Rambutan mendapatkan namanya dari kulitnya yang berbulu. “Rambut” dalam bahasa Melayu berarti bulu. Disukai banyak orang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pohon buah ini mencapai tinggi 50-80 kaki. Batangnya lurus dan diameternya dapat mencapai 24 inci.
Buah rambutan berbentuk oval dan tersedia dalam berbagai warna mulai dari merah pucat hingga merah, ungu tua, kuning dan oranye. Namun, buah ini umumnya dikenal karena warna merah mudanya. Rambutan adalah buah asli Sumatera, Kalimantan, Malaysia dan kepulauan Asia Tenggara.
Biji rambutan memiliki cangkang berbulu dan rasa pahit, jadi sebaiknya dibuang daripada dimakan bersama buahnya.
Varietas Rambutan
Rambutan tumbuh dengan baik di negara-negara tropis, terutama di Asia Tenggara, dan juga disukai di Indonesia, negara agraris dengan tanah subur di mana hampir semua hal dapat tumbuh. Ada juga berbagai macam buah-buahan lainnya.
Meskipun demikian, rambutan merupakan buah musiman di Indonesia. Dengan datangnya musim hujan, musim rambutan pun dimulai. Musim panen buah-buahan ini biasanya jatuh pada bulan Desember hingga Februari, tergantung pada tingkat curah hujan di daerah penghasil buah tersebut.
Tidak dapat disangkal bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil Rambutan terbaik dan terbesar dibandingkan dengan negara lain. Kami juga menyediakan beberapa varietas Rambutan lokal. Apa saja itu? Yuk, cari tahu!
1. Rambutan Si Nyonya
Varietas rambutan ini memiliki warna yang sangat menarik dan indah. Selain itu, bulunya tebal dan berwarna merah cerah. Namun, jangan tertipu. Rambutan ini mungkin terasa asam, bukannya manis. Jenis rambutan ini terkadang rasanya sangat manis dan terkadang sangat asam. Meski begitu, rasanya cukup enak.
Buahnya kaya akan sari buah, dan meskipun terlihat tipis, buah ini masih melekat pada biji. Rambutan ini sangat populer dan dicari karena rasanya yang unik dan sifatnya yang membuat ketagihan.
2. Rambutan Rapiah
Mungkin tidak ada seorang pun yang tidak mengenal varietas yang disebut rambutan rapiah. Buahnya memiliki kulit berwarna kuning kehijauan yang jarang, kasar, dan pendek. Daging buahnya sangat manis, kenyal, tebal dan sedikit renyah, tetapi penampilan buah secara keseluruhan tidak menarik.
Yang menarik adalah daging buah rambutan varietas ini dapat dengan mudah dipisahkan dari bijinya dan karenanya dapat dimakan tanpa masalah. Varietas Rambutan rapiah yang populer adalah yang terbaik dan paling disukai di Indonesia. Jenis rambutan ini dapat ditemukan hampir di setiap kebun pedesaan.
3. Rambutan Lebak Bulus
Tahukah Anda daerah bernama Lebak Bulus di Jakarta? Ya, varietas rambutan ini pertama kali dibudidayakan di sana. Bentuknya bulat, kulitnya merah, ujung rambut kuning dan dagingnya sangat segar. Rasanya manis, sedikit asam dan sangat berair. Varietas ini sering digunakan untuk pengalengan buah dan manisan.
Buah ini sering diolah menjadi makanan, tetapi Anda tidak perlu khawatir tentang rasanya. Faktanya, Rambutan Lebak Bulus kaya akan vitamin. Inilah sebabnya mengapa makan hanya satu atau dua potong buah tidak akan membuat Anda merasa cukup.
4. Rambutan Si Batuk Ganal
Varietas rambutan ini berasal dari Kalimantan Selatan, khususnya Sungai Andai, dan buahnya cenderung lebih besar daripada varietas lainnya. Warna buahnya yang kemerahan kekuningan sangat menarik dan buahnya yang berwarna merah menandakan buah tersebut mempunyai rasa yang manis.
Rambutan Si Batuk Gunal mudah terpisah dari bijinya saat matang. Manisnya daging didukung oleh kadar air yang tinggi, sehingga memberikan rasa yang sangat segar. Faktanya, kandungan air dalam Rambutan Si Batuk Ganal membantu menghilangkan dahaga kita. Selain itu, buah ini mengandung banyak vitamin.
5. Rambutan Antalagi
Selain Rambutan Si Batuk Ganal, Rambutan Antalagi juga berasal dari Sungai Andai. Bedanya, buah ini bentuknya bulat, agak memanjang dan pipih, sedangkan bulu-bulu pada kulitnya berwarna kuning kehijauan dan sangat pendek. Dagingnya memiliki rasa yang sangat manis dan aroma yang lembut.
Ini adalah rambutan khas Indonesia dengan kualitas tertinggi, dan dapat dibeli dengan harga murah selama musim panen. Jangan lupa bahwa varietas rambutan lainnya juga lezat di Indonesia.
6. Rambutan Narmada
Buah dengan daging yang tidak lunak maupun keras dan memiliki rasa manis yang nyata ini merupakan tanaman asli Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kulit buahnya merupakan perpaduan warna merah dan kuning yang cerah. Buah lokal yang satu ini merupakan rambutan yang paling populer di Bali dan Jawa serta digemari banyak orang.
Rasanya manis dan sangat lezat. Ditambah lagi, kandungan airnya juga manis, yang membuat Anda ingin minum lebih banyak. Tergantung kualitasnya, harga satu kilogram buah rambutan Narmada biasanya paling mahal.
7. Rambutan Kapulasan
Rambutan ini dulunya banyak ditemukan di wilayah Bogor dan sekitarnya namun kini sudah dianggap sangat langka. Rambutan kapulasan sedikit berbeda dari spesies lain karena memiliki rambut yang sangat pendek, agak tebal dan kaku.
Dagingnya juga tebal, jadi Anda membutuhkan pisau tajam untuk memotongnya. Dikenal juga sebagai Rambutan Babat. Dagingnya memiliki rasa asam manis dan kering karena tidak mengandung air.
8. Rambutan Binjai
Rambutan Binjai merupakan salah satu varietas terbaik Indonesia dengan warna merah cerah hingga tua. Mereka biasanya berukuran lebih besar daripada jenis lainnya, dan bulunya kasar dan jarang, tetapi tidak terlalu tebal.
Rasanya sedikit asam dan manis. Karena itu, varietas ini mengandung Vitamin C dalam jumlah tinggi, yang membantunya tetap segar. Menariknya, rambutan ini terbilang murah, meski memiliki daging buah tebal dan kulit tipis.
9. Rambutan Cimacan
Varietas rambutan ini berasal dari Jawa Barat. Warnanya berkisar dari kuning-merah hingga merah tua, dan bulu pada kulitnya tidak terlalu lebat, melainkan jarang dan kasar. Namun, dagingnya manis dan sedikit berair, dan kulitnya mudah dikupas, meski mungkin sulit dilakukan.
Pada varietas ini, kuning menunjukkan rasa asam dan merah menunjukkan rasa manis. Namun percayalah atau tidak, buah ini kaya akan vitamin.
10. Rambutan Brahrang
Keunggulan rambutan jenis ini adalah memiliki bulu yang lebih panjang dibandingkan jenis lainnya. Buah asal Langkat, Sumatera Utara ini juga memiliki ciri daging buah yang agak kekuningan dan berair. Rasanya sangat manis dan kulitnya berubah warna menjadi oranye kemerahan saat matang.
Seperti banyak varietas rambutan lainnya, balan rambutan mengandung vitamin yang meningkatkan kesehatan.
Manfaat Buah Rambutan
Setelah kita mengetahui tentang Rambutan dan jenis-jenisnya, sekarang kita akan membahas tentang manfaat buah Rambutan. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya, Teman Tani.
1. Kaya Nutrisi dan Antioksidan
Seperti disebutkan dalam banyak varietas rambutan, buah ini pada dasarnya mengandung banyak vitamin, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat lainnya. Dagingnya sendiri mengandung sekitar 1,3 hingga 2 gram serat per 3,5 ons (100 gram). Jumlah ini kira-kira sama dengan yang ditemukan dalam apel, jeruk, atau pir.
Buah ini kaya akan vitamin C, yang membantu penyerapan zat besi. Selain itu, vitamin ini bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari berbagai jenis kerusakan.
Untuk mencapai manfaat ini, memakan lima hingga enam rambutan akan memenuhi 50 persen kebutuhan vitamin C harian Anda.
Rambutan tidak hanya mengandung vitamin C, tetapi juga tembaga, yang mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel di otak, tulang, jantung, dan banyak lagi. Bahan ini juga mengandung fosfor, kalium, magnesium, dan zat besi.
Mengonsumsi sekitar empat buah rambutan (100 gram) menyediakan 20 persen kebutuhan tembaga harian Anda dan 2 hingga 6 persen dari asupan harian nutrisi lain yang direkomendasikan.
Meskipun tampaknya sulit untuk dicerna, biji dan kulit rambutan kaya akan nutrisi, antioksidan, dan senyawa bermanfaat lainnya. Sayangnya, keduanya saat ini tidak tersedia. Faktanya, Healthline mengatakan zat itu mungkin mengandung senyawa tertentu yang beracun bagi manusia.
Beberapa orang memanggang biji rambutan untuk mengurangi efek ini, tetapi saat ini tidak ada pedoman yang ditetapkan untuk mengonsumsi biji rambutan. Hal yang paling aman untuk dilakukan adalah menghindari memakan biji rambutan sama sekali.
2. Pencernaan Sehat
Serat dalam rambutan membantu pencernaan yang sehat. Hal ini karena sekitar setengah dari serat dalam daging buah rambutan tidak larut dan melewati usus tanpa tercerna.
Serat yang tidak larut meningkatkan jumlah tinja dan mempercepat “perjalanan” tinja melalui usus, sehingga mengurangi kemungkinan sembelit. Selain itu, serat larut dalam rambutan menutrisi bakteri baik di usus Anda, yang kemudian menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti asam asetat, asam propionat, dan asam butirat, yang menutrisi sel-sel usus.
Asam lemak ini juga dapat meminimalkan peradangan dan meredakan gejala gangguan usus seperti sindrom irritable bowel syndrome (IBS), penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif.
3. Penurunan Berat Badan
Seperti kebanyakan buah-buahan, rambutan dapat membantu mencegah penambahan berat badan dan membantu penurunan berat badan. Rambutan dianggap rendah kalori, dengan sekitar 75 kalori dan 1,3 hingga 2 gram serat makanan per 100 gram.
Mengonsumsi jumlah ini dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, mencegah makan berlebihan, dan berpotensi menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Selain itu, serat larut dalam rambutan larut dalam air dan membentuk zat seperti gel di usus, memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Ini berarti nafsu makan Anda berkurang dan Anda merasa kenyang lebih lama. Rambutan juga mengandung banyak air, yang membantu mencegah dehidrasi, makan berlebihan, dan penurunan berat badan.
4. Membantu Melawan Infeksi
Tahukah Anda bahwa mengonsumsi buah rambutan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh? Hal ini dapat terjadi melalui sejumlah cara dengan buah ini. Pertama, Vitamin C yang dikandungnya membantu meningkatkan produksi sel darah putih yang dibutuhkan untuk melawan infeksi.
Pasalnya, kekurangan vitamin C dalam makanan sehari-hari membuat tubuh lebih lemah dan lebih rentan terhadap berbagai infeksi.
Menurut Healthline, penelitian tabung reaksi telah menunjukkan bahwa kulit rambutan mengandung senyawa yang dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus. Namun, kulit rambutan telah digunakan selama berabad-abad untuk melawan infeksi dan masih dianggap tidak dapat dimakan.