Hewan Ruminansia adalah jenis mamalia dengan sistem pencernaan yang unik. Ruminansia adalah hewan yang memenuhi kebutuhan lambungnya dengan cara mengunyah kembali makanan yang ditelannya.

Ruminansia memiliki proses pencernaan yang lebih kompleks daripada spesies lain. Hal ini berbeda dengan hewan non-ruminansia (unggas) yang hanya memiliki pencernaan monogastrik (lambung tunggal). Untuk informasi lebih lanjut tentang ruminansia, lihat di bawah.

Definisi Hewan Ruminansia

Hewan Ruminansia adalah mamalia yang termasuk dalam subordo Ruminantia (ordo Artiodactyla) dan dicirikan oleh empat ruang atau area perut dan dua jari kaki. Ini adalah kutipan dari halaman Encyclopedia Britannica:

Ciri-Ciri Hewan Ruminansia

Secara umum, ciri-ciri hewan ruminansia adalah:

  • Hewan Ruminansia dapat makan dengan cepat
  • Hewan Ruminansia memiliki perut yang terbagi menjadi empat bagian
  • Mereka kebanyakan memakan rumput dan daun (herbivora)
  • Gigi mereka terdiri dari gigi seri dan gigi geraham

Contoh Hewan Ruminansia

Contoh dari hewan ruminansia adalah antelop pronghorn (Antilocapra americana). Ia merupakan satu-satunya mamalia berkuku yang masih hidup dengan tanduk bercabang dan termasuk dalam famili pronghorn. Mamalia ini berasal dari Amerika Utara, hidup di dataran dan daerah semi-gurun, dan memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan.

Pronghorn dapat dikenali dari bulunya yang pendek berwarna coklat tua, bagian bawah berwarna putih, dua pita putih pada tenggorokannya, dan sepetak besar rambut putih panjang yang melilit pantatnya. Dalam situasi berbahaya, seekor pronghorn akan tiba-tiba mengangkat pantatnya untuk memperingatkan kehadiran tanduknya.

Contoh hewan ruminansia berikutnya adalah jerapah (genus Giraffa). Ia adalah salah satu dari empat spesies dalam genus Giraffa, mamalia berleher panjang yang berasal dari Afrika. Ciri fisiknya adalah kakinya yang panjang dan bulunya yang berbintik coklat tidak beraturan.

Selain pronghorn dan jerapah, contoh hewan ruminansia lainnya meliputi:

  • Jerapah
  • Okapis
  • Rusa
  • Chevrotains
  • Sapi
  • Antelop
  • Domba
  • Kambing

Anatomi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Kutipan dari materi Kemdikbud kelas X “Anatomi Hewan”: Proses pencernaan hewan ruminansia berlangsung secara mekanis di dalam mulut.

Sistem pencernaan pada hewan memiliki empat fungsi, meliputi:

  • Sistem pencernaan dimulai dengan memasukkan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
  • Langkah selanjutnya adalah mengubah makanan kompleks menjadi makanan sederhana.
  • Fungsi menyerap hasil pencernaan dari makanan.
  • Apa yang diserap diangkut ke dalam darah, dan produk limbah yang tidak dapat diserap oleh tubuh (bahan yang tidak tercerna) dikeluarkan.

Dari struktur sistem di atas, jelas bahwa semuanya difermentasi oleh mikroorganisme rumen dan dihidrolisis oleh enzim pencernaan. Pencernaan pada hewan ruminansia umumnya ditentukan oleh fermentasi dalam rumen. Rumen juga melakukan pencernaan biologis makanan dengan bantuan bakteri dan protozoa.

Keunikan Hewan Ruminansia

1. Memiliki 4 Bagian Perut

Gambaran Organ Dalam Hewan Ruminansia

Kutipan dari buku “Materi Ruminasi” yang disusun oleh I Gusti Lanang Oka Cakra dari Jurusan Peternakan, Universitas Udayana, menguraikan empat bagian lambung pada ruminansia. Penjelasan mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut:

  • Rumen (Lambung beludru)

Rumen adalah bagian tubuh yang menjadi rumah bagi berbagai macam mikroorganisme yang sangat bergantung pada makanan. Di sisi kiri rongga perut terdapat rumen yang terbagi menjadi empat kantong dan empat zona. Kandungan bahan kering rumen mencapai 10-15%, pH 6,0-7,0, dan suhu 38-42°C.

Permukaan rumen ditutupi dengan papilai, yang fungsinya untuk meningkatkan penyerapan. Rumen merupakan tempat berlangsungnya fermentasi mikroba dan tempat diserapnya asam lemak volatil dan amonia.

  • Retikulum (perut jala)

Retikulum merupakan lapisan yang mengandung papilai berbentuk sarang lebah, dan oleh karena itu disebut juga perut jala. Lokasinya menempatkannya dalam hubungan yang secara fisik tidak dapat dipisahkan dengan rumen. Ada juga lipatan oesofagus. Ini adalah lipatan jaringan yang membentang langsung dari oesophagus ke omasum.

Fungsi retikulum adalah sebagai tempat terjadinya fermentasi, penyaluran makanan untuk pencernaan antara rumen (pakan hijau dan konsentrat) dan omasum (cairan dan makanan yang dicerna), dan sebagai tempat akumulasi benda asing, dan dapat membantu dalam proses ruminasi (regurgitasi).

Selain itu, retikulum bertindak sebagai wadah untuk menyerap hasil fermentasi. Misalnya, VFA, amonia, air, dll. Dalam studi fisiologi ruminansia, rumen dan retikulum sering dianggap sebagai satu organ tunggal, yang disebut retikulorumen.

  • Omasum (perut buku)

Omasum adalah bagian yang disebut sebagai perut buku, yang terdiri dari sekitar 100 daun terlipat. Sayangnya fungsi omasum belum dijelaskan dengan jelas. Namun, omasum diketahui menyerap air, amonia, asam lemak volatil, dan elektrolit.

Omasum memiliki dinding seperti laminae dengan lipatan vertikal, mengingatkan pada halaman buku. Karena alasan ini, ia juga disebut perut buku. Fungsi omasum adalah sebagai tempat fermentasi dan mengatur aliran makanan ke dalam abomasum melalui lubang omasum-abomasal. Omasum juga membantu menyaring partikel yang lebih besar.

  • Abomasum

Abomasum adalah bagian yang panjang dan sempit di bagian bawah perut kanan bawah. Terdapat tonjolan (fold) pada bagian dalam. Abomasum dibagi menjadi tiga bagian, antara lain Kardia (sekresi mukus), Fundika (sekresi pepsinogen, renin, dan mukus), dan Filorika (sekresi mukus).

 

2. Sistem Pencernaannya Terjadi Berulang

Hewan ruminansia memiliki sistem pencernaan yang unik, yang terdiri dari mulut, kerongkongan, rumen, retikulum, rektum, abomasum (lambung asam), usus halus, usus besar, rektum, dan anus.

Sistem pencernaan hewan ruminansia memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan sistem pencernaan manusia. Perbedaan dalam sistem pencernaan hewan ruminansia terletak pada struktur dan fungsi gigi dan lambungnya.

Misalnya, pada hewan ruminansia seperti sapi dan domba, lambung merupakan tempat selulosa dicerna. Hewan ruminansia dibantu dalam mencerna selulosa oleh bakteri dan protozoa yang hidup dalam rumen dan retikulum.

3. Hewan Herbivora

Hewan ini mengunyah rumput dan biji-bijian dengan cepat dan menelannya hingga mencapai rumen. Pencernaan biologis makanan terjadi di rumen dengan bantuan bakteri dan protozoa.

Makanan kemudian dikirim ke retikulum endoplasma di mana ia dipecah menjadi potongan-potongan, siap untuk dimuntahkan dan dikunyah lagi. Setelah mengunyah kedua, makanan masuk ke omasum dan kemudian ke usus.

Sitem Pencernaan Umum Hewan Ruminansia

1. Mulut

Rongga mulut merupakan tempat pertama kali makanan keluar dan diolah menjadi sumber energi bagi tubuh hewan. Dua jenis proses pencernaan terjadi di rongga mulut, seperti pencernaan mekanis atau fisik dan pencernaan kimiawi.

Pencernaan mekanis atau fisik ini terjadi melalui gerakan yang mengakibatkan penguraian makanan secara fisik. Ini memungkinan akan terurai menjadi potongan-potongan kecil. Enzim yang diproduksi di rongga mulut diproduksi oleh beberapa kelenjar ludah. Ada tiga kelenjar ludah, meliputi kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis.

2. Gigi

Struktur gigi ruminansia disesuaikan dengan kebutuhan untuk memurnikan makanan yang mereka telan. Gigi ruminansia terdiri dari gigi seri, yang digunakan untuk memotong rumput dan daun, serta gigi premolar dan molar, yang digunakan untuk memecah makanan menjadi bentuk yang lembut dan mudah dicerna.

Hewan ruminansia memiliki gigi yang berkembang baik, yang diperlukan untuk mengunyah, yang melunak dan tumbuh menjadi geraham. Misalnya, sapi tidak memiliki gigi taring karena mereka tidak membutuhkanya untuk mengunyah makanannya.

3.Lidah

Lidah berfungsi sebagai kuncup pengecap makanan dan juga membantu gigi menggiling makanan dengan cara mengaduk dan mengedarkannya. Selain itu, dapat membantu proses menelan dan merangsang kelenjar ludah. Lidah memiliki papila dan kuncup pengecap.

Pangkal lidah mendeteksi rasa pahit, bagian samping mendeteksi rasa asam, bagian depan mendeteksi rasa asin, dan ujung mendeteksi rasa manis. Lidah berfungsi menyajikan makanan ke gigi pengunyah dan fungsi sensoriknya membantu proses menelan makanan.

4. Esophagus

Esophagus atau Kerongkongan adalah tabung yang membawa makanan masuk dan mengalirkan ke lambung. Kerongkongan panjangnya sekitar 20 cm dan lebarnya sekitar 2 cm. Tindakan mendorong dan meremas secara perlahan memungkinkan bubur makanan mencapai lambung. Proses menelan dipengaruhi oleh kesadaran karena kerongkongan tersusun dari otot lurik (rangka).

5. Lambung

Fungsi lambung adalah menyimpan makanan sementara. Proses pembusukan dan fermentasi juga terjadi di lambung. Lambung mencerna protein melalui sekresi protease dan asam lambung. Lambung ruminansia terdiri dari empat bagian, yakni rumen, retikulum, omasum, dan abomasum, yang ukurannya bervariasi tergantung pada usia dan makanan alami.

6. Usus

Usus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Pencernaan kemudian terjadi di usus, di mana penyerapan terjadi dengan bantuan enzim yang dilepaskan.

7. Hati

Empedu, yang diproduksi di hati, sangat penting untuk proses pencernaan. Empedu mengandung garam yang dihasilkan selama pencernaan lemak. Lemak larut menjadi tetesan-tetesan kecil, membuatnya lebih mudah diserap.

8. Usus Besar

Usus besar (kolon) panjangnya sekitar 1 meter dan terdiri dari kolon asenden, kolon transversum, dan kolon descendens. Sekum (usus buntu) terletak di usus halus dan usus besar. Di ujung sekum terdapat kantong kecil yang disebut apendiks, yang berisi sejumlah besar sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Bahan apa pun yang tersisa di usus besar didorong mundur oleh gerakan peristaltik.

Di atas tadi merupakan penjelasan tentang apa itu hewan ruminansia, termasuk contoh hewan dan keunikan sistem pencernaannya. Saya berharap ini akan memperluas pengetahuan semua Teman Tani ya!