Budidaya jagung pasti menghadapi risiko serangan hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Salah satu masalah yang sering muncul pada tanaman jagung adalah penyakit bulai. Ada beberapa tanda penyakit bulai pada jagung yang perlu Anda perhatikan.
Tanaman jagung yang terinfeksi bulai dapat mengakibatkan gagal panen. Penyakit bulai disebabkan oleh invasi parasit oomycetes, yang menyebar melalui spora.
Tanda-tanda penyakit bulai pada jagung biasanya terlihat saat tanaman mulai tumbuh. Penyakit ini cenderung lebih mudah menyerang tanaman jagung yang masih memiliki air gutasi. Untuk mengurangi penyebaran bulai di jagung, penting untuk memahami cara mengendalikan dan mencegah penyakit bulai, yang akan dibahas dalam artikel berikut.
5 Tanda Penyakit Bulai pada Jagung
Untuk mengatasi penyakit bulai pada jagung, penting untuk mengenali tanda-tanda penyakit ini yang terlihat jelas di permukaan daun jagung.
Bercak Berwarna Klorotik
Salah satu tanda yang sering terlihat pada tanaman yang mengalami penyakit adalah munculnya bercak klorotik. Bercak ini biasanya memanjang mengikuti arah tulang daun dan memiliki tepi yang jelas, sehingga mudah untuk dikenali.
Bercak klorotik adalah bagian pada daun yang kehilangan warna hijau aslinya dan bertransformasi menjadi kuning atau putih. Kondisi ini terjadi karena hilangnya atau kerusakan klorofil di area tersebut, yang mengakibatkan daun tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik di bagian yang terpengaruh.
Bercak ini kerap disebabkan oleh infeksi dari jamur, bakteri, atau virus, tetapi juga dapat diakibatkan oleh kekurangan nutrisi tertentu atau kondisi lingkungan yang kurang mendukung.
Munculnya Bercak Putih
Kemudian, tanda yang sering muncul pada tanaman yang terinfeksi penyakit adalah kemunculan lapisan serbuk berwarna putih pada bercak di atas daun. Tanda ini umumnya lebih nampak di pagi hari.
Tanaman Jagung Sulit Bertongkol
Munculnya penyakit bulai pada jagung mengakibatkan tanaman jagung tidak mampu menghasilkan tongkol. Kejadian ini tentu saja sangat merugikan karena tongkol jagung merupakan bagian terpenting dari tanaman jagung.
Beberapa penyebab dapat membuat tanaman jagung tidak berhasil membentuk tongkol, dan mengetahui penyebab-penyebab ini adalah hal vital untuk menyelesaikan masalah ini.
Tanaman Muda Rentan Terhadap Kematian
Selanjutnya, tanda-tanda tanaman jagung yang terjangkit penyakit bulai adalah tanaman muda cenderung cepat terinfeksi. Ketika fase awal tanaman bulai muncul, akan terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten.
Daun Menggulung dan Terpelintir
Karakteristik dari penyakit bulai pada jagung ini dapat berdampak pada pertumbuhan anakan yang berlebihan, yang mengakibatkan daun-daun jagung menggulung dan terpelintir. Tanda-tanda ini dapat mengakibatkan jagung tidak mampu berproduksi dengan baik.
Cara Menangani Penyakit Bulai pada Jagung
Setelah Anda memahami berbagai tanda penyakit bulai pada jagung, kini langkah-langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan hal-hal berikut ini:
Menyemprotkan Air Sprayer
Anda dapat menggunakan hand sprayer untuk menyemprotkan air. Arahkan semprotan ke tanaman dan lahan antara pukul 04. 00 hingga 05. 30 pagi. Lakukan penyiraman ketika tanaman berusia 7 hingga 21 hari setelah ditanam (HST).
Langkah ini dapat mengurangi pertumbuhan spora bulai, sehingga tanaman akan terhindar dari penyakit bulai.
Memusnahkan Spora
Metode pengendalian berikutnya adalah dengan menyemprotkan fungisida pada tanaman dan area jagung. Lakukan penyemprotan antara pukul 04. 00 hingga 05. 30 pagi, dimulai saat tanaman berusia 7 hingga 21 hari setelah penanaman (HST).
Dengan metode ini, pertumbuhan spora bulai dapat diminimalkan, sehingga tanaman akan aman dari serangan penyakit bulai.
Perhatikan Waktu Menanam
Lakukan penanaman jagung secara bersamaan di awal dan akhir musim kering. Menanam jagung saat transisi antara musim dapat meningkatkan potensi kerugian karena penyakit bulai jagung.
Cara Menghindari Penyakit Bulai pada Jagung
Selain berupaya mengontrol penyakit bulai pada jagung, Anda juga harus berusaha agar penyakit tersebut tidak muncul. Untuk memastikan hasil tanaman jagung tetap baik, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut adalah beberapa metode untuk mencegah tanda-tanda penyakit bulai pada jagung yang dapat diterapkan.
Perlakuan Benih
Sebelum menanam, sangat penting untuk mencampurkan benih dengan fungisida. Langkah ini bertujuan untuk menghindari munculnya penyakit jamur yang sering menyerang tanaman di fase awal pertumbuhannya.
Jamur dapat menimbulkan sejumlah masalah, mulai dari kerusakan akar hingga kematian bibit, yang pastinya berdampak negatif pada hasil panen.
Penyemprotan pada Jagung
Penyemprotan idealnya dilakukan saat jagung berusia antara 1 minggu hingga 35 hari setelah ditanam. Dalam kurun waktu ini, jagung berada dalam tahap pertumbuhan yang penting dan sangat berisiko terhadap serangan berbagai penyakit, terutama yang diakibatkan oleh jamur.
Pemberian Pupuk Berkualitas
Salah satu tanda dari penyakit bulai pada jagung adalah tanaman muda yang rentan mati akibat infeksi tersebut. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan memberikan pupuk yang baik untuk mendukung nutrisi tanaman. Memberikan nutrisi yang tepat pada jagung dapat membantu menjaga tingkat produksinya.