Bawang merah merupakan tanaman holtikultura yang masa tanamnya singkat. Pada dasarnya bawang merah mempunyai nilai komersial yang tinggi. Namun, risiko kegagalannya tinggi. Kegagalan tersebut dipengaruhi oleh berbagai alasan, terutama terkait teknik budidaya.

Bawang merah sendiri ditanam dengan dua cara. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan umbi dan cara lainnya adalah dengan menggunakan True Shallot Seed (TSS).

Berikut beberapa tips untuk membantu Anda memilih benih bawang merah yang baik dari berbagai varietas seperti Rocananta, Maserati, dan Bima Brebes. Baca sampai habis untuk mengetahui bibit bawang merah yang paling Anda butuhkan!

Mengenal Varietas Bawang Merah yang Populer di Indonesia

Bima Brebes

Bawang Merah Varietas Bima Brebes merupakan bawang merah lokal asal Brebes yang cocok dibudidayakan di dataran tinggi. Ciri-cirinya: daun berbentuk silindris berlubang berwarna hijau, umbi berwarna merah muda berbentuk umbi lonjong, dengan cincin kecil di leher cakram.

Ukuran umbinya tidak terlalu besar, namun banyak, setiap tanaman menghasilkan 7-12 umbi, atau 60-100 umbi per batang, mencapai 10-20 ton per hektar, dan dapat dipanen pada umur 50-60 hari.

Bawang jenis ini sulit berbunga secara alami sehingga petani sering membantu penyerbukan. Para petani senang menanam tanaman ini karena sangat tahan terhadap pembusukan dan penyakit.

Kuning

Varietas bawang merah kuning juga merupakan varietas lokal dengan ciri-ciri sebagai berikut: daunnya agak besar, silindris seperti tabung, berwarna hijau tua dan berlubang, umbinya besar membulat dengan ujungnya runcing, dan warnanya merah gelap.

Bawang merah ini bisa dipanen setelah berumur 70 hari dan memiliki produktivitas 7 ton per hektar. Bawang ini mudah terserang Fusarium (jamur) dan Alternaria porri (penyakit bercak ungu yang umum ditemukan pada tanaman bawang merah dan bawang daun).

Selain Brebes, ada juga kawasan pengembangan ada juga di Maya, Cirebon, Tegal, dan Probolinggo.

Maja Cipanas

Bawang merah varietas maja cipanas asli Cipanas mempunyai ciri-ciri antara lain:

1) Daun berbentuk silinder berwarna hijau tua dan berlubang.
2) Umbi gemuk, bulat, pipih, dengan warna merah tua keriput, jumlah bibit 6 sampai 12 bibit per tandan atau rumpun.

Varietas ini berbunga alami, dapat dipanen pada umur 60 hari, dan memiliki produktivitas 11 ton per hektar.

Mentes

Bawang merah ini merupakan varietas hasil kloning hasil persilangan dua bawang merah B 3117 dan B 3155.

Dengan ciri-cirinya: umbi berwarna merah pucat, pipih agak bulat, dan berukuran kecil, dengan diameter 1,00-2,27 cm dan tinggi 1,5-2,25 cm. Berat per umbinya kurang lebih 5-10 gram.

Umbi ini dapat dipanen 50-58 hari setelah tanam dan mempunyai umur simpan pasca panen 3-4 bulan.

Pancasona

Bawang ini juga merupakan hasil persilangan antara B 2575 dan B 4127 dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Daunnya berwarna hijau agak tua setiap umbi mempunyai 5 sampai 6 helai daun, umbi berbentuk bulat dengan tinggi umbi 2,0 sampai 2,75 cm dan berdiameter 1,50 sampai 2,65 cm, warna umbi merah keunguan, berukuran sangat besar, dengan berat minimal 5 gram dan berat maksimal 32 gram.

Umbi ini dapat dipanen lebih cepat dibandingkan varietas lainnya, yaitu 50 hingga 57 hari setelah tanam, dan memiliki umur simpan yang sangat lama yaitu 3 hingga 4 bulan setelah panen.

Sembrani

Bawang merah ini dibuat dengan menyilangkan bawang merah Thailand dan bawang bombay. Bawang merah ini memiliki daun berwarna hijau muda dan umbi yang sangat bulat dan berwarna merah pucat.

Masa pembungaannya singkat, 28 hari setelah tanam, dapat dipanen 54 hari setelah tanam, dan dapat disimpan 2 hingga 4 bulan setelah panen.

Trisula

Bawang merah ini merupakan varietas klon (persilangan) antara B 2558 dan B 4127 dan cocok ditanam di dataran tinggi.

Ciri-cirinya : helai daun berwarna hijau tua, jumlahnya hanya 4-5 helai per umbi, warna umbi merah tua, dengan bentuk panjang, pipih, dan runcing.

Berbunga 24 hingga 35 hari setelah tanam, dapat dipanen 50 hari setelah tanam, dapat disimpan 5 bulan setelah panen, dan diharapkan menghasilkan hasil 6,5 hingga 23,21 ton per hektar.

TSS Agrigorti 1

Bawang merah ini merupakan versi detoksifikasi dari varietas Maja kelompok varietas bebas serbuk sari. Yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Helai daun berwarna hijau, cukup banyak per umbinya yaitu sampai 8 helai. Umbi berbentuk pipih tetapi membulat, berdiameter 3,33-3,42 cm. Setiap rumpun hanya terdiri dari 1 atau 2 umbi.

Pembungaan terjadi lebih awal, yakni 29-36 hari setelah tanam, namun tetap masih kalah cepat dengan bawang merah trisula. Pemanenan dapat dilakukan 66-68 hari setelah tanam, yang ditandai dengan pelunakan batang 80%.

Violetta 2 Agrihorti

Bawang merah ini merupakan persilangan varietas Sembrani dengan Kramat 1 yang umbinya berbentuk bulat berwarna merah muda.

Varietas ini membutuhkan waktu panen paling lama karena mulai berbunga 70 hari setelah tanam. Namun baru bisa dipanen dalam waktu 16 hari setelah berbunga.