Pemeliharaan pohon kelengkeng mencakup lebih dari sekadar pemangkasan cabang atau ranting secara rutin, tetapi juga mencakup teknik mencangkok. Akan tetapi, langkah ini bisa menjadi tantangan bagi orang yang baru belajar dan belum mengerti cara mencangkok kelengkeng dengan baik.
Dasar dari teknik mencangkok kelengkeng adalah dengan memotong sebagian dari tanaman dan menempelkannya pada media lain yang dapat mendukung pertumbuhannya. Tujuannya adalah untuk menciptakan pohon baru yang memiliki karakteristik sama dengan tanaman induknya.
Walaupun terlihat mudah, penting bagi pemula untuk mengetahui cara mencangkok kelengkeng yang benar agar tidak terjadi infeksi selama proses pertumbuhan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, berikut adalah penjelasan yang mendetail.
3 Metode Cangkok Kelengkeng
Kelengkeng merupakan buah yang berasal dari keluarga lerak-lerakan dan tumbuh di Asia Tenggara. Buahnya yang kecil mirip kelereng dapat mencapai tinggi 40 meter dan memiliki dedaunan yang lebat. Tanaman ini semakin populer di kalangan petani di Indonesia karena permintaan pasar yang tinggi.
Setiap tahun, kebutuhan akan buah kecil yang manis ini semakin bertambah, mendorong petani untuk mencari cara meningkatkan hasil panen yang sehat. Di antara berbagai metode pertanian yang ada, cangkok menjadi pilihan utama.
Melakukan cangkok pada pohon kelengkeng memberikan keuntungan bagi kelangsungan tanaman, seperti meniru karakteristik genetik dan kualitas induk, sehingga dapat menghasilkan lebih banyak panen, mempercepat proses pertumbuhan bunga dan buah, serta menghemat ruang budidaya.
Selain menawarkan berbagai manfaat, alat untuk menerapkan teknik cangkok juga cukup mudah. Anda hanya memerlukan pisau yang tajam, plastik, tali, botol semprot, tanah, pupuk, dan tentu saja, potongan dari batang pohon kelengkeng.
Metode yang tepat dalam mencangkok kelengkeng dapat memunculkan jaringan serta pertumbuhan akar yang baru. Lantas, bagaimana cara pelaksanaannya? Simak penjelasan berikut.
Memilih Batang Pohon Kelengkeng sebagai Indukan
Langkah awal dalam mencangkok kelengkeng adalah memilih batang pohon indukan yang dalam keadaan sehat, memiliki produktivitas yang baik, dan berusia lebih dari dua tahun. Selanjutnya, Anda dapat mengupas lapisan kulit batang dengan menggunakan pisau yang memiliki panjang antara 5 hingga 10 cm.
Dalam tahap ini, pastikan bahwa kulit yang terkelupas bersih tanpa adanya sisa kambium. Kambium merupakan lapisan tipis berwarna hijau yang terletak di bawah kulit batang. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mencegah terjadinya penyambungan kembali antara kulit dan kayu dari pohon tersebut.
Memulai Proses Cangkok
Cara untuk mencangkok kelengkeng kedua adalah dengan mengiris bagian batang secara melingkar sampai terbagi menjadi dua dengan panjang sekitar 6 hingga 7 cm. Setelah itu, kupas kulitnya dan bersihkan kambium hingga benar-benar bersih, kemudian biarkan mengering.
Setelah itu, bungkus kulit batang tersebut dengan tanah yang sudah dimasukkan ke dalam plastik. Kemudian, belah wadah ini dan ikat menggunakan tali di bagian atas dan bawah media tanam. Pastikan tidak ada area yang terbuka selama proses ini.
Proses pencangkokan sebaiknya dilakukan ketika musim hujan atau di awal musim kemarau saat tingkat kelembapan tinggi. Selain itu, pastikan lokasi cangkokan mendapat sinar matahari yang cukup.
Melakukan Perawatan
Metode mencangkok kelengkeng yang terakhir adalah dengan memberikan perawatan lengkap pada hasil cangkok pohon kelengkeng, mencakup penyiraman dan pemupukan. Secara umum, tanaman ini memerlukan cukup air agar bisa tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan kelembapan media cangkok dengan melakukan penyiraman air secara teratur sebanyak 2 hingga 3 kali dalam sehari. Setelah itu, pada usia 1 hingga 2 bulan, batang cangkok sudah dapat dipindahkan ke media tanam yang baru.
Cara Menanam Cangkokan Kelengkeng agar Berbuah Banyak
Setelah menyelesaikan tahapan persiapan sebelumnya, Anda bisa melanjutkan untuk menanam cangkokan pohon kelengkeng ke dalam media baru. Proses ini juga cukup simpel karena alat yang diperlukan tetap sama.
Poin yang harus mendapat perhatian dalam tahap ini adalah memastikan bahwa nutrisi tanah dan tanaman terpenuhi dengan baik. Salah satu solusi adalah dengan menggunakan pupuk. Lalu, seperti apa cara menanam cangkokan ke dalam media baru? Berikut penjelasannya.
Memotong Bagian Cangkok
Setelah cangkok dilakukan selama kurang lebih 2 sampai 3 bulan, Anda dapat memeriksa dengan membuka sedikit bagian plastik di bawah tempat tanam. Indikasi bahwa kondisi baik adalah jika terlihat akar putih yang sehat.
Jika akar putih sudah terlihat, maka Anda dapat menurunkannya. Selanjutnya, potong cangkok tersebut dari batang utama dengan ukuran sekitar 10 cm menggunakan pisau dari bagian bawah tempat tanam.
Membersihkan Bagian Cangkok
Setelah batang cangkok diangkat, pastikan untuk menghilangkan sisa tanah dan pupuk yang mungkin masih melekat pada akar. Lakukan langkah ini dengan cermat untuk menghindari kerusakan pada akar.
Selanjutnya,angkat bagian cangkok dengan perlahan dan letakkan di tempat yang teduh dan dingin. Kemudian, siram dengan sedikit air untuk menjaga kelembapan.
Memasukkan Cangkok ke Media Tanam
Tahap berikutnya adalah membuat lubang pada media tanam yang baru dengan kedalaman sekitar 20 cm. Kemudian, Anda dapat meletakkan tanaman cangkok dalam posisi tegak dan seimbang. Pastikan akar tidak terlipat atau mengalami patah. Selanjutnya, tutup lubang tersebut dengan tanah hingga padat dan siram sedikit air.