semut, tikus, kecoa, burung hantu, dan kadal.

4. Perkembangbiakan Burung Walet

Berapa lama waktu yang dibutuhkan burung walet untuk membuat sarang?

Burung walet dapat membuat sarang kapan saja jika memenuhi persyaratan lingkungan seperti suhu dan kelembapan yang sesuai.

Selain itu, persediaan makanan harus mencukupi agar air liur, komponen utama pembuatan sarang, tersuplai dengan cepat dan melimpah sehingga mereka dapat membangun sarang yang tebal dan berkualitas.

5. Memanen Sarang Burung Walet

Burung walet meninggalkan sarangnya dalam waktu empat tahun. Setelah dewasa, mereka berkembang biak dan membangun sarang lain untuk menampung telurnya. Sarang inilah yang menjadi incaran utama para peternak burung walet.

Burung walet harus dipanen dengan hati-hati agar tidak keluar rumah. Idealnya, dibutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk memanen sarang burung walet (tergantung jumlah sarang yang dibuat dan perkembangbiakan burung walet).

Oleh karena itu, beberapa pilihan harus dipertimbangkan saat membangun sarang.

Pertama, Teman Tani dapat memanen sarang burung walet ketika burung sudah bertelur dan menetaskan anaknya. Namun, dengan cara pengumpulan ini kualitas sarang burung walet kurang baik. Tetapi, cara ini memungkinkan burung walet berkembang biak dengan cepat dan menambah jumlah populasi mereka.

Selain itu, Teman Tani juga dapat mengambil sarang setelah telur diletakkan di dalamnya. Meskipun cara ini menghasilkan sarang yang lebih berkualitas dan tebal, namun burung walet tidak mampu mengerami telurnya dengan cara tersebut.

Cara terakhir adalah memanen sarang sebelum burung walet bertelur. Keunggulan metode ini adalah kualitas sarang yang baik dan produksi yang tinggi. Namun peremajaan tidak terjadi dan dalam jangka panjang kualitas sarang menurun akibat berkurangnya air liur burung walet.

6. Membersihkan Sarang Burung Walet

Setelah semua proses berjalan dengan baik, langkah terakhir adalah membersihkan sarang burung walet.

Membersihkan sarang burung tidak bisa dibandingkan dengan membersihkan sangkar burung. Perlu diketahui bahwa burung walet dapat mencium bau kotorannya sendiri, sehingga cukup membersihkan separuh kotorannya saja.

Separuh sisanya tetap berada di dalam sarang buatan sehingga sifat-sifatnya tetap tidak berubah.