Cacing sutra kini mulai populer, menjadi salah satu sumber pakan alami untuk ikan yang membuka peluang baru. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi pemula yang ingin melakukan budidaya cacing sutra.

Pakan alami saat ini jelas memiliki potensi besar, terlebih lagi dengan berkembangnya jumlah pembudidaya ikan lele dan ikan gurame.

Cacing sutra memiliki potensi besar untuk dikembangkan tanpa memerlukan lahan yang luas, karena jenis pakan alami ini dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Ini menjadi salah satu alternatif untuk memulai agribisnis, khususnya karena pasar untuk produk ini sangat luas. Apa saja peluang bisnis dalam budidaya cacing sutra bagi pemula? Mari simak pembahasan lebih lengkap di bawah ini:

Bisnis Budidaya Cacing Sutra

Saat ini, pakan alami banyak dicari, terutama oleh para pembudidaya ikan tawar seperti lele, gurame, dan lainnya. Tingginya kebutuhan akan ikan air tawar berbanding lurus dengan kebutuhan pakannya.

Selain digunakan untuk ikan budidaya, pakan ini juga bermanfaat bagi ikan hias seperti cupang, louhan, dan berbagai jenis lainnya. Salah satu solusinya adalah dengan memulai budidaya cacing sutra, yang harga jualnya bisa mencapai 70 ribu per kg. Ini merupakan tawaran yang menarik bagi pemula, berikut beberapa keunggulan lainnya dari cacing sutra:

Sebagai langkah awal, bagi pemula, sangat penting untuk menguasai teknik yang tepat dan sesuai dalam budidaya cacing sutra agar hasilnya lebih berkualitas.

Cara Budidaya Cacing Sutra untuk Pemula

1. Pahami Kualitas Air Untuk Cacing Sutra

Kualitas air merupakan aspek yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup cacing sutra. Pastikan kolam yang digunakan untuk melestarikan cacing sutra memiliki air yang bersih, mengalir, dan memenuhi standar berikut:

  1. DO sekitar ±1,61 ppm.
  2. Suhu ideal berkisar antara 24,5 – 27,5ºC.
  3. pH air anatara 6,1-7,3.
  4. Kadar O2 terlarut berkisar 6,0-6,5 ppm.
  5. Kadar CO2 bebas antara 2,0-3,5 ppm.

2. Persiapan Kolam Cacing Sutra

Kolam untuk cacing sutra dapat dibuat dari bak atau nampan bertingkat, kolam terpal, atau kolam beton. Meskipun demikian, kolam terpal merupakan pilihan yang paling efisien.

Hal ini disebabkan oleh kapasitas kolam terpal yang mampu menampung banyak cacing sutra dan tetap hemat ruang. Oleh karena itu, ini sangat cocok bagi Anda yang berencana mengembangkan cacing sutra dalam jumlah besar.

Namun, kolam terpal yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih dan siap untuk budidaya cacing sutra. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyiapkan kolam cacing sutra:

  1. Siapkan kolam terpal dengan ukuran yang sesuai dengan kondisi lahan Anda.
  2. Semprotkan air secara merata ke kolam terpal menggunakan alat semprot.
  3. Pastikan tidak ada kotoran yang tersisa.
  4. Keringkan air di dalam kolam terpal dengan memanfaatkan sinar matahari.
  5. Kolam untuk cacing sutra siap dipakai.

Itu adalah petunjuk untuk menyiapkan kolam cacing sutra. Selanjutnya, Anda bisa melanjutkan ke pembuatan media untuk cacing sutra.

3. Pembuatan Media Cacing Sutra

Kolam untuk cacing sutra harus memenuhi syarat kualitas air dan juga perlu menyediakan media yang sesuai bagi kehidupan cacing sutra. Tanpa media yang tepat, cacing sutra tidak akan bisa bertahan hidup serta mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.

Lantas, bagaimana cara menciptakan media yang mendukung kehidupan cacing sutra? Berikut adalah petunjuk untuk membuat media budidaya cacing sutra:

  • Siapkan lumpur sawah yang telah dibersihkan sepenuhnya. Ini bertujuan untuk menghilangkan bibit penyakit dan hama.
  • Masukkan lumpur sawah ke dalam kolam terpal hingga ketebalan mencapai 10 cm.
  • Siapkan pupuk kandang di dalam bak, dengan jumlah yang disesuaikan dengan ukuran kolam terpal, atau setidaknya 3 kg, serta tambahkan vitamin Blackmores.
  • Campurkan semua bahan dengan hati-hati hingga merata.
  • Isi kolam dengan air bersih sampai seluruh media cacing sutra terendam.
  • Biarkan selama 3 hari agar campuran ini dapat bekerja dengan optimal untuk meningkatkan kualitas pupuk kandang dan memberikan nutrisi bagi bibit cacing sutra.
  • Kolam cacing sutra sudah siap untuk ditebari bibit cacing sutra.

4. Tebar Bibit Cacing Sutra

Setelah semua persiapan kolam dan media untuk budidaya selesai, langkah berikutnya adalah menebar bibit cacing sutra.

Namun, sebelum menebar bibit tersebut, pastikan Anda memperoleh bibit cacing sutra dari penyedia yang memiliki sertifikat atau yang berpengalaman, seperti BPBAT, pengumpul cacing sutra yang sudah berpengalaman, atau sumber lainnya.

Cara untuk menebar bibit cacing sutra adalah:

  1. Matikan sistem filter kolam untuk menghentikan aliran air yang berputar.
  2. Lakukan proses penyesuaian suhu air untuk mengurangi stres pada cacing sutra.
  3. Caranya, taruh kantong plastik yang berisi bibit cacing sutra di atas permukaan air kolam.
  4. Biarkan selama 30 menit hingga 1 jam.
  5. Buka kantong plastik berisi bibit cacing sutra dan buang airnya.
  6. Timbang segera berat bibit cacing sutra agar sesuai dengan kapasitas penebaran dan mengetahui bobot awal dengan timbangan Ohaus.
  7. Masukkan bibit cacing sutra ke dalam kolam pada kedalaman 1-2 cm.
  8. Kepadatan penebaran yang dianjurkan adalah 75 gram per m2.
  9. Proses penebaran bibit cacing sutra telah selesai.

Setelah menyebar bibit cacing sutra, Anda tidak perlu menambahkan makanan ke dalam kolam. Ini karena bibit cacing sutra telah memperoleh nutrisi dari media yang terbuat dari pupuk kandang dan Blackmores.

5. Cara Merawat Cacing Sutra

Untuk menjaga cacing sutra agar tetap hidup dan tidak stres, penting untuk memenuhi kebutuhan fisik dan kenyamanan mereka. Oleh karena itu, perawatan yang tepat sangat diperlukan. Berikut adalah beberapa langkah untuk merawat cacing sutra:

a. Menjaga Aliran Air dengan Sistem Resirkulasi

  • Salah satu aspek paling penting dalam budidaya cacing sutra adalah kualitas air. Oleh karena itu, Anda harus senantiasa siap untuk memelihara kualitas air agar tetap mengandung DO sekitar ±1,61 ppm, O2 terlarut antara 6,0-6,5 ppm, dan CO2 bebas di antara 2,0-3,5 ppm.
  • Selain itu, suhu air juga harus diperhatikan agar tidak terlalu tinggi atau rendah, yaitu berkisar antara 24,5 – 27,5ºC. Begitu pula dengan pH air yang sebaiknya tidak melebihi atau kurang dari 6,1-7,3.
  • Untuk memastikan kualitas air tetap stabil, Anda perlu menerapkan sistem “resirkulasi air”. Sistem resirkulasi ini berfungsi dengan cara mengalirkan air di dalam kolam cacing sutra secara terus-menerus menggunakan filter air.
  • Resirkulasi air memiliki manfaat untuk menjaga kualitas air tetap optimal, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan cacing sutra. Di samping itu, sistem resirkulasi air juga dapat menambah kandungan oksigen dalam kolam. Dengan demikian, kadar O2 dan CO2 dalam air dapat terkontrol.
  • Anda bisa memasang filter dengan jumlah dan kapasitas yang sesuai dengan ukuran kolam. Disarankan untuk menggunakan lebih dari satu filter pada kolam terpal agar proses sirkulasi air dapat berjalan dengan baik. Jalankan filter air ini selama 24 jam, kecuali saat memberi makan.

b. Pencegahan Hama Penyakit

Serangan hama dan penyakit pada cacing sutra sangat berisiko dalam usaha budidaya cacing ini. Hal ini karena serangan tersebut dapat menyebabkan kematian besar-besaran dan gagal panen.

Oleh karenanya, disarankan untuk menambahkan suplemen alami yang mengandung unsur makro dan mikro, mineral penting dan tidak penting, multivitamin, serta bakteria baik yang mampu mencegah hama dan penyakit.

Dengan demikian, suplemen ini sangat bermanfaat untuk mendukung kebutuhan nutrisi makro dan mikro pada cacing sutra, serta memenuhi kebutuhan mineral baik yang penting maupun yang tidak penting.

Sementara itu, multivitamin sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan vitamin. Bakteri baik yang terdiri dari:

  • Pseudomonas alcaligenes
  • Micrococcus roseus
  • Bacillus brevis
  • Bacillus pumillus
  • Bacillus mycoides

Telah terbukti memberikan keuntungan yang luar biasa, antara lain:

  1. Menguraikan amoniak yang ada di kolam.
  2. Mengendalikan bakteri, jamur, dan virus yang menyebabkan penyakit.
  3. Memelihara kualitas air agar tetap baik, sehingga cacing sutra merasa nyaman tinggal di dalam kolam.
  4. Menjaga keseimbangan bahan organik di dalam kolam agar tetap stabil.

Nah, itu adalah panduan mengenai cara pencegahan hama penyakit pada cacing sutra. Selain melakukan perawatan, langkah penting lainnya adalah pemberian pakan dan cara memproduksi pakan.

6. Cara Fermentasi Ampas Tahu dan Cara Pemberian Pakan Cacing Sutra

Memberikan pakan kepada cacing sutra sangatlah penting untuk mendukung proses pertumbuhannya. Anda dapat mulai memberi makanan setelah cacing sutra berusia satu minggu setelah ditebar.

Pada satu minggu pertama, cacing sutra sudah memperoleh nutrisi yang cukup dari media yang disiapkan sebelumnya. Setelah melewati satu minggu, Anda perlu memberikan pakan tambahan guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pada tahap ini, cacing sutra memerlukan lebih banyak nutrisi.

Disarankan untuk menggunakan ampas tahu sebagai makanan cacing sutra, karena diketahui ampas tahu memiliki nilai gizi yang bermanfaat bagi mereka. Ampas tahu mengandung 17,4% protein kasar dan 69,41% karbohidrat.

Tentunya, kadar protein dan karbohidrat tersebut cukup untuk dijadikan sumber energi serta mendukung pertumbuhannya. Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut adalah cara memberikan ampas tahu kepada cacing sutra:

a. Cara Fermentasi Ampas Tahu untuk Cacing Sutra

  1. Masukkan 10 kg ampas tahu ke dalam wadah atau bak.
  2. Campurkan 10 ml suplemen organik yang khusus untuk perikanan ke dalam ember yang berisi 250 ml air bersih, lalu aduk sampai merata.
  3. Suplemen organik khusus perikanan yang mengandung bakteri baik sangat ideal digunakan untuk proses fermentasi ampas tahu. Hal ini dikarenakan bakteri baik tersebut mampu memanfaatkan glukosa dari ampas tahu untuk menghasilkan bahan organik yang kaya nutrisi sebagai pakan untuk cacing sutra.
  4. Secara perlahan, tuangkan larutan suplemen organik khusus perikanan ke dalam wadah yang berisi ampas tahu.
  5. Sambil menuangkan, pastikan untuk terus mengaduk agar ampas tahu tercampur dengan larutan suplemen organik secara merata.
  6. Tutup wadah tersebut dengan rapat menggunakan tutupnya.
  7. Biarkan selama 3 hari untuk proses fermentasi.

Setelah proses pembuatan pakan fermentasi selesai, langkah berikutnya adalah memberikan pakan tersebut kepada cacing sutra. Berikut adalah panduannya:

b. Cara Pemberian Pakan Cacing Sutra

  1. Matikan aliran air yang masuk ke dalam kolam.
  2. Taburkan pakan fermentasi ampas tahu secara merata di seluruh permukaan kolam.
  3. Dosis yang dianjurkan untuk memberikan pakan pada cacing sutra adalah 2 kg per meter persegi.
  4. Pakan untuk cacing sutra sebaiknya diberikan sekali dalam sehari.
  5. Setelah 15 menit dari penaburan pakan, hidupkan kembali aliran air ke dalam kolam.

Sudah dijelaskan sebelumnya tentang cara membuat pakan fermentasi untuk cacing sutra dan cara pemberiannya. Namun, jika di lokasi Anda tidak ada ampas tahu, Anda bisa memanfaatkan jenis pakan lain.

7. Rekomendasi Makanan Cacing Sutra selain Ampas Tahu

Selain menggunakan ampas tahu, Anda dapat memberikan berbagai jenis makanan lain yang mudah ditemukan. Berikut adalah beberapa opsi pakan cacing sutra selain ampas tahu:

a. Fermentasi Pupuk Kandang

Proses fermentasi pupuk kandang menjadi sumber makanan yang sangat baik bagi cacing sutra. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein kasar yang cukup tinggi dalam pupuk kandang. Selain itu, mikroba organik yang terlibat dalam fermentasi pupuk ini juga berfungsi sebagai makanan bagi cacing sutra.

Kandungan nilai nutrisi protein kasar yang ada dalam kotoran ayam adalah sekitar 55,6%, yang dapat mencukupi kebutuhan protein cacing sutra.

b. Fermentasi Tepung Tapioka

Di samping limbah dari ampas tahu dan feces ayam, tepung tapioka yang sudah melalui proses fermentasi juga dapat dijadikan pilihan pakan untuk cacing sutra. Kandungan karbohidrat dalam tepung tapioka tergolong tinggi, sesuai untuk memenuhi kebutuhan energi dan pertumbuhan cacing tersebut.

Selain karbohidrat, kadar protein dan serat kasar juga memadai untuk cacing sutra. Kadar masing-masing adalah 1% untuk protein dan lebih dari 8% untuk serat kasar.

c. Tepung Ikan

Tepung ikan adalah salah satu jenis pakan yang sangat baik untuk cacing sutra dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang tinggi dalam tepung ikan.

Tepung ikan memiliki kadar protein sebesar 66,02%. Oleh karena itu, sangat efektif untuk mendukung proses pertumbuhan cacing sutra. Selain itu, kandungan lemak dalam tepung ikan juga cukup signifikan, yaitu 10,82%.

Ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memulai budidaya cacing sutra, yang akan membantu kesuksesan dalam beternak cacing sutra bagi pemula.