Seperti makhluk hidup lainnya, anjing dapat menderita berbagai macam penyakit mulai dari penyakit ringan hingga berat.
Saat merawat anjing Anda, penting untuk mengetahui jenis penyakit yang mungkin diderita anjing Anda dan mengetahui cara mengantisipasi serta mengatasinya.
Macam-Macam Penyakit Anjing
Anjing dapat terserang berbagai macam penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular. Sama seperti manusia, anjing bisa sakit karena berbagai alasan.
Di bawah ini tercantum berbagai penyakit yang umum terjadi pada anjing.
1. Parvovirus
Parvovirus adalah penyakit mematikan pada anjing yang memerlukan perhatian medis segera.
Gejala penyakit ini bisa muncul secara tiba-tiba pada anjing, antara lain diare berdarah, muntah, lemas, demam, penurunan berat badan, sakit perut, bahkan dehidrasi. Penyakit ini disebabkan oleh Canine Parvovirus (CPV) yang sangat menular.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi atau kontak tidak langsung dengan fases yang terinfeksi. Virus dapat bertahan dalam jangka waktu lama di lingkungan seperti tanah dan benda yang terkontaminasi.
Anjing segala usia dapat tertular virus ini. Namun, anak anjing berusia antara 6 minggu hingga 6 bulan adalah kelompok yang paling berisiko.
Jika Anda memiliki seekor anjing, penting untuk memvaksinasinya. Anjing yang tidak divaksinasi dan anjing dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko lebih tinggi.
2. Distemper
Distemper, juga dikenal sebagai Canine Distemper Virus (CDV), adalah penyakit virus yang sangat menular dan seringkali berakibat fatal.
Virus ini menyerang berbagai sistem dalam tubuh anjing, antara lain sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem saraf, dan sistem konjungtiva (selaput mata).
Virus dapat menyebar melalui udara (droplet) ketika anjing yang terinfeksi batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti air liur, urin, dan feses. Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui benda yang terkontaminasi.
Penyakit ini menyerang anjing segala usia, namun anak anjing berusia antara 3 dan 6 bulan dan anjing yang tidak divaksinasi adalah yang paling rentan.
Gejala distemper bervariasi tergantung stadium infeksi dan organ yang terkena, termasuk batuk, muntah, kejang, konjungtivitis (radang bagian dalam mata), dan penebalan kulit pada hidung dan bantalan kaki.
3. Kennel cough (batuk anjing)
Kennel Cough atau batuk anjing merupakan penyakit pernafasan yang sangat menular pada anjing.
Menurut American Veterinary Medical Association, kondisi ini disebabkan oleh kombinasi bakteri dan virus patogen. Namun penyebab utamanya adalah bakteri Bordetella bronchiseptica.
Kennel cough ini sangat menular dan dapat ditularkan melalui kontak langsung, aerosol yang dikeluarkan melalui batuk atau bersin, atau benda yang terkontaminasi seperti mangkuk makanan, kandang, dan mainan.
Oleh karena itu, penyakit ini sering terlihat di area yang terdapat banyak anjing, seperti tempat penampungan hewan, pusat penyelamatan hewan, dan tempat pertunjukan anjing.
Gejala yang timbul umumnya berupa batuk kering, namun dapat juga disertai gejala ringan lainnya.
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang dapat menyerang anjing dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira.
Pada anjing, penyakit ini dapat menimbulkan gejala mulai dari ringan hingga berat dan dapat menyerang banyak organ, termasuk hati dan ginjal.
Gejala tersebut antara lain demam, muntah, lemas, diare, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, nyeri otot, penyakit kuning (jaundice), sering buang air kecil, dan gagal ginjal. Penyakit ini umum terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis.
Anjing dapat tertular melalui air minum yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi atau melalui kontak langsung dengan urin, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Bakteri juga bisa masuk melalui luka dan goresan pada kulit.
5. Penyakit kulit
Dermatitis dan penyakit kulit pada anjing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain infeksi, alergi, parasit, ketidakseimbangan hormon, dan masalah lingkungan.
Sesuai dengan namanya, dermatitis alergi bisa disebabkan oleh alergi terhadap makanan tertentu, serbuk sari, debu, jamur, atau bahan kimia. Parasit yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada anjing antara lain kutu, caplak, dan tungau (seperti Sarcoptes scabiei dan Demodex).
Selain parasit, terdapat juga bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit seperti :
- Pyoderma: Infeksi kulit akibat bakteri yang menyebabkan pustula atau lesi kulit berkerak.
- Dermatofitosis (ringworm): Infeksi jamur yang menyebabkan bercak melingkar, tidak berbulu, dan kulit berkerak.
Penyakit kulitnya mungkin dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik merupakan penyakit kulit kronis yang menyebabkan kulit kering atau berminyak, tergantung jenisnya.
Pada penyakit yang parah, kelainan kulit juga dapat disebabkan oleh kelainan hormonal seperti hipotiroidisme dan Cushing’s disease, atau penyakit autoimun seperti systemic lupus erythematosus (SLE) dan pemphigus.
6. Rabies
Rabies adalah penyakit yang sangat serius dan bisa berakibat fatal bila gejalanya muncul. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
Virus rabies sangat mematikan dan menyerang sistem saraf pusat anjing dan mamalia lainnya, termasuk manusia. Virus terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan dan luka terbuka.
Oleh karena itu, virus biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
Gejala rabies pada anjing yang terinfeksi antara lain perilaku tidak terkendali, takut terhadap air (hidrofobia) dan udara (aerofobia), kelumpuhan otot, dan akhirnya gangguan pernapasan. Ini termasuk koma yang menyebabkan kematian karena kegagalan pernapasan.
7. Diabetes
Diabetes pada anjing merupakan suatu kondisi serius yang terjadi ketika tubuh anjing tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius jika tidak ditangani.
Ada dua tipe utama diabetes pada anjing, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2, dengan diabetes tipe 1 yang paling umum terjadi pada anjing. Beberapa ras dan tipe anjing lebih rentan terkena diabetes, termasuk Poodle, Dachshund, Beagle, dan Samoyed.
Obesitas juga bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko anjing terkena diabetes.
8. Penyakit Jantung
Seperti halnya penyakit jantung pada manusia, penyakit jantung pada anjing merupakan penyakit serius yang memerlukan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang tepat.
Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian sistem kardiovaskular anjing Anda.
Ada beberapa jenis penyakit jantung yang umum terjadi pada anjing, antara lain penyakit jantung bawaan, penyakit jantung degeneratif, dan kondisi lain yang memengaruhi fungsi jantung.
Gejala penyakit jantung pada anjing berbeda-beda tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakitnya. Namun, gejala umum termasuk batuk, kelelahan atau lesu, nafsu makan meningkat, penurunan berat badan, edema, dan kehilangan kesadaran.
9. Hipertensi
Hipertensi anjing adalah suatu kondisi di mana tekanan darah anjing secara patologis tinggi.
Meski jarang terjadi dibandingkan manusia, tekanan darah tinggi pada anjing bisa menjadi tanda atau akibat dari beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Tekanan darah tinggi pada anjing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit endokrin, dan obesitas.
Pada anjing, hipertensi dini seringkali tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas. Namun, gejala dapat terjadi jika tekanan darah Anda sangat tinggi atau jika terjadi komplikasi lain. Gejala-gejala ini mungkin termasuk perubahan perilaku, masalah penglihatan, sakit kepala, dan kecemasan.
10. Lymphoma
Lymphoma pada anjing merupakan salah satu jenis kanker yang bermula pada limfosit, sejenis sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Ini adalah salah satu jenis kanker paling umum pada anjing dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kelenjar getah bening, hati, limpa, sumsum tulang, kulit, dan organ lainnya.
Penyebab pasti lymphoma pada anjing tidak selalu jelas. Namun faktor genetik dapat berkisar dari faktor lingkungan seperti paparan radiasi atau bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Gejala lymphoma pada anjing berbeda-beda tergantung lokasi dan stadium penyakitnya. Namun, gejala-gejala ini mungkin termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, kelelahan atau lesu, kehilangan nafsu makan, demam, muntah, atau diare.
11. Katarak
Katarak pada anjing merupakan penyakit dimana lensa mata menjadi keruh atau buram sehingga cahaya sulit mencapai retina dengan jelas.
Hal ini dapat menyebabkan penglihatan kabur dan bahkan kehilangan penglihatan secara bertahap. Katarak pada anjing disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penuaan dan cedera mata.
Namun, katarak juga dapat dipengaruhi oleh penyakit genetik dan lebih sering terjadi pada beberapa ras seperti Poodle, Cocker Spaniel, dan Labrador Retriever.
Sama seperti manusia, anjing juga menunjukkan tanda-tanda klasik katarak, yaitu lensa mata menjadi keruh dan berubah menjadi putih atau keabu-abuan.