Bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia, berbagai jenis ikan dianggap sebagai makanan utama. Diantaranya adalah ikan nila. Berdasarkan pengetahuan bahwa ikan nila mempunyai permintaan yang tinggi sebagai bahan pangan, maka usaha budidaya ikan yang bernilai tinggi bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan finansial.

Sama halnya dengan budidaya ikan lele, budidaya ikan nila tidak memerlukan lahan khusus peternakan dengan lahan yang luas. Tidak jarang budidaya ikan nila dilakukan di rumah. Kemudahan yang dilakukan di rumah membuat budidaya perikanan menjadi usaha yang cukup menguntungkan tanpa memerlukan modal yang relatif besar.

Tahapan Memulai Budidaya Ikan Nila

Untuk menjadikan potensi budidaya ikan nila menjadi bisnis yang menguntungkan bagi seorang pemula, Anda harus memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang diperlukan. Untuk mengurangi resiko kerugian yang tidak terhitung di kemudian hari, maka perlu diperkenalkan pengetahuan tentang budidaya ikan nila.

Cara Memilih Bibit Ikan Nila

Saat Anda mulai budidaya atau beternak ikan nila, mutlak diperlukan pengetahuan untuk memilih bibit ikan nila yang berkualitas. Mengetahui jenis benih yang berkualitas memberi Anda peluang untuk mencapai hasil pembibitan yang optimal dan meningkatkan potensi keuntungan Anda.

Agar budidaya ikan nila berhasil, sangat disarankan untuk memilih bibit ikan nila yang berjenis kelamin sama. Terutama ikan nila jantan.

Pasalnya ikan nila jantan dikatakan tumbuh 40% lebih cepat dibandingkan ikan nila betina. Selain itu, dengan memilih jenis kelamin yang sama, ikan nila yang Anda budidayakan dapat menggunakan lebih banyak energi untuk tumbuh dan berkembang karena tidak digunakan untuk hibridisasi yang biasa terjadi jika benih jantan dan betina dicampur dalam satu kolam.

Mempersiapkan Kolam untuk Peternakan

Dalam hal kolam untuk ternak, budidaya ikan nila tidak memerlukan jenis kolam tertentu. Anda bisa dengan mudah membuat kolam seperti kolam tanah, kolam semen, dan kolam terpal. Namun untuk budidaya ikan nila disarankan menyiapkan kolam untuk ternak berupa kolam tanah.

Memilih kolam tanah sebagai kolam ternak untuk budidaya ikan nila memiliki keuntungan karena menjadi rumah bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan liar, termasuk serangga, yang dapat digunakan sebagai pengganti makanan alami. Selain itu, kolam tanah sering dipilih untuk budidaya ikan nila karena pembangunannya tidak memerlukan banyak biaya.

Namun karena terbuat dari tanah, pembangunan kolam budidaya ikan nila memerlukan waktu yang cukup lama dan didukung dengan kondisi cuaca yang mendukung.

Saat membuat kolam tanah untuk budidaya ikan nila, tanah harus dibiarkan kering setelah digali hingga luas dan kedalaman yang dibutuhkan. Proses pengeringan ini biasanya memakan waktu 3 hingga 7 hari. Jangka waktu pengisian kolam dengan air adalah 3 sampai 5 hari pada ketinggian 65 sampai 75 cm.

Selain itu, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kolam Anda, kolam di dalam tanah harus dikeringkan hingga kedalaman 10 sentimeter dan diasah kembali, sekaligus menghilangkan kotoran seperti kotoran, kerikil, dan partikel makanan yang tidak dimakan yang membuat kolam menjadi bau.

Anda juga harus rutin memantau keasaman air kolam Anda. Pastikan pH air kolam Anda antara 7 dan 8.

Cara Menebar Benih Ikan Nila

Setelah kolam Anda sudah siap, langkah selanjutnya untuk memulai budidaya ikan nila adalah dengan menyemai benih ikan tersebut ke dalam kolam ternak yang telah disiapkan. Jika Anda memiliki kolam ternak dengan ketinggian air 30 inci, jangan menabur lebih dari 20 benih. Jika tidak hati-hati, kolam ternak berisiko tersumbat seiring berkembangnya benih ikan sehingga menyebabkan ikan nila yang dibudidayakan sakit atau mati.

Namun sebelum Anda mulai menabur benih di kolam ternak, tunggulah hingga benih tersebut beradaptasi dengan kondisi air di dalam kolam.

Caranya, siapkan ember berisi air kolam untuk meletakkan benih. Tunggu beberapa jam sebelum Anda mulai memindahkan benih ke kolam ternak Anda. Hal ini direkomendasikan untuk membantu spesies ikan beradaptasi dengan kualitas air kolam dan mengurangi risiko kematian akibat keterbelakangan.

Perawatan Peternakan Ikan Nila

Pemberian pakan secara teratur merupakan salah satu cara sederhana dalam merawat peternakan nila Anda. Pastikan untuk memberi makan ikan nila Anda hanya dengan pelet berkualitas tinggi. Makanan ikan nila berkualitas tinggi ini biasanya mengandung 20 hingga 30 persen protein.

Untuk mendapatkan hasil pembiakan yang baik dan berkualitas, Anda juga harus memperhatikan jumlah makanan yang diberikan pada ikan nila Anda. Saat membudidayakan nila, ikan budidaya biasanya memerlukan pakan sebanyak 3 persen dari total beratnya.

Untuk mendapatkan dosis yang tepat, coba timbang beberapa sampel ikan nila di awal minggu dan hitung rasio pakan yang ideal. Jadwal pemberian pakan yang ideal adalah dua kali sehari, yaitu pagi hari dan sore hari.

Pengelolaan air kolam juga berperan penting dalam keberlangsungan budidaya ikan nila. Tingkat oksigen dan pH di kolam harus dipantau secara teratur.

Jika kadar oksigen turun, Anda dapat meningkatkan jumlah aliran air untuk menciptakan sirkulasi dan mengembalikan kadar oksigen ke kondisi ideal. Tingkat oksigen dan pH yang tepat ini meminimalkan risiko penyakit dan hama di kolam Anda.

Mengetahui Waktu Panen

Perlu diketahui bahwa beternak ikan nila membutuhkan waktu yang relatif lama mulai dari tanam hingga panen. Pasalnya, ikan nila yang berkualitas harus tetap sehat dan beratnya antara 300 hingga 500 gram. Anda perlu merawat ikan nila selama kurang lebih 4 hingga 6 bulan untuk mencapai target berat badan tersebut.