Kelapa merupakan tanaman yang menawarkan banyak manfaat mulai dari daun, buah hingga batangnya. Daun kelapa dapat dijadikan kerajinan tangan, daun kelapa, pembungkus ketupat, dll. Sementara itu, Anda bisa mengambil daging dan air dari buahnya dan membuat arang dari tempurung kelapa.

Tak heran jika buah kelapa banyak dibudidayakan karena menawarkan banyak manfaat dan peluang bisnis yang menggiurkan. Jadi bagaimana kita bisa membuat kelapa bermanfaat bagi manusia?

Cara Budidaya Kelapa

Menanam kelapa memerlukan serangkaian tahapan mulai dari penanaman hingga pemanenan. Berikut beberapa tahapan umum dalam budidaya kelapa :

1. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi sangat penting untuk pertumbuhan kelapa agar kelapa tumbuh dengan baik dan pemanenan tidak sulit. Berikut rangkuman syarat lokasi budidaya kelapa dari berbagai sumber:

  • Kelapa tumbuh paling baik di daerah beriklim tropis yang memiliki suhu tinggi dan curah hujan cukup sepanjang tahun. Harap dicatat bahwa kelapa tidak tahan terhadap suhu rendah.
  • Kelapa memerlukan suhu minimal sekitar 27-30°C untuk pertumbuhan optimal. Di bawah suhu tersebut, pertumbuhan tanaman mungkin terhambat.
  • Kelapa juga memerlukan kelembapan yang tinggi, idealnya di atas 60%. Kelembapan yang cukup membantu pembentukan bunga dan buah kelapa.
  • Tanah tempat ditanami kelapa harus mempunyai drainase yang baik agar air tidak tergenang. Kelapa tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu lembab.
  • Tanaman kelapa lebih suka tumbuh di tanah berpasir atau liat dengan struktur gembur. Tanah ini memungkinkan akar kelapa tumbuh dengan baik dan melancarkan aliran air.
  • Tanah yang cukup dalam penting untuk mendorong pertumbuhan akar kelapa sehingga dapat menyerap unsur hara yang diperlukan.
  • Kelapa biasanya tumbuh paling baik di dataran rendah hingga sedang. Beberapa varietas kelapa dapat tumbuh di dataran tinggi, namun sebagian besar cocok di dataran rendah.
  • Kelapa mempunyai akar dan batang yang dangkal sehingga mudah rusak sehingga harus terlindung dari angin kencang dan badai.
  • Meskipun kelapa tahan terhadap kekeringan pada kondisi tertentu, penting untuk dicatat bahwa pasokan air yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan awal dan pembentukan buah.
  • Kawasan budidaya harus mudah diakses dan mempunyai infrastruktur yang memadai untuk memfasilitasi pemeliharaan dan distribusi hasil panen.

2. Penyiapan Tanah

Penyiapan tanah merupakan salah satu tahapan penting dalam budidaya kelapa karena kondisi tanah yang baik dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa secara optimal. Berikut langkah-langkah mempersiapkan tanah untuk budidaya kelapa:

  • Pembersihan Lahan

Membersihkan lahan dengan menghilangkan tumbuhan liar, sampah, dan bahan organik lainnya. Pastikan juga tidak ada sisa tanaman atau zat yang dapat menghambat pertumbuhan kelapa.

  • Pengolahan Tanah

Membajak atau mengolah tanah dengan cangkul untuk memecah gumpalan tanah dan menjamin keseragaman tekstur tanah. Hal ini meningkatkan porositas tanah, mendorong pergerakan air dan udara, serta mendorong pertumbuhan akar kelapa.

  • Pemberian Pupuk Organik

Pemberian pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, pupuk organik juga membantu meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air dan unsur hara.

  • Pengapuran Tanah (Opsional)

Pengkapuran seperlunya untuk menyeimbangkan nilai pH tanah. Kelapa biasanya tumbuh paling baik pada pH tanah antara 5,5 dan 7,5.

  • Pemberian Pupuk Anorganik

Analisis tanah dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan unsur hara tanaman kelapa. Tergantung pada kebutuhan tanaman, gunakan pupuk anorganik, terutama yang mengandung unsur-unsur penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

  • Pembentukan Bedengan atau Lubang Tanam

Membuat bedengan atau lubang tanam sesuai pola tanam yang direncanakan. Berikan jarak tanam yang tepat antar tanaman untuk mendukung pertumbuhan tanaman kelapa yang optimal.

  • Penyiraman Awal

Lakukan pengairan atau penyiraman awal setelah persiapan tanah untuk memastikan kelembaban tanah cukup dan mendorong adaptasi bibit kelapa.

  • Pengendalian Gulma

Membasmi gulma dengan mencabut atau menggunakan mulsa organik untuk mencegah persaingan dengan tanaman kelapa dalam mendapatkan unsur hara dan air.

  • Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (Opsional)

Beberapa petani memilih menggunakan zat pengatur tumbuh untuk merangsang pertumbuhan tanaman pada tahap awal budidaya.

3. Penanaman

Berikut ini tahapan umum proses penanaman kelapa:

  • Pemilihan Bibit atau Benih

Bibit yang digunakan berasal dari tanaman induk yang berumur kurang lebih 20 sampai 40 tahun. Produksi buah sekitar 80 sampai 120 buah per tahun per pohon, atau menurut perkiraan lain sekitar 25 kg per pohon per tahun, dengan batang lurus, kuat, daun bersih, dan tanaman bebas hama dan penyakit.

Dalam pemilihan bibit, anda dapat memilih tanaman yang berumur +- 12 bulan. Carilah batok kelapa yang 4/5 sisinya berwarna coklat, bulat dan agak lonjong, licin dan licin, dengan panjang buah sekitar 22-25 cm dan lebar buah sekitar 17-22 cm.

Buatlah lubang tanam yang cukup besar untuk menampung akar bibit kelapa. Pastikan jarak antar lubang sesuai dengan anjuran varietas kelapa yang Anda tanam.

  • Penyiapan Benih

Setelah dilakukan pemilihan benih, benih harus didiamkan kurang lebih satu bulan di tempat yang padat, kering, berudara segar, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Suhu yang cocok untuk lokasi ini kurang lebih 25-27 derajat Celcius.

  • Penyemaian dalam Polybag

Dengan menggunakan pisau, buatlah potongan sepanjang 5 cm pada sisi berlawanan dari batang bibit kelapa dari sisi terlebar tempat munculnya serabut. Tidak perlu membuat sayatan dua kali.

Tanam benih sekitar 2/3 bagian dalam luka, menghadap ke atas, dengan mikrotil menghadap ke timur. Bentuk segitiga saling bersentuhan karena posisi tanam. Itu dikemas dengan sekitar 30-35 benih per meter persegi.

Penyemaian dalam kantong polybag memakan waktu kurang lebih 6 sampai 12 bulan dan diawali dengan terbentuknya kurang lebih 6 helai daun pada satu batang yang tingginya kurang lebih 90 sampai 100 cm. Bibit polybag sebaiknya dipindahkan pada saat tanaman berumur 9 sampai 12 bulan. Potong akar yang mencuat dari kantong plastik 2-3 hari sebelumnya.

4. Penyiraman

Frekuensi irigasi atau penyiraman harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan jenis tanah. Secara umum penyiraman secara teratur dapat dilakukan terutama pada musim kemarau atau di daerah yang curah hujannya rendah.

Hindari penyiraman berlebihan karena dapat menyebabkan genangan air dan menggenangnya air di sekitar akar tanaman. Penyiraman kelapa cukup dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan yang cepat dan memberi waktu pada tanah untuk menyerap air.

5. Pemangkasan Daun

Pemangkasan daun bibit kelapa mengurangi penguapan air dan membuat bibit fokus pada pertumbuhan akar.

6. Pemberian Pupuk

Menurut gdmorganic.com, tahapan pemupukan kelapa yang umumnya dapat dilakukan Sobat Tani adalah:

  • Siapkan wadah pengukur seperti botol air mineral plastik.
  • Tandai nilai batas sesuai dengan jumlah dan jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman kelapa. Setelah menyiapkan pupuk kelapa, wadah takar, dan bobokor, sebarkan pupuk dalam radius sekitar 50cm di sekeliling bobokor.
  • Kemudian, pupuk untuk pohon kelapa yang ditanam pada areal tersebut dapat ditutup dengan tanah yang ada.
  • Untuk tanaman berumur 5 tahun atau dewasa sebaiknya pupuk kelapa disemai pada areal bobokor dengan radius 150 cm.
  • Setelah pupuk kelapa disemai, Sobat Tani dapat menutup pupuk kelapa dengan tanah yang ada.
  • Sobat Tani juga bisa mencampurkan pupuk kelapa ke dalam tanah dengan menggunakan cangkul. Cara ini sangat penting dilakukan agar pupuk kelapa yang ditabur tidak menguap atau tersapu air hujan.

7. Pasang Proteksi dari Hama dan Cuaca

Tempat berteduh seperti bambu atau layar dapat dipasang di sekitar bibit untuk melindungi bibit dari hama dan kondisi cuaca ekstrem, terutama angin kencang.

8. Perawatan Tanaman Muda

Lakukan perawatan rutin seperti penyiraman dan pemupukan secara berkala sesuai kebutuhan tanaman muda palem.

9. Pemantauan Pertumbuhan

Pantau pertumbuhan tanaman kelapa secara berkala dan lakukan tindakan yang diperlukan untuk merespons perubahan kondisi. Pemantauan meliputi pertumbuhan tanaman kelapa seperti tinggi tanaman, diameter batang, dan perkembangan daun. Waspadai juga tanda-tanda penyakit, serangan hama, atau kekurangan nutrisi.

10. Pemindahan Bibit Dewasa

Setelah bibit kelapa sudah cukup besar, bibit kelapa dapat dipindahkan ke tempat tanam yang lebih permanen atau lubang tanam yang lebih besar.

11. Perawatan Tanaman

Siram secara teratur terutama pada musim kemarau. Pemupukan secara teratur untuk memastikan nutrisi yang cukup. Mengendalikan gulma disekitar tanaman kelapa. Lakukan pemotongan atau pemangkasan jika diperlukan.

12. Pengendalian Hama dan Penyakit

Carilah tanda-tanda serangan hama atau penyakit pada tanaman kelapa Anda. Gunakan metode pengendalian yang tepat, termasuk penggunaan pestisida organik dan metode pengendalian biologis.

13. Pemanenan

Pemanenan dalam budidaya kelapa merupakan suatu tahapan penting yang mempengaruhi hasil dan kualitas buah kelapa yang dihasilkan. Tahapan proses pemanenan kelapa dapat digambarkan sebagai berikut :

  • Penentuan Waktu Panen

Waktu panen kelapa harus ditentukan secara akurat. Buah kelapa biasanya dipanen ketika sudah mencapai tingkat kematangan optimal sesuai permintaan pasar. Hal ini tergantung pada jenis kelapa dan tujuan penggunaannya (misalnya kelapa untuk minyak atau kelapa untuk air kelapa).

  • Memilih Buah untuk Dipanen

Pilih buah kelapa yang telah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan. Tergantung pada jenis kelapanya, Anda dapat mengetahui kematangannya dari warna tempurung kelapa dan suara kelapa yang disadap.

  • Mempersiapkan Peralatan Panen

Mempersiapkan peralatan pemanenan seperti parang, gergaji tajam, tangga, dan wadah untuk mengumpulkan buah kelapa.

  • Memanen Kelapa

Kelapa dapat dipanen dengan cara memotong batang buahnya menggunakan parang atau gergaji. Kelapa yang tumbuh di pohon tinggi memerlukan tangga dan peralatan pemanenan lainnya. Jangan menjatuhkan kelapa ke tanah. Hal ini dapat merusak buah dan menurunkan kualitasnya.

  • Membersihkan Kelapa

Setelah dipanen, kelapa dibersihkan dari tanaman lain dan zat lain yang mungkin menempel pada permukaannya. Caranya bisa dengan membersihkan permukaan kelapa menggunakan sikat atau kain bersih.

  • Penyimpanan Sementara

Tempat penyimpanan antara kelapa yang dipanen ditempatkan di tempat penyimpanan sementara untuk memudahkan pemrosesan lebih lanjut. Agar kelapa tetap segar, pastikan ruang penyimpanan memiliki ventilasi yang baik dan suhu tetap konstan.

  • Pembersihan dan Pemotongan Batang

Pada tahap ini, batang kelapa yang sudah dipanen dapat dipotong dan dibersihkan lebih lanjut untuk memudahkan penanganan dan pengangkutan.

  • Penyimpanan Jangka Panjang

Setelah kelapa dipotong dari pohonnya dan dibersihkan, kelapa dapat disimpan di tempat penyimpanan jangka panjang yang sesuai untuk menjaga kualitasnya. Perhatikan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan untuk mencegah kerusakan dan penurunan kualitas buah kelapa.

  • Transportasi dan Distribusi

Buah kelapa yang dipanen dan diolah dapat diangkut ke pabrik pengolahan atau didistribusikan langsung ke pasar lokal atau ekspor, tergantung tujuan produksinya.