Gambas atau yang lebih dikenal dengan oyong merupakan salah satu varietas sayuran yang potensial. Gambas (Luffa acutangula) merupakan salah satu jenis sayuran yang berasal dari famili Cucurbitaceae atau suku labu-labuan.

100 gram gambas mengandung kurang lebih 1,09 g protein, 17 mg kalsium, 1,6 mg zat besi, 5,6 IU vitamin A, dan 7 mg vitamin C. Karena kandungannya yang tinggi, gambas ini diduga efektif menurunkan kadar gula darah dan mengobati asma.

Kini sudah banyak masyarakat yang membudidayakan gambas ini. Gambas tidak hanya bisa ditanam di lahan yang luas, tapi juga di dalam pot dan polybag. Penasaran gimana caranya? Yuk simak!

Potensi Usaha Budidaya Gambas

Budidaya gambas merupakan peluang usaha yang menguntungkan karena gambas merupakan komoditas kebutuhan sehari-hari. Harga jual gambas juga relatif stabil, meskipun momentum pertumbuhannya sangat pesat.

Keunggulan dari gambas adalah dapat dibudidayakan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Gambas termasuk jenis tanaman bertangkai merambat sehingga mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus, hanya ajir sebagai media perbanyakan. Gambas juga tumbuh di pagar dan pepohonan di sekitarnya.

Kondisi Tumbuh Tanaman Gambas

Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang mudah ditanam pada berbagai jenis tanah dan lingkungan. Lingkungan yang ideal untuk tanaman gambas adalah:

  • Tanaman gambas memerlukan sinar matahari yang banyak.
  • Tumbuh paling baik pada suhu rata-rata 18-24°C.
  • Tanaman ini rentan pada kekeringan dan akan tumbuh subur asalkan mendapat cukup air. Tanpa air, tanaman akan kerdil, batangnya kecil, bunga dan buahnya rontok, serta produksinya kurang optimal.
  • Tanaman gambas dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal pada tanah yang subur, gembur, dan mempunyai drainase yang baik.
  • Nilai pH ideal tanaman gambas adalah 5,5 hingga 6,8 (netral), dengan kelembapan rata-rata 50 hingga 60%.
  • Tanaman gambas tergolong tanaman tanpa musim karena dapat ditanam kapan saja pada musim hujan atau musim kemarau.

Cara Menanam Gambas

Proses pertumbuhan tanaman gambas melalui beberapa tahapan sebelum menjadi tanaman yang berkualitas. Berikut ini adalah langkah budidaya tanaman gambas:

1. Mempersiapkan Areal Tanam

Langkah pertama dalam proses penanaman adalah menyiapkan areal tanam. Siapkan pot atau polybag ukuran sedang dengan diameter 25 cm dan tinggi 30 cm.

Siapkan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 yang digunakan sebagai substrat tanam. Campurkan substrat tanaman dan siram air dengan merata.

2. Persiapan Benih

Proses ini memerlukan penggunaan benih berkualitas tinggi yang berumur genjah. Biji gambas diperoleh dari buah yang sudah tua dan kering (biasanya berwarna coklat).

Benih kemudian dikeluarkan dan dijemur di bawah sinar matahari selama dua hari sebelum ditanam. Agar lebih praktis, Anda bisa menggunakan benih gambas siap tanam dari merk terbaik.

3. Penanaman

Langkah selanjutnya adalah menanam benih gambas. Cukup masukkan benih yang sudah disiapkan ke dalam media tanam, masukkan 3 benih dalam setiap pot atau kantong.

Anda juga bisa melakukan penyemaian benih dahulu lalu setelah tumbuh dapat memindahkannya ke dalam pot atau polybag tanam.

4. Perawatan

Merawat tanaman gambas dengan menyiramnya secara teratur jika memungkinkan pada tahap awal penanaman. Namun setelah tumbuh sempurna, penyiraman bisa dilakukan secara rutin, dua kali sehari.

Pada umur 10 hari berikan pemupukan pertama dengan menggunakan pupuk organik cair sayuran seminggu sekali. Setelah tanaman gambas memasuki tahap generatif, pemupukan diganti dengan pupuk organik cair buah.

Memasang patok atau tajuk sebagai media perambatan batang tanaman gambas. Pemasangan tajuk dapat dilakukan 10-15 hari setelah tanam.

Jika tanaman terlalu rimbun, potong daun kering dan hijau untuk meningkatkan sirkulasi udara. Pangkas tanaman saat musim hujan untuk mengurangi risiko serangan jamur dan bakteri.

6. Panen

Tanaman gambas atau oyong ini sudah dapat dipanen 40 sampai 45 hari setelah tanam. Buah gambas dipanen pada saat masih muda, kulit buah masih segar berwarna hijau, tidak mengkilat, kulit lembut dan belum berserat.