Kecombrang adalah salah satu tanaman rempah dari suku Zingiberaceae atau temu-temuan. Kecombrang atau Etlingera elatior mempunyai nama yang berbeda-beda di setiap daerah. Di jawa kecombrang dikenal sebagai kecombrang atau combrang, di Sumatera terkenal dengan nama puwar kinjung dan kincung, di Bali disebut bongkot.
Kecombrang merupakan jenis tanaman tahunan dengan ciri-ciri batangnya tidak berkayu dan lunak. Kecombrang masuk dalam jenis tanaman herbal besar yang dapat tumbuh mencapai 5 m. Tanaman kecombrang mempunyai aroma yang khas, sehingga tanaman ini sering dimanfaatkan untuk bahan masakan. Bagian yang bisa digunakan yaitu bunga, buah dan biji. Bunga kecombrang berwarna merah, merah muda atau merah muda keputih-putihan.
Kecombrang dapat ditemukan di pasar ataupun supermarket. Namun jika anda ingin mencoba menanamnya sendiri di rumah ini bisa jadi ide yang menarik. Sebab, kecombrang sama seperti tanaman temu-temuan lainnya yang mudah dibudidayakan. Kecombrang dapat tumbuh di area terbuka pada dataran rendah, pinggiran hutan primer dan sekunder. Tanaman ini hidup bergerombol seperti jahe dan lengkuas. Yuk, simak ulasan berikut ini untuk mengetahui cara menanam kecombrang dengan mudah.
Langkah-langkah menanam kecombrang
Persiapan bibit
Menanam kecombrang bisa dilakukan dengan stek batang atau semai biji. Apabila anda memakai metode stek batang maka pilihlah batang yang bagus dan tua dengan ciri-ciri berwarna gelap dan memiliki tekstur cukup keras. Potong batang kecombrang secara menyerong, kemudian diamkan sebentar supaya getahnya hilang. Setelah itu, rendam batang kecombrang ke dalam air kurang lebih selama 5 sampai 7 hari untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Namun jika anda ingin menanam kecombrang dari biji, berikut cara melakukan penyemaiannya. Siapkan wadah penyemaian berupa nampan atau tray semai. Pastikan bagian bawah wadah telah diberi lubang untuk sirkulasi air. Sehari sebelum proses semai, isi wadah menggunakan media semai sebanyak ¾ nya. Media semai yang digunakan berupa tanah, pasir/sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Taburkan biji kecombrang di atas media semai lalu tutup dengan tanah secara tipis-tipis. Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan spray. Tutup wadah semai dengan plastik bening yang telah diberi lubang dan letakkan di tempat yang teduh. Perhatikan media tanam, apabila terlihat kering maka segera lakukan penyemprotan secara perlahan.
Saat benih sudah mulai berkecambah, anda bisa membuka tutup plastik. Jaga kondisi media tanam agar tidak kekeringan dan tidak basah. Benih akan mulai bertunas dalam waktu 14 sampai 27 hari. Proses semai diakhiri ketika sudah muncul 3-5 helai daun.
Persiapan media tanam dan pembibitan
Gunakan media tanam yang subur, anda bisa memakai tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1. Selanjutnya masukan media tanam ke dalam polybag yang berukuran cukup besar.
Ketika media tanam dan bibit sudah siap, buat lubang sedalam 5-10 cm. Kemudian masukkan bibit atau stek batang kecombrang yang sudah berakar ke dalam lubang. Tutup dengan tanah dan letakkan di tempat yang teduh. Pembibitan dilakukan setidaknya selama 4 sampai 6 minggu sampai bibit kecombrang muncul tunas baru.
Penanaman
Sebelum menanam sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Tambahkan pupuk organik supaya tanaman semakin subur. Buat lubang galian dengan diameter 30 cm dan kedalamannya menyesuaikan tinggi polybag. Buka polybag dan masukkan bibit ke dalam lubang lalu timbun dengan tanah. Sebaiknya penanaman kecombrang dilakukan pada pagi atau sore hari.
Pemeliharaan tanaman
Sama seperti tanaman lainnya, tanaman kecombrang juga harus dirawat. Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Lakukan penyiraman supaya media tanam tetap lembab. Ketika musim hujan anda bisa mengurangi intensitas penyiraman dan menyesuaikan dengan kondisi tanah. Ketika musim kemarau lakukan penyiraman setiap hari agar kebutuhan air selalu terpenuhi. Lakukan pemupukan setiap 3 bulan sekali menggunakan pupuk organik.
Umumnya kecombrang dapat di panen pada umur 9-16 bulan. Setelah itu anda bisa memanfaatkannya sebagai obat atau mengolahnya menjadi makanan. Kecombrang dapat digunakan sebagai penetral kolestrol dan memperbanyak produksi ASI. Anda juga bisa mengolah kecombrang menjadi sambel. Rasanya yang unik dan memanjakan lidah membuat penikmatnya ketagian! Yuk, belajar menanam kecombrang sendiri.