Keong mas merupakan hama yang menyerang banyak tanaman. Keong mas merupakan hewan herbivora yang memakan segala jenis tumbuhan.
Namun tanaman yang paling sering terserang hama ini adalah tanaman yang masih muda dan masih lunak. Misalnya bibit padi, sayuran, eceng gondok, dan lain-lain. Karenanya, keong emas dapat menyebabkan 10-40% kerusakan pada tanaman padi.
Penyebaran keong mas umumnya terjadi melalui saluran air, terutama pada awal musim hujan. Perkembangan hama ini terbilang sangat pesat, keong mas betina bertelur sebanyak 15 kelompok dalam satu siklus hidup (60-80 hari), dan setiap kelompok berisi 300-500 butir telur.
Meskipun hama ini berkembang biak dengan sangat cepat, pengendaliannya relatif mudah. dilansir dari Kementerian Pertanian Cybext Senin (7/11/2022), memaparkan beberapa upaya efektif dan efisien dalam memberantas hama keong mas.
Memungut dan Mengumpulkan Keong Emas
Cara termudah untuk membasmi hama ini adalah dengan memungut dan mengumpulkannya satu per satu. Keong mas kemudian dimusnahkan dengan cara dikubur di dalam tanah atau dihancurkan.
Bangun Pagar Plastik di Sekeliling Persemaian
Hama keong mas lebih suka menyerang tanaman padi yang masih disemai. Untuk melindungi tanaman muda, sebaiknya pasang pagar plastik di sekitar persemaian.
Tujuannya untuk mencegah keong emas memasuki areal persemaian dan memakan bibit padi.
Buatlah Parit di Pinggir Sawah
Cara lain untuk mengendalikan hama keong emas adalah dengan membuat parit di pinggir sawah. Tujuan menggali parit adalah untuk memastikan dapat menarik keong emas untuk berkumpul. Dengan cara ini Anda dapat membasminya dengan lebih mudah.
Menggunakan Itik atau Bebek
Tempat pelepasliaran itik atau bebek di sawah juga bisa mengurangi populasi keong emas di sawah.
Cara ini hanya dapat dilakukan jika padi sudah cukup tua atau kuat dan memiliki banyak daun.
Penyemprotan Moluskisida
Moluskisida merupakan salah satu jenis insektisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dari kelompok moluska, antara lain keong emas.
Cara ini dipilih bila populasi hama dan kerusakan yang diakibatkannya melebihi standar ekonomi dan dapat menyebabkan kerugian panen.