Membangun budidaya udang yang sehat memerlukan manajemen pemeliharaan yang terintegrasi agar mencapai hasil yang optimal, salah satunya adalah perhatian terhadap kualitas perairan. Menjaga kualitas air dalam tambak udang vaname dapat dilakukan melalui pemeriksaan harian serta penerapan langkah-langkah tertentu.

Salah satu cara untuk menjaga kualitas air adalah dengan mengatur kadar keasinan dan melakukan penggantian air secara rutin. Proses ini tidaklah rumit dan dapat dimulai sebelum benur dimasukkan ke dalam tambak.

Bagi Anda yang baru memulai budidaya, penting untuk memahami cara menjaga kualitas air tambak udang vaname agar ternak tetap sehat. Berikut ini kami sajikan penjelasan lebih lanjut.

Mengapa Kualitas Air Tambak Udang Vaname Perlu Dijaga?

Kualitas air dalam tambak udang vaname sangat penting untuk dipertahankan, dengan parameter ideal seperti pH antara 7,5 hingga 8,5, salinitas 15 hingga 30 ppt, dan suhu yang berkisar antara 26 hingga 32 derajat Celsius. Semua standar ini mempunyai dampak signifikan terhadap pertumbuhan, metabolisme, dan kondisi fisiologis udang.

Selama proses pemeliharaannya, penting untuk menghindari fluktuasi drastis dalam parameter-parameter tersebut. Jika terjadi perubahan yang tiba-tiba, risiko stres bahkan kematian pada udang akan meningkat.

Sebagai ekosistem buatan, kualitas air dan kebersihan tambak harus selalu dijaga dengan cermat. Memastikan kadar pH, suhu, dan keasinan tetap stabil bertujuan untuk meminimalkan konsentrasi amonia yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Tambak Udang Vaname

Selain itu, menjaga kualitas air juga merupakan langkah pencegahan terhadap pertumbuhan bakteri patogen yang tidak diinginkan. Dengan demikian, udang vaname tidak hanya akan lebih sehat, tetapi juga lebih produktif.

Cara Memelihara Kualitas Air Tambak Udang Vaname

Sekarang setelah Anda memahami pentingnya menjaga kualitas air di tambak udang vaname, tentu Anda ingin tahu langkah-langkah yang dapat diambil, bukan? Ada beberapa metode yang bisa diterapkan, mulai dari melakukan pengurasan hingga pemberian suplemen. Mari kita simak informasi lebih lanjut berikut ini.

Mengganti Air secara Rutin

Menjaga kualitas air di tambak udang vaname menjadi hal yang sangat penting, dan salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah dengan rutin mengganti air. Penggantian air bertujuan untuk menghindari akumulasi kotoran, seperti sisa pakan dan feses, yang dapat bersirkulasi dalam kolam dan berpotensi memicu pertumbuhan bakteri serta virus.

Salah satu metode yang bisa Anda gunakan adalah metode kincir. Caranya, tambahkan air baru ke dalam kolam dan homogenisasikan menggunakan kincir. Setelah itu, pastikan untuk mengeluarkan air kotor yang terkumpul di dasar kolam.

Dalam pelaksanaan metode kincir, sangat penting untuk memastikan bahwa sisa busa di dasar kolam juga terbuang. Frekuensi penggunaan metode ini bisa disesuaikan dengan umur udang, kepadatan tebar, serta tingkat kekeruhan air dalam kolam.

Setelah air kotor berhasil dikeluarkan, langkah selanjutnya adalah menambahkan air bersih ke dalam kolam. Sebaiknya, jangan langsung memenuhi kolam dengan air baru. Isi air secara bertahap untuk memastikan perputaran oksigen tetap berjalan dengan baik.

Melaksanakan Siphoning

Siphoning adalah metode yang digunakan untuk membersihkan kotoran di dasar tambak, dan merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga kualitas air dalam tambak udang vaname. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk mencegah penumpukan sisa pakan, jasad plankton, lumpur, serta feses.

Penumpukan kotoran di dalam tambak dapat menjadi masalah serius, karena dapat mengakibatkan peningkatan kadar amonia yang berisiko memicu pembentukan hidrogen sulfida. Zat ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan reproduksi udang.

Proses siphoning biasanya dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang mirip dengan vacuum cleaner, yang diarahkan ke saluran pembuangan limbah tambak. Meskipun proses ini terkesan sederhana, kehati-hatian sangatlah diperlukan saat melakukannya.

Penting untuk diingat bahwa saat melakukan penyedotan, jangan sampai semua lumpur tersedot habis. Sebaiknya, sisakan sedikit lumpur karena berfungsi sebagai bioreaktor dalam siklus hara tambak. Jika lumpur sepenuhnya hilang, kadar amonia dalam air akan rentan meningkat.

Menggunakan Air Tandon

Dalam budidaya udang vaname, keberadaan tandon tambak menjadi sangat penting untuk menjaga ketersediaan air yang steril. Kualitas air yang berasal dari tandon ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan udang.

Karena kualitasnya yang sangat baik, air tandon sangat dianjurkan untuk digunakan saat Anda ingin mengisi kembali tambak dengan air bersih setelah proses pengurasan. Salah satu keuntungan menggunakan air tandon adalah dapat mengurangi risiko penyakit, karena air tersebut telah mengalami proses pengendapan sebelumnya.

Agar manfaat air tandon dapat lebih maksimal, jika anggaran budidaya memungkinkan, Anda bisa mempertimbangkan untuk menambahkan tanaman atau alat khusus sebagai biofilter di dalam tandon. Peralatan ini dapat lebih mengoptimalkan kualitas air yang digunakan.

Memperhatikan Dosis Pakan

Salah satu penyebab munculnya penyakit pada udang vaname adalah sisa pakan yang tidak terkelola dengan baik. Selain kotoran, makanan yang mengambang atau tertinggal di dasar kolam bisa menyebabkan penurunan kualitas air.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga dosis pakan agar tetap seimbang untuk memastikan kualitas air tetap terjaga. Sebaiknya hindari memberikan pakan terlalu sering, karena udang vaname hanya memerlukan makanan sebanyak dua kali sehari.

Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan limbah organik dan meningkatkan kadar amonia di dalam kolam. Untuk mempermudah proses pemberian pakan, Anda bisa membuat jadwal pemberian atau menerapkan manajemen pakan yang lebih ketat.

Melakukan Pengecekan secara Berkala

Untuk menjaga kualitas air tambak udang vaname, serangkaian langkah yang telah dijelaskan perlu dilakukan secara berkala agar dapat memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan monitoring kualitas air setidaknya setiap dua minggu sekali.

Pengecekan yang perlu Anda lakukan meliputi parameter suhu, kadar pH, alkalinitas, serta plankton. Selain itu, pastikan juga bahwa sistem aerasi di tambak berfungsi dengan baik.

Memantau seluruh aspek tersebut sangat penting untuk memastikan kadar oksigen yang cukup bagi pernapasan udang, sekaligus mencegah penumpukan bakteri atau limbah yang dapat menimbulkan penyakit.