Anggrek dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan pola pertumbuhannya, yaitu anggrek simpodial dan anggrek monopodial. Tipe simpodial dicirikan oleh tidak mempunyai batang utama, berhenti tumbuh pada batas pertumbuhan tertentu, dan terbentuk tunas baru. Pada spesies ini, bunga tumbuh di ujung batang semu.
Sedangkan anggrek monopodial memiliki titik tumbuh di ujung batang, dan dicirikan oleh kemampuan tumbuh vertikal tanpa batasan pada batang. Tangkai bunga memanjang kesamping sepanjang batang di antara dua ketiak daun.
Anggrek Epifit
Anggrek epifit adalah anggrek yang tumbuh pada batang pohon, dahan, atau objek lain tanpa membahayakan tanaman inangnya. Anggrek ini membutuhkan 25-75% naungan dari sinar matahari langsung. Cara menanam anggrek epifit:
-
Dalam Pot

Isi 1/3 bagian bawah pot dengan pecahan batu bata, lalu isi 1/3 bagian bawah pot dengan substrat tanam dan tanam anggrek termuda Anda di tengah pot. Agar tunas berikutnya memenuhi seluruh permukaan pot, selanjutnya tutup lagi dengan substrat.
Jangan menanam umbi semu tanpa menutupi pangkalnya, karena dapat menyebabkan pembusukan akar dan pucuk.
-
Tempel pada Dahan, Batang, atau Objek Lain
Batang semua atau pseudobulb cukup ditempelkan atau diletakkan pada batang tanaman atau objek lain, akarnya disusun dan ditutup dengan sedikit substrat seperti lumut atau sabut kelapa, lalu diikat dengan tali. Setelah akar baru terbentuk dan melekat kuat pada batang, simpul-simpul dapat dihilangkan.
Anggrek Teresterial
Anggrek terestrial adalah anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan sinar matahari langsung atau penuh (100%). Jenis anggrek ini tumbuh baik pada berbagai jenis media tanam, yakni serpihan kayu, sabut kelapa, dan lain-lain yang dicampur dengan kompos bambu atau pupuk kandang kering.
Cara menanam anggrek terestrial dapat dilakukan dengan cara ini:
-
Bedengan

Penanaman anggrek terestrial monopodial dilakukan pada serangkaian bedengan memanjang dengan batu bata diletakkan pada sisi-sisinya untuk menyokong media tanam.
Sepertiga bagian bawah bedengan diisi dengan pecahan bata dan 1/3 sisanya diisi dengan serpihan kayu, sabut kelapa atau substrat tumbuh lainnya. Kemudian sebarkan kompos bambu atau campuran kompos dan pupuk kandang serupa di atas bedengan dan beri pupuk kimia NPK 0,1-0,2%.
-
Dalam Pot
Anggrek teresterial ditanam dalam pot dengan cara yang sama seperti anggrek lainnya, dengan substrat pot berupa pecahan batu bata atau ubin dan media tanamnya adalah sabut kelapa, arang, atau pakis. Batang anggrek bisa ditanam sendiri-sendiri di tengah pot, atau berpasangan di lokasi yang berdekatan.
Anggrek Saprofit
Anggrek saprofit umumnya tumbuh di lingkungan semak dan teduh yang banyak mengandung humus hasil penguraian biologis bahan organik. Media tanam dapat berupa campuran sabut kelapa, serpihan atau serutan kayu, kompos bambu, sekam padi yang dibakar, kaliandra dan lain-lain, atau media tanam yang sudah unggul.
Pemeliharaan Tanaman Anggrek
Tanaman anggrek membutuhkan tingkat kelembapan yang relatif tinggi yaitu 60-80% untuk bertahan hidup. Pada saat yang sama, sirkulasi udara yang baik harus dijaga untuk mencegah tanaman mengering di siang hari. Oleh karena itu, naungan, penggunaan media tanam, intensitas irigasi, dan pengaturan penanaman harus disesuaikan dengan spesies dan genus anggrek.

Anggrek dengan umbi semu (pseudobulb) lebih toleran terhadap kekeringan daripada anggrek tanpa umbi semu. Tanaman yang tumbuh aktif membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman berbunga karena sel-selnya membelah dan membutuhkan air untuk mengisi sel-selnya. Faktor yang perlu dipertimbangkan saat menyiram anggrek meliputi spesies dan genus anggrek, media tanam yang digunakan, dan kondisi cuaca.
Tanaman anggrek membutuhkan nutrisi yang sama seperti tanaman lain, dan bisa mendapatkannya dari air, media tanam, dan pupuk. Cara pemupukan yang benar adalah dengan menyemprotkan pada daun. Tanaman anggrek liar memperoleh nutrisi dari udara dan dari bahan tanaman yang terkumpul di sekitar akarnya. Jika Anda menanam anggrek di luar habitatnya, Anda dapat menggunakan pupuk kompleks pupuk yang mengandung berbagai unsur.
Pupuk majemuk dapat dilarutkan dalam air dan diterapkan dua kali seminggu sesuai dosis yang dianjurkan. Waktu terbaik untuk pemupukan adalah antara pukul 5:00 pagi dan pukul 7:00 pagi, atau setelah matahari terbenam antara pukul 5:00 sore dan pukul 7:00 malam. Di sisi lain, pupuk NPK granular yang larut perlahan atau bertahap juga dapat digunakan dengan menambahkan butiran pupuk ke media tanam setiap tiga bulan atau sesuai dosis yang dianjurkan.