Umbi-umbian merupakan sumber pangan penting yang mengandung beragam nutrisi dan tersebar hampir merata di benua Asia dan Afrika. Peranan umbi-umbian telah membawa banyak manfaat bagi umat manusia, termasuk sebagai sumber nutrisi.
Pasalnya, berbagai umbi-umbian mengandung karbohidrat kompleks yang menjadi sumber energi manusia. Tanaman ini juga digunakan sebagai makanan pokok alternatif pengganti karbohidrat pada nasi.
Bahkan, di wilayah tertentu di Indonesia, umbi-umbian dijadikan makanan pokok pengganti nasi. Selain sebagai sumber energi, umbi-umbian dapat diolah menjadi berbagai produk seperti tepung terigu, pati termodifikasi, dan gula cair.
Umbi tidak boleh dianggap remeh saat ini. Tanaman ini mudah tumbuh, menyediakan sumber energi dasar, dan tanaman dapat bertahan dalam segala kondisi cuaca, sehingga sangat mudah dijual.
Dikutip dari eksporhub.id, menurut Menteri Pertanian, Shahrul Yassin Limpo, volume ekspor poran pada tahun 2019 sebanyak 11.721 ton dengan nilai Rp 644 miliar. Sedangkan pada tahun 2020 jumlahnya meningkat menjadi 20.476 ton dan nilainya mencapai Rp 924,3 miliar.
Negara-negara target termasuk Jepang, Cina, Taiwan, Vietnam, dan Thailand. Nilai tersebut tentu saja belum termasuk ekspor jenis umbi-umbian lainnya.
Pada artikel ini menjelaskan tentang jenis umbi-umbian dan komponen yang dikandungnya.
4 Jenis Umbi-Umbian
1. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah sejenis umbi-umbian yang terbentuk dari kumpulan daun-daun yang dirapatkan membentuk roset. Umbi jenis ini terdapat pada tumbuhan berkeping satu atau monokotil.
Batangnya mempunyai bagian keras yang disebut cakram. Cakram ini terus membengkak, membentuk lebih banyak umbi.
Contoh umbi lapis antara lain bawang merah/Allium cepa, bawang putih/Allium sativum, dan bawang merah/Allium cepa Linn.
2. Umbi Batang
Umbi Batang adalah umbi yang tumbuh sebagai hasil tumbuh dan berkembangnya suatu batang tanaman di dalam tanah. Umbi jenis ini dapat membentuk tunas dan akar sehingga dapat digunakan sebagai induk pembibitan.
Contoh umbi batang antara lain talas, jahe, lengkuas, dan kunyit.
3. Umbi Akar
Umbi ini terbentuk dari akar yang menyimpan pati dan karbohidrat. Umbi jenis ini tidak dapat berkembang biak jika titik tumbuhnya berada pada pucuk.
Contoh umbi-umbian antara lain singkong, ubi jalar, wortel, dan lobak.
4. Umbi Udara
Umbi udara adalah jenis tanaman yang umbinya muncul di atas tanah. Umbi udara mampu memunculkan tunas yang dapat dibudidayakan.
Letak umbi udara ada pada batang yang memendek. Beberapa jenis tanaman umbi udara memiliki umbi yang ditutupi dengan bonggol.
Contoh umbi udara adalah tanaman gembili dan uwi.
Manfaat Umbi-Umbian
Umbi-umbian merupakan sumber pangan yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, serta berbagai macam vitamin dan mineral.
Manfaat umbi-umbian sangat beragam, mulai dari memberikan energi jangka panjang hingga meningkatkan kesehatan pencernaan. Umbi-umbian selain layak dikonsumsi juga mempunyai manfaat ekologi dan lingkungan.
Faktanya, beberapa spesies umbi-umbian, seperti singkong dan ubi jalar, mempunyai kemampuan meningkatkan kesuburan tanah karena sistem perakarannya yang dalam dan berakar banyak. Hal ini akan membantu menjaga keseimbangan unsur hara tanah.
Contoh Umbi-Umbian
Setelah mengetahui tentang jenis-jenis umbi-umbian, berikut 10 jenis umbi-umbian yang banyak dijumpai di sekitar kita.
1. Ubi Kayu (Singkong)
Singkong atau tanaman dengan nama latin Manihot esculenta ini merupakan tanaman pangan yang mudah dibudidayakan dan dapat ditanam di daerah tropis manapun.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis jajanan tradisional berbahan dasar singkong, seperti getuk, combro, tiwul, tape, dan banyak lainnya. Daun singkong juga dapat dimakan sebagai sayuran dalam masakan.
Selain itu, singkong dibudidayakan secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan industri seperti produksi tepung singkong dan tepung tapioka.
Singkong mengandung karbohidrat dan berbagai mineral seperti kalsium, fosfor, mangan, zat besi, dan kalium. Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan kinerja fungsi jaringan tubuh.
2. Ubi jalar
Tanaman dengan nama latin Ipomoea Batatas L ini mempunyai banyak varietas dengan memperhatikan bentuk umbi, warna umbi, dan daging umbi. Tersedia dalam warna ungu, oranye, kuning, dan putih.
Berbagai varietas ubi jalar dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia. Misalnya saja varietas cilembu yang ditanam dengan sangat sukses.
Rasa produk jadinya juga berbeda dengan singkong. Ubi jalar cukup manis dan singkong cukup lembut. Ubi jalar banyak dibudidayakan dan mudah ditanam sehingga harga di pasaran tidak terlalu tinggi.
Cara termudah menyiapkan ubi jalar adalah dengan mengukusnya dan langsung memakannya. Ubi jalar ternyata rendah karbohidrat sehingga bisa dijadikan makanan pengganti nasi.
Ubi jalar mengandung vitamin A, vitamin B, dan antioksidan. Mengonsumsi ubi jalar tidak hanya berfungsi sebagai pengganti nasi dan makanan diet, namun juga membantu mengurangi risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
3. Kentang
Kentang/Solanum Tuberosum merupakan sumber pangan terbesar di dunia karena hampir semua negara menjadikan kentang sebagai makanan pokoknya.
Kentang merupakan tumbuhan perdu dengan akar dan batang ramping yang panjangnya mencapai 50-120 cm dan menghasilkan umbi dalam jumlah banyak bila sudah dewasa.
Terdapat berbagai produk olahan kentang, termasuk makanan, kue, dan tepung, baik untuk keperluan rumah tangga maupun komersial.
Kentang mengandung vitamin C, vitamin B6, zinc, potasium, dan fosfor yang dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit dan juga menyembunyikan bekas jerawat di wajah.
4. Talas
Talas/Colocasia esculenta tersebar luas di daerah tropis hingga subtropis. Umbi talas biasanya berwarna coklat muda dan memiliki daun berbentuk hati memanjang yang anti air. Talas mudah tumbuh di tanah basah dan tanah liat.
Selain dikonsumsi, daun dan batang talas juga dapat digunakan sebagai obat alternatif perawatan luka karena mengandung senyawa saponin dan flavonoid.
Selain itu, umbi talas mengandung serat pangan, vitamin C, vitamin E, dan vitamin B6. Selalu masak atau rendam talas sebelum diolah, karena dapat menjadi racun karena kandungan oksalatnya yang tinggi.
5. Porang
Porang/Amorphophallus Muelleri merupakan tumbuhan tropis yang tingginya mencapai 1,5 meter.
Tanaman ini dapat menghasilkan umbi-umbian yang mempunyai nilai jual tinggi. Umbi porang saat ini merupakan bahan baku yang populer dalam industri makanan dan medis.
6. Wortel
Tahukah anda? Wortel yang sering dijadikan sayuran dalam masakan ternyata merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian lho!
Tanaman ini biasa ditanam di daerah beriklim subtropis dan dataran tinggi di daerah tropis.
Wortel terkenal dengan kandungan vitamin A-nya yang tinggi. Vitamin A membantu menjaga fungsi sistem mata.
Wortel mengandung vitamin A, beta karoten, antioksidan, dan vitamin B1. Hal ini dapat memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko kanker.
7. Lobak
Lobak/Raphanus sativus merupakan tanaman sayuran berbonggol yang morfologinya sama dengan wortel. Batangnya pendek, menjalar ke tanah, berakar tunggang, tumbuh dan berkembang.
Lobak tumbuh paling baik pada suhu 15 hingga 22 derajat Celcius atau pada ketinggian 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.
Bila wortel mengandung vitamin A, sedangkan lobak mengandung berbagai mineral. Lobak juga mengandung vitamin C, kalsium, dan fosfor.
Lobak dapat digunakan dalam berbagai macam masakan. Seperti, sup lobak, tumis lobak, dan lain sebagainya
8. Bengkuang
Bengkuang/Pachyrhizus erosus L tumbuh paling baik di daerah tropis panas yang terkena sinar matahari langsung dan kelembapan tinggi. Saat sudah dewasa, bengkuang akan tumbuh setinggi 4 hingga 5 m.
Umbi atau buahnya mengandung gula dan pati, serta fosfor, kalsium, vitamin C, B1, dan mineral Ca, P, K, dan inulin. Umbi bengkuang juga mempunyai kandungan air yang tinggi, sekitar 86-90%.
Bengkuang juga bisa dibuat menjadi berbagai macam masakan, antara lain acar bengkuang, lumpia bengkuang, dan bengkuang goreng.
Bengkuang juga dapat dimanfaatkan dalam bidang kecantikan karena mengandung vitamin E, selenium, dan betakaroten yang dapat menutrisi kulit.
Terdapat berbagai industri yang mengolah ekstrak bengkuang menjadi produk kecantikan seperti sabun bengkuang, masker bengkuang, dan lulur bengkuang.
9. Gembili
Gembili/Dioscorea esculenta L merupakan ubi jalar yang jarang terlihat di pasaran. Gembili sering ditanam di pedesaan.
Warna kulit dari umbi Gembili bervariasi, ada yang coklat, ada yang coklat tua. Daging umbinya berwarna putih.
Secara tradisional, umbi gembili diolah di pedesaan dengan cara direbus atau dikukus.
100 gram Umbi gembili mengandung 95 kilokalori dan 1,5 gram protein. 0,1 g lemak, 22,4 g karbohidrat, 49 mg fosfor, 1 mg zat besi, 14 mg kalsium.
Ubi jalar gembili belum dibudidayakan secara besar-besaran, namun keberadaannya mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku tepung.
10. Gadung
Umbi gadung/Dioscorea hispida dapat dijadikan pangan alternatif pengganti nasi karena kandungan protein dan karbohidratnya yang tinggi.
Umbi gadung dapat digunakan sebagai bahan berbagai jenis makanan, termasuk mie bebas gluten dan keripik gadung dari tepungnya.
Umbi ini mengandung racun sianida dan tidak dapat dimakan langsung. Harus diolah terlebih dahulu dengan cara direndam dalam larutan garam, namun bisa juga direndam dalam larutan kapur atau abu.
Umbi gadung mengandung berbagai zat gizi seperti serat, fosfor, kalium, tiamin (B1), dan vitamin E.