Cara Menanam Terong Hijau – Ketika membahas tentang terong, yang sering kali terlintas di benak adalah terong berwarna ungu dengan bentuk lonjong. Namun, tahukah Anda bahwa terong hijau juga dapat diolah menjadi berbagai resep masakan?
Sementara terong ungu sudah banyak dibudidayakan, mungkin Anda penasaran mengenai cara menanam terong hijau, baik untuk kebutuhan pribadi atau sebagai peluang usaha.
Dengan demikian, kali ini kami akan memberikan informasi lengkap tentang kesempatan usaha dan cara menanam terong hijau. Selamat membaca!
Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Terong Hijau
Terong hijau memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari terong ungu. Bentuk terong hijau cenderung bulat dan berukuran kecil. Di samping itu, jika terong ungu dikenal dengan tekstur yang lembut, terong hijau cenderung memiliki tekstur yang lebih padat dan keras.
Bagaimana dengan rasanya? Terong hijau memiliki rasa yang lebih netral dibandingkan terong ungu yang sedikit manis.
Untuk dapat tumbuh dengan maksimal, terong hijau memerlukan ketinggian lahan dari dataran rendah hingga tinggi dan cocok dengan iklim tropis. Maka dari itu, bagi kita para petani di Indonesia, lokasi pertanian umumnya sudah memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menanam terong hijau.
Di samping itu, terong hijau memerlukan tanah yang kaya akan unsur hara, bertekstur lempung pasir, serta kaya humus dengan pH antara 6-7. Suhu yang ideal untuk pertumbuhan terong hijau berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celcius.
Cara Menanam Terong Hijau dari Awal
Di bawah ini adalah informasi mengenai metode bertani terong hijau yang bisa Anda terapkan di rumah:
Pembibitan
Sama seperti tanaman lainnya, untuk memperoleh bibit terong yang berkualitas, langkah pertama adalah memilih benih yang baik. Sekarang, mari kita perhatikan bagaimana proses tersebut berlangsung.
Pemilihan Benih
Ciri-ciri benih terong yang berkualitas adalah bila kemampuan tumbuhnya melebihi 75%. Jadi, jika Anda memiliki lahan seluas 1 hektar, maka jumlah benih yang diperlukan berkisar antara 300 hingga 500 gram. Satu hal yang perlu diingat adalah sebelum ditanami, benih yang telah dipilih harus disemai terlebih dahulu.
Penyemaian Benih
Pertama, rendam biji dalam air hangat selama sekitar satu jam. Setelah itu, ambil biji yang sudah tenggelam di dasar wadah, kemudian tiriskan. Selanjutnya, siapkan wadah untuk menyemai.
Untuk menyemai biji terong hijau, Anda bisa menggunakan baki semai yang berlubang, atau baki biasa yang dilubangi terlebih dahulu. Lubang pada wadah semai berfungsi agar air tidak menggenangi media semai, sehingga biji tidak membusuk.
Semprotkan media semai dengan air, lalu tutup menggunakan daun pisang atau plastik selama 3 sampai 5 hari. Tempatkan wadah semai di lokasi yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari.
Lakukan penyiraman setiap hari. Ketika biji telah berkembang menjadi bibit yang berusia 6 minggu atau telah muncul 5-6 lembar daun kecil, Anda bisa memindahkan bibit ke dalam tanah.
Pengolahan Tanah
Sementara benih terong hijau masih dalam proses penyemaian, Anda dapat menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk penanaman terong hijau.
Pertama, bersihkan area dari segala jenis sampah dan batu. Selanjutnya, gemburkan tanah dengan cangkul atau alat lainnya hingga kedalaman sekitar 30 cm, sekaligus mencampurkan tanah yang digali dengan pupuk Blackmores dan Bio Organik.
Penggabungan tanah dengan kedua jenis pupuk ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kandungan unsur hara di dalam tanah agar terong hijau dapat tumbuh dengan optimal.

Setelah proses membajak tanah selesai, buatlah bedengan berukuran 25 x 85 cm dengan jarak antar bedengan sekitar 50 cm. Bentuk permukaan bedengan secara melengkung agar mulsa dapat menutupi dengan erat. Ini sangat penting untuk menjaga kelembaban tanah dan mencegah terjadinya penyakit pada terong hijau.
Cara Menanam Terong Hijau dan Memaksimalkan Hasil Panen
Menanam terong hijau sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Untuk persiapan sebelum menanam, sebaiknya tanah di lokasi bibit disiram terlebih dahulu.
Untuk menanam terong hijau, pertama-tama isi parit dengan air sampai setinggi bedengan, kemudian kurangi ketinggian air hingga setengahnya. Setelah itu, buat lubang pada mulsa dengan jarak sekitar 50 x 60 cm. Masukkan bibit ke dalam lubang mulsa, lalu tutup kembali dengan tanah.
Perawatan Tanaman Terong Hijau
Tanaman terong hijau adalah tanaman yang membutuhkan cukup banyak air. Oleh karena itu, ketika musim kemarau datang, periksa tanah di sekitar petak tanam. Jika tanah tampak kering, berikan penyiraman dua kali sehari, di pagi dan sore.
Selama musim hujan, Anda tidak perlu menyiram tanaman. Atau, hanya sirami jika tanaman nampak kering.
Penyulaman
Apabila terdapat tanaman yang tampak layu atau mati, maka Anda bisa melakukan penyulaman dengan mengganti tanaman yang tidak sehat dengan yang masih segar.
Pemasangan Ajir
Sekitar satu minggu setelah penanaman, saudara dapat mulai menempatkan ajir sehingga batang terong hijau bisa tumbuh lebih stabil dan kuat. Tinggi ajir yang disarankan berkisar antara 1,5 hingga 2 meter.
Penyiangan
Tahap perawatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah menghilangkan gulma di area penanaman terong. Lakukan tugas ini setidaknya setiap dua minggu agar nutrisi yang dibutuhkan oleh terong hijau tidak diambil oleh gulma.
Pemangkasan
Saat tunas-tunas tidak diinginkan mulai muncul dari batang terong, maka Anda bisa mengguntingnya agar penampilan tanaman menjadi lebih teratur dan semua bagian tanaman dapat mendapatkan sinar matahari.
Pengendalian Hama Penyakit
Terdapat berbagai hama yang sering mengganggu terong hijau, seperti aphid, lalat buah, thrips, kumbang, dan ulat. Anda dapat mengatasi hama-hama ini dengan menggunakan insektisida.
Sedangkan untuk penyakit yang sering muncul, seperti bercak daun, pembusukan akar, pembusukan buah, dan pembusukan daun, Anda bisa menyemprotkan fungisida sesuai dengan takaran yang disarankan.
Panen dan Pascapanen
Waktu panen tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu setelah saudara menanam terong hijau. Untuk memastikan bahwa proses panen dan perawatan setelah panen berjalan dengan baik, ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Panen
Tanaman terong hijau sudah bisa dipanen setelah berumur 45 hari sejak ditanam. Cukup cepat, bukan? Jadi, Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmati hasilnya.
Tanda-tanda buah terong yang sudah siap dipanen adalah warnanya yang hijau dengan sedikit keputihan. Sebaiknya, panen dilakukan di pagi atau sore hari, dengan jarak 3-4 hari antara setiap kali memetik.
Buah terong hijau dapat dipanen secara langsung menggunakan tangan atau dengan menggunakan gunting pada bagian tangkainya.
Perawatan Pascapanen
Sesudah panen selesai, saudara dapat mulai melaksanakan perlakuan setelah panen, yang meliputi:
Sortir dan GradingÂ
Sortir dan grading adalah tahapan dalam memilih buah terong hijau yang memiliki kualitas tinggi dan memenuhi standar berat. Proses ini umumnya dilakukan ketika seseorang ingin menjual terong-terong tersebut.
Setelah terong yang tepat terpilih, bagi buah-buah tersebut sesuai dengan kategori grading-nya. Misalnya, buah yang terbaik akan ditempatkan pada grade A, kemudian yang kualitasnya sedikit lebih rendah akan berada di grade B, dan seterusnya.
Packaging
Buah terong dapat dikemas dengan cara membungkusnya menggunakan plastik atau kardus. Lakukan dengan cermat, terutama jika Anda akan mengangkutnya ke lokasi lain untuk dijual.
Memberikan pengemasan yang tepat akan membantu mempertahankan kualitas terong hijau agar tetap baik dan tidak mengalami kerusakan selama perjalanan.
Potensi Pengembangan Usaha Budidaya Terong
Meskipun gampang untuk dibudidayakan, terong hijau tetap memiliki popularitas yang lebih rendah dibandingkan terong ungu. Dengan demikian, ada banyak peluang untuk mengembangkan usaha ini dan hasilnya bisa sangat menguntungkan.
Terutama setelah melihat bagaimana cara menanam yang telah dijelaskan sebelumnya, tampaknya tidak sulit untuk memahami teknik budidaya terong hijau, bukan?
Karena itu, Anda bisa mempertimbangkan untuk fokus pada budidaya terong hijau, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan Anda.