Dalam pertanian kelapa sawit, tantangan yang sering dihadapi adalah rendahnya kualitas hasil panen yang ditunjukkan oleh kecilnya ukuran buah. Ada banyak faktor yang berkontribusi pada ukuran buah sawit yang kecil, seperti serangan hama, penyebaran penyakit, serta kesalahan dalam pemilihan benih.

Memahami alasan di balik ukuran buah sawit yang kecil penting bagi petani untuk menentukan tindakan perawatan dan langkah pencegahan agar hasil panen dapat terjaga. Jadi, apa saja unsur yang menyebabkan penurunan kualitas dalam budidaya ini? Simak penjelasan berikut.

4 Penyebab Buah Sawit Kecil

Berat normal untuk buah sawit adalah antara 3 hingga 4 kg per tandan. Sementara itu, tanaman yang produktif dapat memproduksi antara 12 hingga 14 tandan. Jika berat dan jumlah tandan yang dihasilkan kurang dari angka yang disebutkan, petani harus segera mencari tahu penyebabnya.

Perbedaan dalam ukuran buah sawit akan terlihat ketika tanaman berusia 12 hingga 18 bulan. Jika pada usia 2,5 tahun hasil buah kurang dari 1 kg, maka Anda perlu mencari tahu penyebab dari ukurannya yang kecil.

Fenomena buah sawit yang kecil biasa disebut juga sebagai buah pasir. Ukuran dan bentuknya mirip dengan buah cengkeh. Pohon yang masih muda atau yang pertama kali berbuah biasanya lebih berisiko untuk menghasilkan hasil panen yang sedikit.

Lantas, bagaimana cara mengetahui penyebab dari buah sawit yang kecil dan apa saja tanda-tanda dari fenomena ini? Temukan penjelasan lebih lanjut di bawah ini.

Genetika Bibit Sawit yang Tidak Sehat

Faktor yang menyebabkan buah sawit berukuran kecil yang perlu diperhatikan sebelum memulai proses penanaman pohon ada pada pemilihan bibit. Kesalahan pada tahap ini dapat berdampak pada keseluruhan proses budidaya.

Bibit sawit dengan genetika yang kurang baik mempengaruhi perkembangan serta ukuran dan berat buah menjadi kecil. Oleh karena itu, untuk memperoleh benih yang berkualitas, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan petani berpengalaman.

Lahan Budidaya Kurang Subur

Faktor lain yang mempengaruhi ukuran buah sawit, selain faktor genetik, adalah keadaan lahan budidaya yang tidak subur. Tanah yang cocok untuk menanam pohon sawit harus mengandung unsur hara dan mikro serta kaya vitamin dan mineral.

Kekurangan nutrisi pada lahan budidaya ini berpengaruh pada kemampuan pohon dalam memproduksi buah sawit yang berkualitas. Jika Anda ingin memperoleh hasil buah dan minyak yang berlimpah, maka penting untuk meningkatkan serta menjaga kesuburan tanah.

Serangan Hama dan Infeksi Penyakit

Tanaman kelapa sawit mudah terpapar serangan hama seperti ulat api, kumbang, atau tikus pohon. Situasi ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bahkan berpotensi menggagalkan hasil panen.

Untuk menghindari hal tersebut, penting untuk memahami potensi ancaman hama dengan memantau jumlahnya di sekitar tanaman. Sebagai contoh, jika jumlah ulat api yang ada di pelepah tanaman mencapai 5 ekor atau lebih, sebaiknya segera lakukan tindakan pengobatan.

Selain hama, penyebab lain dari buah sawit yang kecil adalah infeksi penyakit seperti akar busuk dan busuk pangkal batang. Kedua masalah kesehatan ini biasanya disebabkan oleh jamur.

Penyakit akar membusuk pada pohon kelapa sawit disebabkan oleh jamur rhizoctonia lamellifera dan phytium sp yang menyerang sistem akar. Jika tidak ditangani dalam waktu yang lama, akar dapat membusuk dan pohon pun bisa mati.

Sementara itu, penyakit busuk pangkal batang yang sering dikenal sebagai ganoderma disebabkan oleh beberapa jenis jamur seperti ganoderma boninense, ganoderma pseudofferum, dan ganoderma applanatum. Infeksi ini menyebabkan pangkal batang membusuk sampai menyebabkan layu.

Perawatan yang Kurang Optimal

Faktor yang menyebabkan ukuran buah sawit kecil yang dapat dihindari adalah berhubungan dengan cara perawatan yang tidak maksimal. Tanaman sawit adalah salah satu jenis budidaya yang memerlukan perhatian dan perawatan yang intensif.

Perawatan tanaman sawit umumnya mencakup penyiraman, pemupukan, dan pengendalian rumput liar secara teratur. Ketiga langkah ini perlu dilaksanakan secara konsisten mulai dari saat penanaman hingga menjelang waktu panen.

Cara Efektif untuk Mencegah Buah Sawit Kecil

Setelah memahami faktor-faktor yang menyebabkan buah sawit berukuran kecil, Anda kini dapat mengambil tindakan pencegahan. Langkah-langkah yang tepat tidak hanya perlu dilakukan saat proses pembuahan, tetapi juga sejak tahap pemilihan bibit.

Pada tahap awal dalam memilih bibit untuk budidaya, Anda bisa memastikan bahwa benih sawit yang dipilih memiliki kualitas baik, sehingga harapan pertumbuhannya lebih terjamin. Selain itu, upaya pencegahan terhadap penyebab buah sawit kecil juga bisa diterapkan pada lokasi penanaman.

Tanaman sawit dapat menghasilkan buah secara optimal jika diimbangi dengan teknik pemeliharaan yang baik. Jadi, bagaimana cara untuk mencegah buah sawit berukuran kecil? Berikut adalah informasinya.

Memilih Bibit Berkualitas

Agar mendapatkan bibit sawit dengan kualitas genetik yang baik, Anda sebaiknya membelinya dari tempat yang dapat dipercaya seperti kebun yang dikelola secara profesional atau lembaga pemerintahan seperti pusat penelitian sawit.

Menyiram Tanaman Secara Teratur

Pengelolaan lahan pertanian adalah aspek penting untuk mencegah munculnya faktor yang menyebabkan buah sawit berukuran kecil. Penyediaan air dengan melakukan penyiraman secara teratur sangat diperlukan untuk menjaga kelembapan tanah.

Pohon sawit yang tidak mendapatkan cukup air akan mengalami kesulitan dalam pertumbuhannya dan akhirnya menghasilkan tandan yang kecil serta kurang berisi. Selanjutnya, hal ini akan berdampak pada jumlah hasil panen yang sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan penyiraman secara teratur, terutama di musim kemarau.

Melakukan Kastrasi

Kastrasi merupakan cara perawatan yang melibatkan penghilangan seluruh bunga jantan dan betina serta buah sawit muda selama tiga kali fase pembuahan. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman pada fase pertumbuhan vegetatif.

Pada umumnya, ketika kastrasi dilakukan, tanaman akan berkembang menjadi lebih tinggi, kokoh, dan besar. Namun, penerapan metode ini harus dilakukan dengan cermat dan jika petani baru ingin mengambil langkah ini, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu.

Memberikan Pupuk secara Teratur

Pemberian pupuk untuk kelapa sawit sebaiknya dimulai pada tahap persiapan bibit. Namun, setelah tanaman ditanam, penting untuk mengutamakan pemberian pupuk dengan dosis yang tepat agar imunitas tanaman dapat ditingkatkan.