Banyak sekali masyarakat yang ingin memelihara sapi perah. Para peternak mulai menyadari manfaat dari peternakan sapi perah. Pemula dapat memulai dengan beberapa faktor penting, mulai dari memilih kamar bayi hingga perawatan yang relatif sederhana.

Jika Anda mulai tertarik dengan bentuk peternakan ini harus memahami bahwa banyak potensi faktor kegagalan bagi mereka yang ingin beternak sapi perah.

Langkah selanjutnya dalam menjaga sapi perah tetap bahagia dan bebas stres dapat dimulai dengan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi sapi perah. Nah, pada artikel kali ini Anda akan menemukan jawabannya mengenai cara mudah beternak sapi perah.

Keuntungan Beternak Sapi Perah

Bagi sebagian orang, beternak sapi memiliki manfaat yang besar. Ternyata sapi perah mampu menghasilkan susu segar yang dapat dikonsumsi langsung dan dalam jumlah yang cukup banyak.

Sapi Friesian Holstein

Susu yang kaya nutrisi dapat diolah menjadi berbagai produk unggulan seperti susu, keju, dan yoghurt. Tentu saja produk ini diminati banyak orang dan membuat mereka ingin terus beternak sapi perah.

Jika Anda dapat memelihara hewan-hewan ini, pendapatan Anda dari peternakan sapi perah kemungkinan besar akan cenderung lebih stabil.

Jenis Sapi Perah

Sebelum memulai beternak, jenis sapi ini sudah sangat populer baik di Indonesia maupun di luar negeri. Populasi sapi perah Indonesia sangat cocok untuk menghasilkan bibit sapi perah penghasil susu, terutama dari segi kualitas dan kuantitas.

Nah, berikut ini ada beberapa jenis sapi perah yang paling populer di Indonesia. Antara lain adalah:

Friesian Holstein (FH)

Jenis sapi ini dikenal sangat populer dan dianggap sebagai sapi perah yang identik dengan warna hitam putih. Sapi ini juga dapat menghasilkan susu terbaik dari produknya. Sapi ini merupakan salah satu sapi yang banyak digemari sehingga tidak heran jika menghasilkan susu yang banyak.

Penelitian menunjukkan bahwa sapi Holstein-Friesian dapat menghasilkan 15 hingga 20 liter susu per hari, dengan siklus laktasi antara 4.000 hingga 6.000 liter per tahun.

Jersey

Sapi jenis ini berasal dari Jersey, Inggris, dan ciri utamanya adalah setiap individu mempunyai warna tubuh yang berbeda-beda. Tubuh hewan peliharaan ini bisa ditemukan dalam warna hitam, coklat tua, coklat muda, coklat kecokelatan, atau coklat keputihan.

Sapi Jersey

Sapi jenis ini mampu menghasilkan susu hingga 2.200 liter atau setara dengan sekitar 5 hingga 7 liter per hari.

Milking Shorthorn

Selanjutnya, sapi jenis ini cocok untuk diternakkan pada kondisi iklim dataran tinggi. Sapi subtropis ini juga berasal dari Inggris karena dapat dipelihara di kondisi iklim dataran tinggi. Sapi-sapi ini juga hadir dalam berbagai warna, mulai dari merah, hitam, hingga coklat.

Brown Swiss

Sapi jenis ini sangat produktif dan mempunyai manfaat tambahan berupa daging dan susu. Dagingnya yang padat dan lembut membuat mereka populer untuk tujuan pembiakan.

Anda juga akan terkejut mengetahui bahwa sapi Brown Swiss menghasilkan 6000 liter susu dan rata-rata berat sapi mencapai 700 kg. Daging sapi ini lebih rendah lemak sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Guernsey

Bagi yang berminat beternak dapat memaksimalkan perkembangan sapi ini dengan memahami ciri-ciri dan warna khasnya. Sapi tersebut berwarna coklat, memiliki kepala yang cukup panjang, dan memiliki bagian tubuh yang bagus tanpa terlihat adanya lemak atau otot. Sapi jenis ini lebih menyukai padang rumput yang luas dan subur.

Budidaya Peternakan Sapi Perah

Sapi Milking Shorthorn

Oleh karena itu, jika Anda ingin mulai beternak sapi perah, Anda bisa memulainya dari langkah-langkah dasar peternakan sapi perah. Misalnya saja penataan lokasi dan kandang yang sesuai, serta pemilihan bibit.

Lihat artikel ini yang merinci dasar-dasar yang perlu Anda ketahui tentang peternakan sapi perah untuk pemula.

Lokasi Kandang yang Tepat

Hal pertama yang harus dilakukan di peternakan sapi perah adalah memilih lokasi kandang. Lokasi beternak sapi yang ideal adalah di dataran tinggi, biasanya agak jauh dari pemukiman penduduk, namun masih dapat diakses dengan mobil.

Jarak minimal antara lumbung dan lumbung sebaiknya 10 meter. Selain itu, kandang harus terkena sinar matahari untuk menjaga kesehatan hewan.

Pastikan juga kandang jantan dan betina berbeda. Anda juga bisa memastikan ketinggian kandang antara 2 hingga 2,5 meter dari permukaan tanah. Suhu ideal untuk sapi penghasil susu adalah antara 25 hingga 40 derajat Celcius, dengan kelembapan sekitar 70%.

Pemilihan Bibit Sapi Perah

Oleh karena itu, setelah Anda menentukan lokasi dan kandang yang cocok untuk budidaya, Anda harus memilih bibit sapi perah. Di bawah ini beberapa ciri-ciri sapi perah yang baik:

  1. Bibit sapi yang cocok adalah diantara 2-5 tahun
  2. Gunakan bibit sapi yang mampu menghasilkan banyak susu
  3. Tidak ada bagian tubuh yang cacat
  4. Sudah dapat dipastikan bisa melahirkan sapi
  5. Pastikan bibit sapi yang tidak mudah terserang penyakit
  6. Sapi yang bisa berkembang biak secara normal

Pemberian Pakan Sapi Perah

Teman Tani, bagaimana sudah mulai tertarik kah untuk beternak sapi perah?

Nah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah makanan atau pakan untuk sapi perah. Anda dapat memulai dengan makanan seperti jerami padi, daun jagung, rumput gajah, rumput raja, dedaunan, dan lain-lain.

Pemerahan Sapi

Sapi betina memerlukan pakan tambahan kurang lebih 25% pakan hijauan dan konsentrat. Untuk meningkatkan produksi susu, Anda perlu menambahkan pakan hijauan atau padang rumput dengan kacang-kacangan. Selain itu, pastikan akses gratis terhadap air minum.

Perawatan dan Pemeliharaan

Hewan ini memerlukan perawatan yang baik karena dapat melindungi sapi dari serangan penyakit. Sama halnya dengan kotoran sapi, baunya yang stabil bahkan lebih menyengat, dan hati-hati jangan sampai menjadi sumber kotoran sapi.

Menjaga kesehatan sapi juga menitikberatkan pada kualitas air minum yang baik dan dapat beradaptasi dengan kesehatan sapi.

Proses Pemanenan Susu

Kegiatan pemanenan susu ini penting dilakukan karena selain kita mendapatkan manfaat susu dari sapi perah, kita juga bisa menghasilkan produk lain seperti daging dan kulit.

Ternak ini dapat menghasilkan daging dan kulit yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kotoran ternak juga merupakan pupuk yang baik untuk tanaman dan tanaman.