Ikan channa termasuk dalam keluarga ikan gabus yang dikenal sebagai predator. Saat ini, budidaya ikan ini semakin populer di Indonesia dan tergolong mudah untuk dilakukan. Namun, dalam praktiknya, Anda perlu memahami cara untuk membedakan ikan channa jantan dan betina.

Secara umum, perbedaan antara channa jantan dan betina dapat dilihat dari ciri fisik serta perilaku mereka saat memasuki masa pemijahan. Bahkan setelah proses kawin selesai, kedua jenis ikan ini juga menunjukkan kebiasaan yang berbeda.

Ikan ini memiliki bentuk tubuh menyerupai ular, yang menjadi salah satu keunikan yang dapat membantu dalam membedakan antara channa jantan dan betina. Untuk mengenali kedua jenis ikan ini, simak penjelasan berikut.

5 Metode Membedakan Channa Jantan dan Betina

Ikan channa mempunyai beberapa jenis spesies dengan ciri-ciri yang bervariasi. Namun, secara umum ikan ini memiliki bentuk menyerupai ular dan memiliki variasi warna yang beragam. Karena keunikan ini, ikan hias ini biasanya dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.

Budidaya ikan channa tidak hanya ditujukan sebagai ikan hias, tetapi sering juga diolah menjadi santapan. Meski demikian, keindahan corak warna membuat spesies ini banyak dikoleksi sebagai ikan hias sehingga harga jualnya semakin melonjak.

Apabila Anda adalah penggemar ikan hias dan berniat untuk memelihara ikan channa, penting untuk mengetahui cara membedakan channa jantan dan betina agar proses perkawinan dapat berlangsung dengan baik. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan ini.

Warna Tubuh

Metode untuk membedakan antara channa jantan dan betina dapat dilakukan dengan memperhatikan tubuh ikan dengan cermat. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah warna dan bentuk tubuh.

Ikan channa jantan umumnya memiliki warna yang lebih gelap atau redup, sedangkan betina memiliki warna yang lebih cerah dan menyala. Perbedaan warna ini dapat terlihat dengan bantuan pencahayaan yang terang.

Mengenai bentuk tubuh, ikan channa jantan biasanya lebih panjang, sedangkan betina cenderung memiliki badan yang lebih bundar. Cara ini adalah metode yang paling sederhana untuk membedakan channa jantan dan betina.

Bentuk Kepala

Bentuk kepala juga berfungsi sebagai salah satu cara untuk membedakan ikan channa jantan dan betina. Ikan channa jantan umumnya memiliki kepala yang tajam, mirip dengan bentuk oval. Sedangkan ikan channa betina memiliki kepala yang cenderung lebih bulat.

Betuk Perut

Cara untuk membedakan antara ikan channa jantan dan betina selanjutnya adalah dengan memperhatikan bentuk perutnya. Pada umumnya, perut betina memiliki bentuk yang lebih bulat karena berfungsi sebagai tempat untuk pembuahan telur.

Oleh karena itu, Anda bisa menyentuh bagian perut dengan lembut dan merasakan apakah teksturnya lunak atau lebih keras. Jika terasa lunak, maka ikan channa tersebut adalah betina, sedangkan jika keras, berarti ikan itu jantan.

Lubang Merah

Lubang merah yang ada pada organ kelamin juga merupakan salah satu ciri fisik yang dapat digunakan untuk membedakan ikan channa jantan dengan betina. Jika terdapat cairan setelah area tersebut disentuh dengan lembut, maka ikan channa tersebut adalah betina.

Ketika ikan channa jantan dirangsang, cairan yang keluar bersifat bening dan berwarna putih, sedangkan betina akan mengeluarkan telur. Sebagai informasi tambahan, penting untuk dicatat bahwa sirip punggung pada jantan seharusnya memiliki ciri khas pria.

Di samping itu, sirip yang terdapat di bagian kemaluan juga bisa memberikan petunjuk tentang jenis kelamin ikan channa. Jika ukurannya besar dan berbentuk bulat, kemungkinan besar itu adalah milik betina, dan sebaliknya untuk yang lebih kecil.

Perilaku saat Musim Kawin

Selain menggunakan ciri fisik, cara lain untuk membedakan ikan channa jantan dan betina adalah dengan mengamati tingkah laku ikan saat mereka sudah siap untuk kawin. Biasanya, ikan jantan akan menunjukkan gerakan yang lebih energik untuk menarik perhatian ikan betina.

Tips untuk Mengawinkan Ikan Channa

Setelah memahami cara membedakan ikan channa jantan dan betina, kini penting untuk mengetahui cara kawin yang tepat agar budidaya tetap produktif. Umumnya, ikan hias ini kesulitan untuk kawin secara alami, sehingga diperlukan bantuan.

Proses mengawinkan ikan channa dapat dilakukan dengan menempatkan pejantan dan betina dalam satu akuarium khusus. Tujuannya adalah untuk memancing ketertarikan dan memungkinkan proses reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan tempat yang bersih sebelum masa kawin dimulai.

Setelah menyiapkan akuarium, langkah berikutnya adalah mensterilkan ikan channa dengan cara menempatkan kedua jenis ikan dalam tangki terpisah dan tidak memberi mereka makan selama 3 hari. Tindakan ini bertujuan meningkatkan semangat ikan.

Perlu diperhatikan, saat proses ini berlangsung, hindari langsung memindahkan ikan ke akuarium yang berbeda. Sebaiknya, gunakan plastik pembungkus untuk memindahkan ikan, lalu biarkan wadah berisi channa tersebut mengapung di tempat baru.

Lakukan langkah ini selama sekitar 30 menit sebelum ikan channa dapat dialihkan. Metode ini dikenal sebagai aklimatisasi, yang bertujuan untuk memfasilitasi penyesuaian serta menghindari risiko stres pada ikan.

Setelah 3 hari berlalu, Anda bisa mulai mencampurkan kedua jenis kelamin ikan channa ke dalam akuarium yang sudah disiapkan khusus. Ketika mereka dimasukkan, seringkali ikan ini akan berkelahi. Ini adalah hal yang normal karena proses pemindahan dapat menyebabkan stres.

Biarkan ikan channa bertarung untuk beberapa waktu, selama tidak sampai menyebabkan luka. Jika mereka saling menyerang dengan intens dan berpotensi membahayakan, segeralah pasang sekat kaca untuk memisahkan pejantan dari betina.

Setelah mereka beradaptasi, ikan channa akan menjadi lebih tenang dan proses pemijahan dapat berlangsung secara alami. Indikasi bahwa mereka saling tertarik adalah ketika tubuh mereka saling melilit sehingga tampak seperti membentuk bola.

Kemudian, ikan channa betina akan melepaskan telur yang akan dierami di mulut jantan selama 2 hingga 3 hari. Setelah itu, telur akan menetas dan bisa dipindahkan ke akuarium khusus untuk perawatan lebih lanjut.