Alpukat adalah jenis tanaman buah yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, yang sangat populer di kalangan orang-orang di seluruh dunia. Saat ini, penanaman alpukat tidak hanya dilakukan di Meksiko dan Amerika Tengah, tetapi juga hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Terdapat berbagai jenis alpukat yang ditanam, masing-masing dengan kelebihan yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah alpukat aligator, alpukat kendil, alpukat hass, alpukat miki, dan jenis yang paling terkenal adalah alpukat mentega.

Alpukat mentega sangat terkenal karena banyak disukai orang. Hal ini mendorong para petani untuk mengusahakannya. Salah satu alasan mengapa banyak orang menyukai alpukat ini adalah daging buahnya yang tebal, dengan tekstur yang halus, lembut, dan tanpa serat. Buahnya juga sangat nikmat, bahkan bisa dinikmati tanpa tambahan gula, susu, atau bahan lainnya.

Jika Anda tertarik untuk menanam alpukat ini, mari kita pelajari terlebih dahulu ciri-ciri dari alpukat mentega.

Ciri-Ciri Alpukat Mentega

Untuk mempermudah Anda mengenali jenis alpukat yang istimewa ini, kami akan menjelaskan ciri-ciri dari alpukat mentega. Berikut adalah ciri-ciri alpukat mentega yang bisa Anda amati dari penampilan fisik buahnya:

  • Sesuai dengan namanya, alpukat mentega memiliki warna kulit yang kuning terang dan tekstur daging buahnya sangat lembut seperti mentega.
  • Ketebalan daging buahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan alpukat biasa.
  • Buah ini memiliki rasa yang lezat, creamy, dan sedikit manis sehingga sangat nikmat meskipun tanpa tambahan gula atau susu.
  • Kulit buah alpukat mentega biasanya memiliki permukaan yang kasar dengan warna hijau saat belum matang dan beralih menjadi hijau keunguan atau ungu terang ketika sudah mencapai kematangan.
  • Karena daging buah yang tebal, umur simpan dari alpukat ini cukup lama. Dengan demikian, buah yang sudah dipanen tidak cepat membusuk.

Apakah ciri-ciri alpukat mentega di atas sudah membantu Anda mengenal varietas alpukat unggul ini? Jika belum, kami akan menjelaskan perbedaan yang jelas antara buah alpukat mentega dengan tipe alpukat lainnya.

Perbedaan Alpukat Mentega Dengan Alpukat Biasa

Seperti yang kita ketahui, buah alpukat terdiri dari berbagai jenis dengan masing-masing karakter dan kelebihan yang berbeda. Sebelum memulai penanaman alpukat, penting untuk memahami ciri-ciri dari alpukat mentega. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan perbedaan antara alpukat mentega dan alpukat biasa.

  • Dari segi warna, alpukat mentega memiliki tampilan warna kuning yang cerah dan sangat menarik. Sementara itu, alpukat jenis lainnya biasanya berwarna kuning yang lebih pudar atau kuning yang lebih terang.
  • Tekstur daging buah alpukat mentega jauh lebih halus dan mudah lumer di mulut. Alpukat biasa, meskipun memiliki daging yang empuk, biasanya memiliki kandungan serat sehingga tidak sehalus alpukat mentega.
  • Buah alpukat mentega dapat bertahan lebih lama setelah dipetik. Sementara itu, alpukat biasa harus segera dimakan dalam waktu maksimal seminggu agar tidak mengalami pembusukan.
  • Jika kita melihat dari rasa, alpukat mentega memiliki cita rasa gurih dengan sedikit rasa manis. Di sisi lain, alpukat biasa memiliki rasa yang lembut dan tidak manis.
  • Kulit alpukat mentega umumnya memiliki permukaan yang agak kasar. Sedangkan untuk alpukat biasa, kulitnya memiliki tekstur yang halus dan berkilau.
  • Dari segi harga, jelas bahwa alpukat mentega harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan alpukat biasa. Hal ini sebanding dengan kelebihan yang dimiliki oleh jenis alpukat ini.

Syarat Tumbuh Alpukat

Dalam usaha menanam alpukat, iklim, lokasi, dan jenis tanah merupakan elemen penting yang perlu diperhatikan agar tanaman yang kita tanam dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan buah. Terlebih lagi, dalam penanaman alpukat mentega, kita tentu perlu lebih cermat dalam memenuhi kondisi yang diperlukan agar tumbuh dengan optimal.

Iklim

Pohon alpukat mentega sesungguhnya memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik, sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi iklim di tempat ditanamnya. Namun, agar memperoleh hasil buah yang terbaik, sebaiknya pohon ini ditanam di lokasi yang tidak terlalu panas maupun dingin. Dengan mendapatkan sinar matahari yang mencukupi dan suhu udara yang tepat, pohon alpukat mentega akan berkembang dan berproduksi secara optimal.

Ketinggian Tanah

Pohon alpukat mentega bisa ditanam baik di wilayah rendah maupun tinggi, tetapi lebih disarankan untuk menanamnya di area tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1. 500 mdpl. Lokasi dengan temperatur udara yang sejuk sangat cocok untuk menanam alpukat. Suhu yang ideal untuk pertumbuhan alpukat mentega umumnya berkisar antara 15 hingga 30 derajat Celcius, dengan curah hujan yang cukup terjadi selama 5 hingga 6 bulan pada musim hujan.

pH Tanah

Tingkat keasaman tanah yang ideal untuk menanam bibit alpukat mentega adalah pH antara 5,5 hingga 6,5. Jika pH tanah kurang dari 5,5 atau lebih dari 6,5, biasanya bibit akan mengalami keracunan, sehingga lebih rentan terhadap penyakit dan kemungkinan mati. Jenis tanah yang sesuai untuk budidaya alpukat meliputi tanah lempung berpasir, tanah liat, atau tanah lempung yang merupakan endapan.

Cara Menanam Alpukat Mentega

Selain faktor lingkungan yang mendukung, metode penanaman alpukat juga berpengaruh pada suksesnya budidaya alpukat mentega. Banyak orang langsung menanam pohon alpukat tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu keadaan tanah, kualitas bibit, atau cara membuat lubang tanam yang baik serta penempatan jarak tanam yang tepat. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika dalam budidaya alpukat ada pohon yang mengalami pertumbuhan yang terhambat dan tidak menghasilkan buah.

Berikut adalah langkah-langkah yang benar dalam menanam alpukat mentega agar bibit yang Anda tanam dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang melimpah.

Persiapan Lahan

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan sebelum mulai menanam benih alpukat mentega adalah mempersiapkan area tempat menanam. Untuk itu, bersihkan area yang akan digunakan, dan hilangkan semua gulma, rumput liar, sampah, atau kerikil yang bisa mengganggu pertumbuhan pohon di kemudian hari.

Setelah itu, gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul. Proses penggemburan ini sangat penting dalam budidaya alpukat, agar tanah tidak menjadi keras dan menghalangi air yang seharusnya bisa meresap ke dalam tanah. Tanah yang terlalu padat juga dapat menyebabkan akumulasi air, yang sangat merugikan bagi pohon alpukat. Jika ada air yang tergenang di sekitar pohon, akar alpukat mentega bisa membusuk dan rentan terhadap penyakit, bahkan bisa mengakibatkan kematian pohon.

Pemilihan Bibit yang Bagus

Pilih bibit yang diperoleh melalui perbanyakan vegetatif karena memiliki banyak manfaat. Perbanyakan vegetatif adalah metode penanaman yang dilakukan dengan cara cangkok, okulasi, atau sambung pucuk, bukan dengan biji. Kelebihan dari bibit yang diperoleh secara vegetatif adalah pohon dapat tumbuh dan berbuah lebih cepat.

Umumnya, jika menanam dengan biji, pohon alpukat mentega baru akan mulai berbuah setelah sekitar 5 hingga 6 tahun sejak ditanam. Sementara itu, jika menggunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif seperti cangkok atau okulasi, hanya memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 tahun setelah penanaman hingga bibit mulai berbuah.

Keunggulan lain dari bibit cangkok dan okulasi adalah mereka mewarisi karakteristik dari pohon induknya. Oleh karena itu, jika pohon induknya memiliki sifat yang cepat berbuah dan hasilnya melimpah, maka bibit hasil cangkok dan okulasi juga akan memiliki ciri yang sama.

Pembuatan Lubang Tanam

Setelah proses penggemburan tanah selesai, langkah berikutnya adalah membuat lubang untuk menanam. Anda dapat membuat lubang tanam berukuran 60 cm kali 60 cm kali 60 cm. Atau Anda bisa menyesuaikan ukuran lubang dengan besar bibit yang dimiliki. Yang terpenting, lubang tanam tidak boleh terlalu kecil karena dapat menghambat perkembangan akar.

Selanjutnya, tambahkan pupuk kandang yang sudah difermentasi ke dasar lubang tanam. Pemberian pupuk kandang ini bertujuan untuk memberikan nutrisi pada lubang tanam dan meningkatkan kesuburan tanah.

Jarak Penanaman

Metode yang tepat untuk menanam alpukat mentega adalah dengan memastikan jarak antar lubang agar pertumbuhan masing-masing pohon tidak terhambat. Jika lubang tanam dibuat terlalu berdekatan, pertumbuhan pohon alpukat mentega akan saling bersaing untuk mendapatkan nutrisi, sehingga mengganggu perkembangan mereka. Jarak ideal untuk budidaya alpukat mentega adalah sekitar 6 x 6 x 6 meter antara satu lubang dan yang lainnya. Dengan menerapkan pola penanaman segitiga ini, area untuk pohon alpukat mentega bisa diisi dengan lebih banyak bibit dan lebih efisien dalam penggunaan ruang.

Proses Penanaman

Setelah lubang tanam sudah siap, penanaman bisa segera dilakukan. Metode untuk menanam alpukat mentega sebetulnya sama dengan metode penanaman jenis alpukat lainnya. Pertama-tama, buka polybag yang membungkus akar bibit, berhati-hatilah agar akar tidak rusak. Lepaskan polybag tersebut dan masukkan bibit ke dalam lubang tanam.

Timbun bibit alpukat mentega dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi. Terakhir, jangan lupa untuk menyiram bibit menggunakan air, lalu sirami secara rutin setiap hari dua kali, di pagi dan sore hari.

Perawatan Pohon Alpukat Mentega

Menanam alpukat mentega pada dasarnya tidak memerlukan perhatian yang terlalu rumit, namun Anda tetap perlu berhati-hati dan bersabar. Sebab, cara perawatan dapat berpengaruh pada produktivitas pohon dalam menghasilkan buah. Ada beberapa langkah yang perlu diambil dalam merawat pohon alpukat mentega, yaitu.

Pembersihan Gulma

Pengendalian atau pembersihan gulma perlu dilakukan secara teratur. Di musim hujan, penyiangan sebaiknya dilakukan setiap empat minggu. Sedangkan pada musim kemarau, penyiangan dapat dilakukan setiap enam minggu.

Gulma atau rumput liar yang muncul di sekitar pohon alpukat dapat merugikan karena mereka mengambil nutrisi yang seharusnya diterima oleh pohon alpukat. Dengan nutrisi yang tidak terdistribusi dengan baik, pertumbuhan pohon bisa terhambat dan menghasilkan buah menjadi sulit. Oleh karena itu, dengan melakukan pembersihan gulma, pohon alpukat mentega akan mendapatkan nutrisi secara optimal.

Penyiraman

Lakukan pengairan secara teratur setiap hari, sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu di pagi dan sore hari atau setelah waktu maghrib. Tanaman yang tidak mendapatkan air akan mengalami layu bahkan bisa mati, sedangkan tanaman yang terlalu banyak disiram dapat menyebabkan akar membusuk dan membuat bibit rentan terhadap serangan hama serta penyakit.

Oleh karena itu, frekuensi penyiraman perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca. Ketika musim hujan, kurangi jumlah penyiraman, sedangkan pada musim panas, frekuensinya dapat ditingkatkan. Dengan demikian, pohon alpukat mentega akan mendapatkan pasokan air yang memadai.

Pemupukan

Memberikan pupuk merupakan langkah yang sangat krusial dalam penanaman alpukat mentega. Hal ini dikarenakan tujuan dari pemupukan adalah untuk mendorong pertumbuhan dan mendorong pohon agar bisa berbuah. Proses pemberian pupuk harus dilakukan secara bertahap, tergantung pada umur bibit yang ditanam.

Apabila pohon alpukat mentega berumur 1 hingga 4 tahun, pupuk yang perlu diberikan adalah urea sebanyak 0,27-1,1 kg; TSP sebanyak 0,5-1 kg; dan KCI sebanyak 0,2-0,83 kg. Sementara itu, jika bibit telah berusia 5 tahun atau lebih, berikan urea sebanyak 2,22-3,55 kg; TSP sebanyak 3,2 kg; dan KCI sebanyak 4 kg. Anda juga dapat memberikan pupuk kandang yang telah difermentasi setiap enam bulan sekali.

Penyemprotan Pestisida

Dalam proses budidaya alpukat mentega, serangan hama dan penyakit tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, kita perlu bersiap untuk melakukan pencegahan atau pengendalian terhadap hama tersebut. Hama yang biasanya menyerang pohon alpukat mentega meliputi ulat, kupu-kupu gajah, jamur, dan penyakit bercak daun.

Untuk mengatasi hama dan penyakit tersebut, Anda dapat menggunakan insektisida, fungisida, atau herbisida. Agar hasil buah tidak terganggu, penting untuk menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dapat menurunkan kualitas buah, sehingga berikan dalam jumlah yang tepat agar berfungsi secara optimal.

Penggemburan Tanah

Apabila tanah sudah mulai menjadi keras, Anda perlu segera melakukan penggemburan. Proses ini penting agar air bisa meresap dengan baik ke dalam tanah tanpa menyebabkan genangan akibat kepadatan yang ada. Dalam budidaya alpukat mentega, genangan air pada akar tanaman dapat mengakibatkan kerusakan. Kerusakan ini dapat mengakibatkan akar menjadi busuk dan lebih rentan terhadap serangan hama serta penyakit.

Anda dapat menggunakan cangkul atau alat lainnya untuk menggemburkan tanah. Jika memanfaatkan cangkul, perlu diperhatikan agar tidak merusak akar pohon. Pastikan untuk tidak melukai bagian akar pohon saat mengerjakan ini.

Pemanenan Alpukat Mentega

Dalam budidaya alpukat mentega, bibit yang digunakan berasal dari perbanyakan secara vegetatif. Selama 3 hingga 4 tahun setelah ditanam, pohon tersebut akan mulai berbuah, asalkan dirawat dengan benar. Sebaliknya, jika diperoleh dari biji, waktu yang dibutuhkan agar pohon alpukat berbuah akan jauh lebih lama.

Pohon alpukat mentega dikenal cukup cepat berbuah, yaitu lebih cepat dibandingkan dengan jenis alpukat lainnya. Proses pemanenan buah alpukat mentega juga berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan varietas lainnya. Hanya diperlukan waktu sekitar 6 hingga 7 bulan setelah bunga mekar, buahnya sudah dapat dipanen.

Untuk memanen alpukat mentega, caranya adalah dengan memotong buahnya dari tangkai menggunakan gunting tanaman. Gunakan gunting untuk memotong buah alpukat mentega yang berada di cabang.

Ciri buah yang sudah matang adalah kulitnya berwarna hijau tua dengan sedikit keungunan dan tidak berkilau. Tanda seperti ini menunjukkan bahwa alpukat mentega sudah siap untuk dipanen. Cara lain untuk menilai tingkat kematangan alpukat mentega adalah dengan menggoyangkan buah tersebut. Anda akan mendengar suara biji yang bergerak di dalam alpukat, karena ada sedikit ruang antara biji dan daging buah. Biji alpukat mentega tidak menempel pada daging buah, sehingga ketika digoyang akan mengeluarkan suara.