Memulai budidaya talas beneng dengan hasil yang memuaskan? Tentu saja bisa, dan sekarang Anda dapat melakukannya dengan mudah asalkan diawali dengan teknik yang tepat.
Talas beneng, yang sering disebut juga Beneur dan Koneng, merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang kini sedang banyak dikembangkan. Pada awalnya, talas beneng adalah tanaman liar yang dimanfaatkan oleh masyarakat saat masa sulit pangan tiba. Talas beneng memiliki keunikan tersendiri karena ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan talas pada umumnya.
Talas beneng adalah tanaman yang tidak tergantung pada musim, dan semula tanaman ini dianggap sebagai tanaman yang dapat menyebabkan kulit terasa gatal. Tanaman ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan tanaman talas lainnya. Umumnya, talas beneng tumbuh di lereng gunung, memiliki batang yang tebal dan panjang, serta pada bagian akarnya terdapat umbi-umbi kecil yang tumbuh berkelompok.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Di kesempatan kali ini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai cara budidaya talas beneng secara mandiri.
Jika Anda berencana untuk menanam talas beneng di lahan yang Anda miliki, berikut adalah panduan yang sederhana.
Peluang Pasar Talas Beneng
Salah satu potensi umbi talas beneng saat ini tidak hanya digunakan untuk industri dalam negeri, tetapi juga untuk kebutuhan ekspor yang memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan.
Mengapa demikian? Peluang bisnis dari talas beneng sangat luas dan menguntungkan. Talas beneng dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk olahan yang dapat meningkatkan nilai ekonominya.
Berikut adalah beberapa jenis olahan talas beneng yang menarik:
- Olahan tepung
- Olahan mie
- Kue dan roti
- Keripik
- Olahan campuran untuk kebutuhan industri lainnya.
Dari perspektif industri, saat ini talas beneng memiliki potensi besar dan nilai ekspor yang tinggi. Manfaat serta kegunaannya sebagai bahan untuk industri pengolahan makanan cukup menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa talas beneng adalah komoditas dengan kalori rendah yang sangat dicari oleh orang-orang yang mengidap diabetes atau sedang menjalani diet.
Kementerian Pertanian bahkan memberikan dukungan untuk Pengembangan Talas seluas 500 Ha pada tahun 2021, yang terfokus di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Inisiatif pengembangan Talas Beneng ini mengikuti arahan dari Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang tercantum dalam Rencana Aksi ke-2 dari 5 Rencana Aksi Pembangunan Pertanian 2020 – 2024, yaitu diversifikasi konsumsi dan produksi pangan lokal.
Jadi, bagaimana? Apakah Anda berminat untuk memulai budidaya talas beneng yang sedang populer ini? Simak terlebih dahulu syarat-syarat pertumbuhannya berikut ini:
Syarat Tumbuh Talas Beneng
- Tanaman talas beneng bisa berkembang di berbagai jenis tanah, namun hasil terbaik diperoleh pada tanah berpasir seperti tanah aluvial.
- Perhatikan pH tanah yang ideal, yaitu antara 5. 5 hingga 6. 5.
- Ketinggian yang paling sesuai adalah antara 230 hingga 1300 meter di atas permukaan laut.
- Suhu udara yang mendukung pertumbuhan berkisar antara 21° hingga 27° C.
- Cukupnya sinar matahari sangat diperlukan.
Cara Budidaya Talas Beneng
1. Penyiapan Bibit Talas Beneng
Ada dua metode untuk membibit talas, yaitu menggunakan tunas atau umbi.
Pembibitan dari Tunas
- Anakan yang telah dipisahkan dari induknya sebaiknya disemai dengan jarak tanam yang padat hingga umbi terbentuk.
- Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, bibit sebaiknya direndam terlebih dahulu menggunakan pupuk khusus untuk tanaman pangan. Hal ini bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, serta meningkatkan hasil panen.
- Setelah umbi terbentuk, tanaman dapat dipindah ke lokasi lain dengan cara dicabut, di mana sebagian akarnya dihilangkan dan daun-daun yang tidak kuncup dipotong.
Pembibitan dari Umbi
- Umbi yang telah dipotong sebelumnya sebaiknya dibiarkan terkena angin selama beberapa saat.
- Sama seperti metode yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, bibit sebaiknya direndam terlebih dahulu dengan pupuk khusus untuk tanaman pangan selama setengah jam.
- Setelah itu, saat melakukan penyemaian, bagian dalam irisan harus ditaburi dengan abu, dan ketika bibit sudah memiliki 2-3 daun, bibit tersebut bisa dipindahkan ke lokasi tanam.dipindahkan ke area penanaman.
2. Persiapan Lahan

Secara umum, tanaman talas dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi hasilnya akan optimal jika menggunakan tanah aluvial. Selain itu, sebaiknya dua minggu sebelum penanaman, Anda perlu mempersiapkan dan mengolah media tanam, seperti lahan yang kosong. Tanah yang lunak dengan sistem drainase yang baik akan mendukung pertumbuhan talas dengan lebih baik.
- Bersihkan area dari sampah yang ada, baik itu sampah plastik maupun bahan anorganik, serta potong rumput yang tumbuh di tanah.
- Cangkul atau bajak lahan hingga kedalaman sekitar 20-30 cm.
- Bentuk bedengan dengan lebar 1,2 m atau sesuaikan dengan ukuran lahan yang tersedia.
- Buat lubang tanam dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm, dengan jarak antar lubang tanam sekitar 75 cm.
- Aplikasikan pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro pada tanaman talas.
- Setelah itu, biarkan tanah yang telah dipersiapkan selama beberapa hari agar terpapar sinar matahari secara langsung.
Pemupukan dasar dimulai dengan cara pengolahan lahan yang benar, menggunakan pupuk yang mengandung bakteri premium Lactobacillus sp. Bakteri ini dapat menguraikan bahan organik dengan cara yang tidak menghasilkan panas berlebihan, karena mikroorganisme anaerob berfungsi dengan enzim. Proses ini mampu meningkatkan unsur hara di dalam tanah serta memperbaiki sifat kimia, fisik, dan biologis tanah. Selain itu, juga meningkatkan keberagaman mikroba bermanfaat di dalam tanah.
Pupuk tersebut dipadukan dengan pupuk yang mengandung bakteri premium Bacillus subtilis, yang dapat memproduksi berbagai jenis antibiotik seperti basitrasin, subtilin, bacilomycin, surfaktin, iturin, Erisin A dan S, serta Mersacidin, sehingga dapat mencegah penyebaran patogen di dalam tanah.
3. Cara Penanaman Talas
Setelah proses penyemaian selesai dan bibit siap untuk ditanam, langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit ke lahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
- Saat menanam bibit, penting untuk memperhatikan jarak antara lubang tanam, idealnya antara 70 cm x 70 cm, 75 cm x 75 cm, atau 50 cm x 70 cm. Jarak ini tergantung pada kondisi musim dan karakteristik tanah.
- Di musim hujan, sebaiknya tinggikan jarak antara setiap lubang tanam untuk menghindari kelembapan berlebih, karena jika jaraknya terlalu dekat, tanaman berisiko terinfeksi penyakit jamur.
- Sebaliknya, pada musim kering, jarak antar lubang harus lebih dekat untuk mempertahankan kelembapan pada media tanam, karena tanaman membutuhkan lebih banyak air selama periode kemarau.
- Waktu yang paling ideal untuk penanaman adalah pada awal musim hujan atau saat curah hujan cukup sepanjang tahun, dan sebaiknya dilakukan di sore hari.
- Pastikan bibit tunas telah dilepaskan dari media tanam sebelumnya, kemudian masukkan satu bibit ke dalam setiap lubang yang sudah disiapkan dengan kedalaman antara 20-30 cm, dalam posisi tegak dan terpusat di tengah lubang.
- Setelah itu, rapatkan kembali tanah di sekitar pangkal batang tunas hingga mencapai ketinggian 7 cm, sambil menyisakan bagian tunas tetap muncul di atas permukaan tanah agar dapat tumbuh tegak.
4. Pemeliharaan dan Perawatan Talas Beneng
Penyiraman
- Di fase awal penanaman, talas membutuhkan pasokan air yang memadai sehingga sebaiknya disiram secara teratur setiap pagi dan sore, terutama di musim kemarau.
- Saat musim hujan tiba, tanaman tidak perlu mendapatkan penyiraman secara teratur. Setelah tanaman talas mencapai usia dewasa, penyiraman tidak lagi harus dilakukan secara teratur, tetapi penting untuk memastikan kelembapan tanah mencukupi dengan kebutuhan air yang terpenuhi.
Penyiangan
- Kegiatan penyiangan dilakukan dengan cara menghilangkan tanaman liar yang muncul di sekitar talas. Hal ini penting agar pertumbuhan talas tidak terganggu dan tidak perlu bersaing dengan tanaman liar di sekitarnya.
- Daun-daun kering pada tanaman talas juga harus dibersihkan, dan anakan yang berlebihan bisa dipotong sehingga tersisa sekitar 3-5 anakan agar umbi dapat tumbuh dengan optimal.
Penanggulangan Hama dan Penyakit
- Tanaman talas yang mengalami serangan hama dan penyakit disebabkan oleh perawatan yang belum maksimal, sehingga perlu dilakukan penyemprotan dengan pestisida organik. Penggunaan bubuk insektisida yang dicampurkan dengan pupuk organik juga bisa berfungsi untuk mengurangi risiko hama dan penyakit.
- Pelaksanaan pengolahan tanah yang tepat, sistem drainase yang efektif, serta pemupukan yang teratur juga berperan penting dalam melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
Masa Panen Talas Beneng
- Talas bisa dipanen setelah berumur sekitar 6 hingga 10 bulan, tergantung pada jenis talas yang ditanam, meskipun beberapa varietas dapat dipanen setelah 4 bulan.
- Proses panen talas dilakukan dengan cara menggali umbi talas dan mencabutnya, kemudian memotong daunnya hingga tersisa sekitar 20 hingga 30 cm dari pangkal umbi.
- Setelah itu, bersihkan tanah yang masih menempel pada umbi, kumpulkan hasil panen, lalu simpan dengan baik sesuai kebutuhan masing-masing.
Tidak usah bimbang untuk mulai menanam talas beneng di area yang ada, dengan menerapkan metode budidaya yang benar, hasil panen yang didapat pun akan melimpah dan bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Baik untuk dijual maupun disimpan sendiri. Jadi, apakah Anda masih ragu untuk menanam talas secara mandiri?