Buah pir dikenal sebagai salah satu buah segar yang kaya akan kandungan air, dan menawarkan cita rasa manis yang alami. Diperkirakan bahwa asal-usulnya dapat ditelusuri hingga ke Kaukasus pada zaman kuno, khususnya di wilayah Eropa Barat dan Afrika Utara. Dari sana, buah ini pun menyebar ke berbagai belahan Eropa dan Asia, termasuk China. Catatan pertama mengenai buah pir muncul sekitar tahun 2000 SM, dan pengembangbiakannya dimulai sekitar 4000 tahun lalu.
Bangsa Yunani dan Romawi Kuno memandang tinggi buah pir, menghargainya bukan hanya karena kelezatannya, tetapi juga karena dianggap memiliki manfaat kesehatan yang baik. Sejak ditemukan, kini telah ada berbagai jenis buah pir yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa jenis buah pir yang mudah dijumpai di pasaran:
1. Pir Asia
Pir Asia merupakan jenis buah yang tumbuh dan dibudidayakan di kawasan Asia Timur. Saat ini, pir ini telah diperkenalkan dan dibudidayakan di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Amerika. Ukurannya yang besar dan rasanya yang sangat menyegarkan menjadi daya tarik tersendiri.
Keunggulan pir Asia terletak pada kandungan airnya yang lebih tinggi dibandingkan hampir semua varian pir yang berasal dari Eropa. Sehingga, pir Asia sangat nikmat jika disantap langsung tanpa pengolahan. Namun, di sisi lain, jenis buah ini kurang cocok untuk dijadikan selai atau dipanggang. Secara fisik, bentuknya bulat dan mirip dengan apel, tetapi kulitnya memiliki warna oranye yang menarik.
2. Pir Bosc

Pir Bosc, yang juga dikenal dengan sebutan Pur Kaiser, adalah jenis pir yang berasal dari Prancis dan Belgia. Nama “Bosc” diambil dari seorang ahli hortikultura terkenal asal Prancis, Louis Bosc. Pir ini memiliki bentuk lonjong dengan bagian bawah yang agak membesar. Kulitnya berwarna kuning keemasan dan terasa sedikit lebih keras jika dibandingkan dengan pir Asia.
Meskipun daging buahnya tergolong keras, Pir Bosc tetap memberikan kesegaran berkat kandungan airnya yang melimpah. Tekstur yang sedikit keras ini membuat Pir Bosc sangat cocok untuk diolah menjadi hidangan panggang atau direbus dengan teknik poaching. Bahkan, poached pear menjadi salah satu hidangan penutup yang cukup populer di Eropa.
3. Pir Bartlett
Pir Bartlett, yang juga dikenal sebagai Pir Williams, memiliki penampilan yang berbeda dibandingkan dengan Pir Asia dan Pir Bosc. Ciri khasnya adalah bentuknya yang tidak beraturan, sering kali tampak lonjong namun tidak sepenuhnya halus. Saat matang, kulit buahnya berubah warna menjadi hijau muda hingga kuning.
Untuk memastikan bahwa Pir Bartlett sudah matang, kita dapat menekan lembut bagian dekat tangkainya. Jika teksturnya terasa sedikit lembek, itu menandakan bahwa buah tersebut sudah siap untuk dinikmati. Tekstur pir ini sangat unik, lembut seperti mentega. Di Amerika, jenis ini paling sering digunakan untuk diolah menjadi produk dalam kaleng.
4. Pir Anjou
Selanjutnya, terdapat Pir Anjou yang diperkirakan berasal dari wilayah Belgia yang berbahasa Prancis, sehingga dinamai d’Anjou, sesuai dengan nama salah satu daerah di Prancis. Varietas ini pertama kali diperkenalkan di Inggris pada abad ke-19, dan kemudian dikenal sebagai Beurré d’Anjou ketika mulai diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1842.

Pir Anjou memiliki bentuk lonjong dengan bagian bawah yang lebih lebar. Warna kulitnya bervariasi, ada yang merah dan ada pula yang hijau. Ketika dinikmati langsung, cita rasanya yang manis berpadu harmonis dengan sedikit rasa asam mirip lemon. Selain itu, Pir Anjou sangat cocok untuk diolah karena teksturnya yang cukup keras.
5. Pir Comice
Jenis pir yang kelima ini pertama kali dibudidayakan di Prancis dan dikenal dengan nama Pir Comice. Varian ini diakui sebagai salah satu buah pir yang paling manis. Karena rasa segar dan manisnya, Pir Comice sering dijadikan sebagai hantaran istimewa, dikemas dalam boks hadiah yang cantik untuk merayakan momen-momen spesial seperti Hari Natal dan Tahun Baru.
Karena sering dijadikan hadiah, Pir Comice juga dikenal sebagai “Christmas Pear. ” Bentuknya yang lonjong tidak terlalu panjang dan cenderung membulat, sementara kulitnya memiliki warna hijau muda dengan sentuhan merah muda di beberapa bagian. Dagingnya berwarna putih dengan tekstur yang agak keras, namun tetap kaya akan kandungan air.
6. Pir Taylor’s Gold
Pir yang keenam adalah Taylor’s Gold, yang pertama kali ditemukan di Selandia Baru. Nama Taylor’s Gold diambil dari warna kulitnya yang menawan, yaitu coklat keemasan yang halus, dan jika dibudidayakan dengan baik, kulitnya akan tampak mengilap. Bentuk pir ini mirip dengan Pir Comice, agak membulat, tetapi salah satu ujungnya lebih kecil. Diperkirakan, Taylor’s Gold memang merupakan hasil mutasi dari Pir Comice.
Daging pir Taylor’s Gold memiliki tekstur yang lembut dan berair, dengan rasa yang kaya serta sentuhan manis seperti madu. Pir ini bisa dinikmati langsung, tetapi sering juga diolah menjadi berbagai hidangan, seperti direbus, dipanggang, atau dalam jenis masakan lainnya.
7. Pir Seckel
Pir Seckel memiliki bentuk yang mirip dengan Taylor’s Gold dan Comice, namun ukurannya lebih kecil. Kulitnya berwarna kuning dengan bercak-bercak merah muda kemerahan. Saat dikonsumsi langsung, daging Pir Seckel terasa renyah, hampir menyerupai apel, dan memiliki rasa yang manis. Menariknya, biji Pir Seckel lebih besar dibandingkan dengan varian pir Eropa, meskipun ukuran buahnya cenderung lebih kecil.

Asal-usul Pir Seckel adalah dari Pennsylvania, Amerika Serikat. Buah ini biasanya dipanen pada musim gugur dan memiliki daya simpan yang cukup lama, sehingga tetap bisa dinikmati hingga akhir musim dingin berkat teksturnya yang keras. Pir Seckel sering kali dimakan langsung, tetapi juga biasa dipanggang atau direbus untuk dijadikan hidangan penutup.
Rasa Pir Seckel tidak hanya manis dan segar, tetapi juga memiliki sentuhan pedas yang memberikan keunikan tersendiri. Karena keunikan rasanya, di Amerika, pir ini sering dijadikan acar dan dikalengkan. Aromanya yang harum juga membuatnya sangat disukai di sana.
8. Pir Forelle
Kulit Pir Forelle memiliki bercak-bercak yang mirip dengan Pir Seckel, namun warna dasarnya cenderung lebih merah dibandingkan hijau. Bentuknya juga serupa dengan ukuran yang kecil. Dagingnya berwarna putih dengan tekstur yang renyah. Rasanya manis, dengan aroma harum dan segar, meskipun tidak seharum Pir Seckel.
Pir Forelle biasanya dinikmati langsung atau dijadikan campuran dalam salad buah. Selain itu, buah ini juga sering digunakan sebagai topping pada kue tar, terutama tar keju. Pir ini dibudidayakan di Amerika, khususnya di wilayah Oregon dan Washington.
9. Pir Packham
Pir Packham mudah dikenali berkat kulitnya yang berwarna hijau muda dan dihiasi dengan bintik-bintik hitam. Buah ini memiliki bentuk yang lebar di bagian bawah dan lebih kecil di bagian atas, dengan tekstur yang sering kali tidak terlalu halus atau teratur. Daging buahnya berwarna putih dan memiliki biji yang kecil.
Jenis pir ini berasal dari Australia dan termasuk salah satu varietas yang sangat populer. Keunggulannya terletak pada daya simpannya yang lama, sehingga tidak mudah lembek atau busuk. Pir Packham biasanya dinikmati langsung, diolah menjadi jus, atau bahkan dikeringkan.
Ternyata, terdapat beragam jenis buah pir yang dibudidayakan di berbagai belahan dunia. Buah ini kaya akan vitamin dan menawarkan rasa yang segar. Anda bisa mendapatkan beraneka variasi buah pir di gerai buah terdekat. Sebab buah ini cukup mudah untuk ditemukan.
Nah, bagi kalian yang penasaran dengan teknik penanamannya jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di bawah ini ya. Kami akan buatkan artikel penanaman buah pir dengan teknik terbaik. Semoga membantu!