Tertarik untuk menjalani budidaya buah tin? Jika iya, postingan ini cocok untuk kalian yang baru memulai. Harapan Tani ingin berbagi beberapa metode yang bisa kalian ikuti. Apakah kalian pernah mendengar tentang tanaman ara? Nama ini sering kali muncul dalam Alkitab maupun Al-Qur’an, namun mungkin hanya sebatas kata.

Tanaman ara, yang juga dikenal di Indonesia sebagai tanaman tin dengan nama ilmiah Ficus carica L. , ternyata sudah mulai dibudidayakan di tanah air. Popularitas tanaman ini sudah lama dikenal di wilayah Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Asia Barat. Selain namanya yang mendunia, tanaman ini juga memiliki banyak manfaat untuk manusia.

Kandungan coumarin dalam buah tin dapat membantu mencegah kanker prostat, sedangkan kandungan kalsiumnya berperan dalam mencegah osteoporosis serta meningkatkan kepadatan tulang. Buah ini sangat cocok untuk mereka yang memiliki alergi susu, dapat dijadikan sebagai pilihan dalam diet, membantu menjaga kadar gula darah, serta mencegah penyakit jantung koroner.

Selain itu, buah tin juga dipercaya dapat mengurangi risiko kanker payudara, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta mengobati berbagai penyakit kulit. Daun pohon ara pun memiliki khasiat yang baik, karena dapat diseduh menjadi teh yang menyehatkan.

Budidaya Buah Tin dalam Pot

Nama tumbuhan ara begitu terkenal dan diminati berkat berbagai khasiatnya. Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan tumbuhan ini, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menanam buah tin dalam pot:

Pembibitan

Benih Buah Tin

Budidaya buah tin dapat dilakukan melalui tiga metode yang bisa Anda eksplorasi. Metode tersebut meliputi perbanyakan biji, perbanyakan dengan stek batang, dan perbanyakan dengan teknik cangkok.

1. Perbanyakan dengan Biji

Untuk perbanyakan tanaman melalui biji, pilihlah buah yang sudah matang dan mengering. Setelah itu, jemur bijinya dan simpan dengan baik. Biji yang sudah dijemur kemudian direndam dalam air; biji yang mengambang biasanya memiliki kualitas yang kurang baik, sedangkan biji yang tenggelam dianggap berkualitas terbaik.

Selanjutnya, siapkan media untuk menyemai. Anda dapat menggunakan polybag atau lahan pendederan. Gunakan media campuran yang terdiri dari tanah, sekam, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:2:1.

Sebarkan biji pada media penyemaian, lalu tutup dengan lapisan tipis tanah secara merata. Lakukan penyiraman pada media tanam tersebut. Biji akan mulai berkecambah setelah sekitar tiga minggu. Ketika bibit telah mencapai tinggi sekitar 15 centimeter, Anda dapat memindahkannya ke lahan yang permanen.

2. Perbanyakan dengan Stek Batang

Pilihlah batang yang tua dan kuat, kemudian potong batang atau cabang tanaman tin sepanjang 10-15 sentimeter dengan metode pemotongan miring. Lakukan persemaian menggunakan media pasir dan kompos. Pastikan untuk menyiram media tanam setiap hari. Setelah 45 hari, tanaman tin akan memiliki banyak batang yang siap untuk dipindahkan ke lahan baru.

3. Perbanyakan dengan Cangkok

Gunakan tanaman tin yang memiliki batang muda dan berwarna hijau. Siapkan plastik transparan, lalu balut batang tanaman tin yang akan dicangkok dengan sabut kelapa dan tutup menggunakan plastik transparan. Usahakan panjang cangkokan sekitar 10 hingga 15 centimeter. Ikat bagian pangkal dan ujung media cangkok dengan tali.

Siram media cangkok setiap hari. Dalam waktu 30 hingga 45 hari, cangkokan akan memiliki banyak akar, sehingga dapat dipindahkan ke media baru.

Penyiapan Area Tanam

Untuk menyiapkan lahan tanam buah tin, Anda dapat menggunakan pot sebagai media tanam atau memanfaatkan lahan terbuka, masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.

Pilihlah tanah yang bermutu tinggi dan produktif, dengan perbandingan campuran tanah dan pupuk kandang 1:1. Pastikan pot diletakkan di area yang mendapatkan cukup sinar matahari.

Jika Anda memilih lahan terbuka, buatlah lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm dengan kedalaman 50-60 cm. Sebelum digunakan, isi lubang dengan pupuk kandang dan campuran sekam padi, kemudian biarkan selama 1-2 minggu agar tanah menjadi lebih gembur.

Keuntungan menggunakan media pot adalah panen buah yang lebih cepat, serta pengendalian tumbuhan yang lebih baik. Nutrisi akan terserap secara optimal oleh tanaman tanpa memerlukan lahan yang luas.

Penanaman serta Perawatan

Bibit yang telah tumbuh dengan baik dapat dipindahkan ke dalam pot, kemudian ditutup dengan tanah dan dipadatkan. Tanaman buah tin sebenarnya lebih cocok ditanam di wilayah yang hangat, sehingga tidak memerlukan banyak air, terutama pada musim hujan.

Lakukan penyiraman saat terjadi kemarau dan buah tin membutuhkan tambahan air. Pemupukan tanaman tin sebaiknya dilakukan pada awal penanaman dan kembali setelah tanaman berusia 2 tahun. Langkah ini bermanfaat agar daun tanaman tin tidak mudah rontok dan mempercepat proses pembuahan.

Pemanenan

Pemanenan buah tin dilakukan ketika tanaman berusia 4 hingga 5 bulan setelah ditanam. Pada musim panas, tanaman tin akan menghasilkan lebih banyak buah dan mempercepat waktu pematangan. Tanaman buah tin yang sudah dewasa dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 35 meter.